KATANTT.COM---Dua mahasiswa Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng terpilih menjadi finalis Putra-Putri Budaya Indonesia Tahun 2025.
Kedua finalis itu adalah Dionisdesendri Kevianto Suwandi (Kevin) dan Priscilla Cantika Manteiro (Cantika), yang mewakili Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam ajang nasional di Yogyakarta, 14–18 Oktober mendatang.
Rektor
Unika St. Paulus Ruteng, Dr. Agustinus Manfred Habur, Lic., Theol., menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian tersebut.
“Ini merupakan capaian yang luar biasa dan membanggakan, bukan hanya bagi pribadi mereka, tetapi juga bagi seluruh komunitas akademik
Unika St. Paulus Ruteng,” ujar Rektor yang akrab disapa Rm. Manfred, Selasa (13/5/2025).
Komitmen Kampus dalam Pengembangan Potensi Mahasiswa
Lebih lanjut, Rm. Manfred menekankan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam ajang nasional semacam ini adalah bukti nyata dari komitmen universitas dalam mendukung pengembangan potensi dan karakter mahasiswa secara holistik.
“Universitas hadir bukan hanya untuk mencetak lulusan secara akademik, tetapi juga membentuk pribadi muda yang transformatif, kolaboratif, dan berkarakter,” tegasnya.
Ia juga menyebut bahwa bidang kemahasiswaan Unika terus mendorong dan memfasilitasi pengembangan bakat mahasiswa di berbagai bidang, termasuk seni dan budaya.
PPBI: Panggung Prestasi dan Edukasi Budaya
Menurut Rektor, PPBI bukan sekadar kompetisi, tetapi merupakan ruang edukatif untuk memperkuat identitas budaya generasi muda.
“Dengan tampil sebagai finalis, mahasiswa kami telah menunjukkan bahwa generasi muda dari NTT mampu menjadi representasi budaya yang membanggakan di tingkat nasional,” ungkapnya.
Ia pun berharap pencapaian ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berani melangkah, tampil, dan membawa nilai-nilai budaya lokal ke panggung nasional bahkan internasional.
Membawa Budaya NTT ke Panggung Nasional
Salah satu finalis, Priscilla Cantika Manteiro, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, memaknai keterlibatannya di PPBI 2025 sebagai sebuah tanggung jawab budaya.
“Ajang ini bukan hanya panggung kompetisi, tapi juga ruang belajar dan perjumpaan budaya yang sangat berharga,” tuturnya.
Ia merasa bersyukur bisa mewakili NTT dan membawa nama kampus tercinta. “Saya membawa wajah budaya NTT yang kaya akan nilai, cerita, dan kearifan lokal,” tambah Cantika.
Ia juga menyampaikan bahwa keterlibatannya adalah bagian dari misinya untuk memperkenalkan budaya daerah dengan cara yang kreatif dan relevan bagi generasi muda.
“PPBI memberi saya panggung, tetapi juga tanggung jawab. Maka saya akan melangkah dengan semangat pelayanan budaya dan nasionalisme yang berbudaya,” katanya.
Dukungan dan Terima Kasih untuk Pendamping
Baik Kevin maupun Cantika mengungkapkan rasa terima kasih mendalam kepada dosen pendamping mereka, Indra Susanto, M.Tsol.
“Pak Indra adalah sosok pendidik sekaligus pembimbing yang tidak hanya memberi kami arahan dan ilmu, tetapi juga ketulusan dan keyakinan sejak awal,” ujar Kevin.
Cantika menambahkan bahwa selama proses seleksi PPBI di tingkat provinsi, Pak Indra senantiasa hadir memberikan semangat.
“Beliau selalu setia mendampingi kami. Bapak bukan hanya seorang dosen, tetapi juga kompas intelektual dan pribadi yang layak menjadi teladan,” pungkasnya.
Ajakan untuk Dukung Finalis PPBI 2025
Menutup pernyataannya, Cantika menyampaikan harapan besar agar masyarakat Manggarai dan seluruh civitas akademika
Unika St. Paulus Ruteng memberikan doa dan dukungan penuh.
“Kami membawa nama daerah, budaya, dan universitas. Maka dukungan dari semua pihak sangat kami harapkan dalam perjalanan ini,” ujarnya penuh harap.