15 Tahun Masalah Kasus Montara Belum Tuntas, YPTB Minta Maaf Kepada Petani Rumput Laut

Reli Hendrikus | Sabtu, 03/08/2024 12:45 WIB

Tanggal 21 Agustus 2024 nanti atau tinggal 19 hari lagi, tragedi tumpahan minyak lepas pantai Kilang Montara genap berusia 15 tahun. Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan saat memimpin rapat pembentukan Satuan Tugas Montara (The Task Force Montara) untuk mempercepat penyelesaian Kasus Montara 2009 lalu, bersama seluruh instansi terkait yang dihadiri antara lain Ketua YPTB, Ferdi Tanoni bersama Pemerintah Daerah seluruh NTT seperti Wagub NTT, Benny Litelnoni, Bupati Kupang, Ayub Titu Eki serta seluruh instansi terkait pada Agustus 2017 lalu.

KATANTT.COM--Tanggal 21 Agustus 2024 nanti atau tinggal 19 hari lagi, tragedi tumpahan minyak lepas pantai Kilang Montara genap berusia 15 tahun.

Meski perusahaan migas milik pemerintah Thailand yakni PTT Exploration and Production (PTTEP) Australasia sebagai pihak yang paling bertanggungjawab telah membayar dana kompensasi senilai Rp2 triliun sesuai perintah Pengadilan Federal Austalia justru menambah masalah bagi masyarakat NTT.

Kondisi ini membuat Ferdi Tanoni, Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) selaku "Representasi dan Otoritas Pemerintah RI khusus dalam penyelesaian kerugian sosial ekonomi masyarakat terhadap Kasus Tumpahan Minyak Montara tahun 2009 hingga kini menyampaikan permintaan maaf secara resmi.

"Dengan ini, saya sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya terutama kepada masyarakat di 13 kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Timur yang terdampak Kasus Tumpahan Minyak Montara tahun 2009," kata Ferdi Tanoni kepada wartawan di Kupang, Sabtu (3/8/2024).

Baca juga :

Permintaan maaf Ferdi Tanoni setelah dua bulan surat pengaduan petani rumput laut dari Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Kupang yang disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan belum direspon.

"Beliau (Luhut Binsar Pandjaitan) sedang sibuk sekali dengan berbagai urusan bangsa dan Negara Republik Indonesia, sehingga belum sempat membalas surat permintaan bapak dan ibu," kata Ferdi Tanoni.

"Sekali lagi, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidak nyamanan bapak dan ibu yang telah lama menunggu. Kami sadar bahwa kasus ini sudah hampir 15 tahun kurang 20 hari tapi belum juga tuntas," tambah Ferdi Tanoni.

Orang bijak kata Ferdi Tanoni selalu mengatakan bahwa: "Orang Yang Sabar Melebihi Seorang Pahlawan, Orang Yang Menguasai Dirinya,Melebihi Orang Yang Merebut Kota".

"Mari secara bersama kita terus berdoa tanpa henti-hentinya kepada Tuhan Kita Yang Maha Kuasa Pencipta Langit dan Bumi, yang tidak pernah tinggalkan dan diamkan masalah kita ini," pungkasnya.

 

TAGS : YPTB Kasus Montara Menko Marves PTTEP