Pimpin Upacara Harkitnas, Kapolda NTT Ajak Masyarakat Tatap Masa Depan dengan Optimisme

Imanuel Lodja | Selasa, 21/05/2024 07:38 WIB

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2024 peringati Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menggelar upacara bendera di lapangan Bhayangkara, Polda NTT, Senin (20/5/2024). Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga memimpin upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2024 peringati Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) di Mapolda NTT, Senin (20/5/2024).

KATANTT.COM--Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2024 peringati Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menggelar upacara bendera di lapangan Bhayangkara, Polda NTT, Senin (20/5/2024).

Upacara dipimpin Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga diikuti Wakapolda NTT, Brigjen Pol Awi Setiyono, para pejabat utama dan seluruh anggota, serta ASN Polda NTT.

Kapolda NTT membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi yang menekankan bahwa saat ini bangsa Indonesia dihadapkan pada realitas kemajuan teknologi yang melesat cepat.

“Kita telah memilih untuk tidak hanya ikut serta, tetapi menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia,” ujar Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengutip amanat Menkoinfo Budi Arie Setiadi.

Baca juga :

Ia menyampaikan bahwa periode dua dekade ke depan merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah Indonesia dalam mewujudkan berbagai cita-cita. Refleksi atas pilihan tersebut bisa dirujuk dengan "berkunjung kembali" kepada gagasan awal pembentukan Indonesia.

Sejarah diperlukan bukan hanya karena sensasi politiknya, tetapi juga sebagai percakapan terus-menerus tentang kemajuan, kemanusiaan, dan kesejahteraan. Lebih dari seabad lalu, pada 20 Mei 1908, berdirilah organisasi Boedi Oetomo yang menumbuhkan bibit cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Boedi Oetomo menjadi simbol Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini. Organisasi ini bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang mendirikan suatu organisasi modern untuk memajukan pendidikan dan kesadaran nasional.

Diingatkan bahwa berbagai organisasi yang muncul setelah Boedi Oetomo telah memperluas cita-cita nasionalisme, pendidikan, dan kebudayaan yang dimulai oleh Boedi Oetomo. Perjuangan mereka mencapai puncaknya pada proklamasi kemerdekaan.

Dalam era modern ini, pendidikan yang dirintis oleh tokoh seperti Kartini terus menjadi wahana pembebasan manusia dan bangsa. Kartini mengawali gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, dan persaudaraan melalui tulisan-tulisannya yang menginspirasi banyak orang.

Semangat dan cita-cita kemajuan yang dirumuskan Kartini melampaui zamannya dan memberikan fondasi bagi pergerakan kebangkitan nasional. Kemajuan teknologi digital yang pesat dalam dua dekade terakhir menjadi bagian dari peradaban saat ini.

Transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan produktivitas serta profitabilitas bisnis.

Dengan bonus demografi yang dimiliki Indonesia, di mana 60 persen penduduk adalah tenaga usia produktif, peluang menjadi negara maju dalam 10 hingga 15 tahun ke depan semakin terbuka lebar.

Presiden Joko Widodo telah menyatakan pentingnya memaksimalkan bonus demografi dan transformasi digital untuk menghindari jebakan pendapatan menengah dan mencapai target negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045.

Karena itu, upaya percepatan transformasi digital nasional terus dikerjakan bersama oleh seluruh komponen bangsa.

Hari Kebangkitan Nasional kedua ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menatap masa depan dengan optimisme dan kepercayaan diri. “Kemajuan sudah terpampang di depan mata. Mari kita rayakan kebangkitan nasional kedua menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga dalam amanatnya.

Upacara ini menjadi pengingat akan pentingnya semangat kebangkitan nasional dalam menghadapi tantangan masa depan, serta peran teknologi dan pendidikan dalam mencapai kesejahteraan dan kemajuan bangsa.

TAGS : Kapolda NTT Upacara Harkitnas Optimisme