KATANTT.COM---Belum lama ini, Pemerintah Timor Leste berlakukan pembatasan Tonase Ekspor ke wilayah RDTL.

Kendati demikian, pasca pemberlakuan tersebut situasi atau kondisi di PLBN Mota`ain, Desa Silawan, Kabupaten Belu kondusif.

Terkait itu, salah satu tokoh masyarakat Desa Silawan, Silvester Wadan menyampaikan, meski telah diberlakukan pembatasan Tonase Ekspor oleh Negara Timor Leste tidak mempengaruhi aktivitas warga sehari-hari.

Menurut dia, dengan pemberlakuan itu mungkin dampak yang lebih besar ke pelaku ekspor kita yang selama ini melakukan kegiatan atau aktivitas ekspor.

"Tetapi untuk kami warga Desa Silawan yang beraktivitas di PLBN Mota`ain seperti bekerja sebagai sopir rental dan ojek ini kami merasakan hal yang positif," sebut Wadan, Sabtu (14/6/2025).

Lanjut dia, dengan adanya pembatasan Tonase Ekspor ini berdampak pada terjadi peningkatan aktivitas warga Timor Leste yang menggunakan jasa rental mobil dan ojek.

Sebab, mereka warga Timor Leste yang sebelumnya sering menitipkan barangnya untuk di bawah ke Timor Leste menggunakan jasa eksportir saat ini ada yang keluar sendri ke Atambua untuk membeli dan membawa kembali barang-baranya ke Timor Leste.

"Saat mereka keluar ke Atambua pasti gunakan jasa rental dan ojek sehingga terjadi peningkatan penghasilan warga," terang Wadan.

Sebaliknya, lanjut dia saat mereka warga Timor Leste akan kembali ke PLBN Mota`ain dan membawa barangnya ke Timor Leste juga bisa gunakan jasa warga yang menjadi Porter di sini.

"Sehingga masyarakat kami yang bekerja di PLBN Mota`ain ini mengalami peningkatan penghasilan," ungkap Wadan.

Dia tambahkan, sampai dengan saat ini situasi di PLBN Mota`ain Desa Silawan masih terpantau kondusif pasca berlakunya pembatasan Tonase Ekspor oleh Pemerintah Timor Leste ke wilayahnya.