• Nusa Tenggara Timur

Anggota Brimob Dibantu Istri Bangun Rumah Belajar untuk Anak di Maumere-Sikka

Imanuel Lodja | Rabu, 20/03/2024 15:20 WIB
 Anggota Brimob Dibantu Istri Bangun Rumah Belajar untuk Anak di Maumere-Sikka Aktifitas anak-anak di Rumah Belajar untuk Anak yang dibangun anggota Intelmob Kompi 1, Batalyon B Pelopor Maumere, Satuan Brimob Polda NTT, Bripka Vinsensius Moat Nurak bersama istri Maria Sherly Hilene di Dusun Woloara, Kecamatan Koting, Kabupaten Sikka.

KATANTT.COM--Sebuah kisah inspiratif datang dari seorang anggota Intelmob Kompi 1, Batalyon B Pelopor Maumere, Satuan Brimob Polda NTT, Bripka Vinsensius Moat Nurak

Bersama istrinya, Maria Sherly Hilene, SPd, MTesol, mendirikan rumah belajar Sanctissima. Kehadiran lembaga tersebut menjadi cahaya harapan bagi anak-anak di Dusun Woloara, Kecamatan Koting, Kabupaten Sikka sejak tahun 2016.

Inisiatif ini lahir dari tekad bersama pasangan suami istri ini untuk tidak membiarkan seorang pun anak terpinggirkan dalam proses pendidikan.

Dengan visi "NO CHILD LEFT BEHIND", Rumah Belajar Sanctissima berkomitmen menyediakan sumber belajar bagi anak-anak dan remaja sebagai bekal pembelajaran sepanjang hayat. Nama Sanctissima sendiri adalah nama anak perempuan dari Bripka Vinsensius Moat Nurak dan Maria Sherly Hilene.

Misi mereka adalah peningkatan kemampuan numerasi dan literasi anak-anak, peningkatan kualitas kesehatan fisik dan mental melalui posyandu anak dan remaja, pengenalan kamtibmas, bimbingan rohani, serta pengembangan kearifan lokal melalui kelas tenun ikat.

Rumah Belajar Sanctissima, yang menampung sekitar 50 anak dari berbagai tingkatan pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA, berdiri atas dana pribadi Bripka Vinsensius dan Maria Sherly.

Keduanya membangun fasilitas ini dengan tabungan dan gaji mereka masing-masing sebagai abdi negara. Inisiatif ini tidak hanya merupakan bentuk kepedulian terhadap pendidikan anak-anak di kampung yang kurang mampu, tetapi juga sebuah nazar dari Maria Sherly atas beasiswa yang dia terima untuk studi S2 di Australia.

Setiap hari, Rumah Belajar Sanctissima buka pintunya dengan menyediakan perpustakaan dan wifi gratis bagi anak-anak yang membutuhkan.

Selain itu, mereka juga menyelenggarakan berbagai layanan gratis pada hari Senin, Rabu, dan Jumat, mulai dari kelas baca tulis hingga kelas Bahasa Inggris. Bahkan, terdapat kelas tenun ikat bagi anak-anak SMP dan SMA.

Selain kegiatan pembelajaran, Rumah Belajar Sanctissima juga memberikan pemberian makanan tambahan gratis, seperti susu, telur, roti, dan makanan pokok, serta menyelenggarakan Posyandu anak dan remaja setiap bulannya.

Bripka Vinsensius dan istrinya juga memberikan kontribusi berupa kebun contoh seluas sekitar 1 hektar bagi anak-anak Rumah Belajar untuk belajar bercocok tanam, dengan hasil panen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional anak-anak, terutama buku dan makanan.

Sejak berdirinya pada tahun 2016, semua biaya operasional rumah belajar ditanggung sepenuhnya oleh Bripka Vinsensius dan Maria Sherly, baik dari gaji mereka maupun remunerasi tambahan.

Awalnya, guru-guru disana bekerja secara sukarela, namun seiring berjalannya waktu, ada sponsor yang membantu dalam pembayaran honor para guru serta menyediakan bantuan peralatan seperti laptop, LCD, kursi, dan meja untuk kegiatan belajar-mengajar.

Semua ini merupakan bukti nyata dari komitmen mereka dalam memberikan pendidikan yang berkualitas bagi generasi muda di dusun Woloara dan sekitarnya.

FOLLOW US