• Nusa Tenggara Timur

Diduga Meninggal Tak Wajar, Kubur ASN Korban Lakalantas di Nagekeo Dibongkar

Imanuel Lodja | Kamis, 18/01/2024 22:41 WIB
Diduga Meninggal Tak Wajar, Kubur ASN Korban Lakalantas di Nagekeo Dibongkar ilustrasi_lakalantas

KATANTT.COM--Kuburan Maria Magdalena Papu di Kampung Wewoloe, Kelurahan Towak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, terpaksa dibongkar ulang. Pembongkaran dilakukan pasca adanya kesepakatan keluarga yang meragukan penyebab kematian Maria.

Maria Margareta Papu yang juga seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo sebelumnya dilaporkan meninggal karena kecelakaan lalu lintas pada 2 Desember 2023 lalu.

Korban awalnya dilaporkan meninggal dunia karena terjatuh dari sepeda motor saat berboncengan dengan Fanadiktus Rafael Rena (33), warga asal Watulaja, Desa Lengkosambi, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada.

Pasca kejadian, korban sempat dirawat selama hampir satu pekan di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo. Namun pada 7 Desember 2023, korban pun meninggal dunia.

Pembongkaran kembali kubur dan pelaksanaan eksumasi untuk kepentingan otopsi dilakukan pada Rabu (17/1/2024). "Kemarin (kubur) sudah dibongkar dan jenazah sudah diotopsi," ujar Wakapolres Nagekeo, Kompol Januarius Seran, SH saat dikonfirmasi Kamis (18/1/2024).

Otopsi dilakukan tim Bid Dokkes Polda NTT dipimpin AKBP dr Edy Hasibuan. Dokter Forensik juga minta kehadiran keluarga, orang tua dan penasehat hukum untuk menyaksikan proses otopsi dan pembedahan jenasah. "Saya minta keluarga juga ikut hadir dan melihat secara langsung didampingi pengacaranya," kata dokter Edy Hasibuan.

Usai melakukan pembedahan, dokter Edy langsung menjelaskan kepada keluarga dan pengacara. "Untuk mengetahui penyebab korban meninggal, butuh waktu dua minggu ke depan. Hasilnya akan saya sampaikan kepada penyidik. Keluarga juga akan kita berikan hasilnya melalui pengacara," jelasnya.

Sementara penasehat keluarga korban, Lukas Mbulang berharap hasil autopsi tersebut bisa mengetahui pasti penyebab kematian korban. Keluarga tak percaya kalau korban meninggal karena jatuh dari sepeda motor.

Keraguan dan kecurigaan keluarga didasari hasil pengamatan luar kalau hanya ada luka robek di kepala dan tidak ada luka dan lecet pada kaki dan tangan.

“Korban dikatakan jatuh dari atas motor, namun yang ditemukan hanya luka robek di kepala, sementara pada tubuh korban, termasuk kaki dan tangan tidak ditemukan satu pun luka lecet," kata Lukas.

Keluarga korban juga menemukan adanya percakapan singkat yang dikirim oleh terduga pelaku kepada korban yang mengarah pada pengancaman. Karena itu, keluarga korban didampingi Lukas membuat laporan polisi pada Rabu (20/12/2023) lalu.

Polres Nagekeo menindaklanjuti nya dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti dan keterangan lainnya.

Polisi kemudian minta bantuan dan mendatangkan tim forensik dari Bid Dokkes Polda NTT dan rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk melakukan otopsi terhadap jenazah korban.

Makam korban di Kampung Wewoloe, Kelurahan Towak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, itu pun dibongka dan dilakukan otopsi jenazah oleh dokter Edy selaku ahli forensik Polda NTT.

Wakapolres Nagekeo, Kompol Januarius Seran, SH, minta keluarga korban untuk sabar menunggu hasil autopsi. “Kita akan usut kasus ini sampai tuntas”, tegas mantan Wakapolres Belu ini.

Sebelum makam dibongkar, keluarga korban terlebih dahulu melakukan seremoni adat dihadiri ratusan warga Towak bersama aparat kepolisian dari Polres Nagekeo dan Kapolsek serta anggota Polsek Aesesa.

FOLLOW US