• Nusa Tenggara Timur

Petani di Alor Ditemukan Tewas Dalam Kawasan Hutan Bakau

Imanuel Lodja | Rabu, 18/10/2023 09:34 WIB
Petani di Alor Ditemukan Tewas Dalam Kawasan Hutan Bakau ilustrasi_

KATANTT.COM--Daniel Maroking (78), petani asal Desa Moram, Kecamaran Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, ditemukan tewas dalam kawasan hutan bakau di Desa Pailelang, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Selasa (17/10/2023).

Korban berada di atas pohon bakau dan sebagian tubuhnya terendam air laut. Saat ditemukan, air laut sementara mulai pasang sehingga polisi dibantu keluarga korban dan warga sekitar mengevakuasi korban ke kamar jenazah rumah sakit umum Kalabahi untuk dilakukan visum luar.

Jimes Malaikari (13), seorang pelajar SMP mengaku pada Selasa (17/10/2023) pagi sekitar pukul 08.00 Wita, ia bersama dengan 4 rekannya hendak pergi pancing ikan di pantai Kolam buaya. Ketika tiba di pantai, mereka mencari umpan cacing di pinggir pohon tongke/bakau.

Jimes kaget melihat sosok orang dewasa sementara telungkup di dalam akar tongke/bakau. Ia langsung berteriak memanggil teman-temannya.

Mereka melaporkan ke Junus Maruli yang juga Ketua RT 01 Desa Pailelang dan Soleman Atakari (Ketua RW 01).
Junus dan Soleman ke pantai untuk mengecek kebenaran informasi. Keduanya melihat korban sehingga menghubungi pihak kepolisian.

Saat ditemukan, kondisi korban tidak memakai baju tetapi memakai celana pendek. Saat pertama kali ditemukan, Jimes mengaku kalau ia melihat korban sempat berbicara dengan bahasa daerah tetapi ia tidak mengerti sehingga Jimes dan rekan-rekannya merasa takut dan lari meninggalkan korban.

Salah satu kerabat korban, Markus Maroking (46), warga Desa Moramam, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor mengaku kalau pada Jumat (13/10/2023), ia mendapat informasi dari keluarga bahwa korban keluar rumah sejak Kamis (12/10/2023) dan belum juga pulang ke rumah.

Markus bersama dengan keluarga lainnya mencari korban. Baru lah pada Jumat (17/10/2023) mereka mendapat kabar soal penemuan mayat dikolam buaya dekat hutan bakau di Desa Pailelang.

Markus bersama keluarga lainnya langsung menuju ke lokasi. Mereka memastikan korban adalah anggota keluarga yang selama ini dicari dan belum ditemukan.

Polisi yang mendapat informasi tentang laporan penemuan mayat kemudian mendatangi lokasi penemuan. Jenazah korban dibawa ke RSUD Kalabahi Kabupaten Alor dan dilakukan visum luar terhadap jenazah oleh dokter RSUD Kalabahi. Usai visum luar, jenazah dibawa ke rumah duka di desa Moramam, Kecamatan Alor Barat Daya untuk dimakamkan.

Kasat Reskrim Polres Alor Iptu Yames Jems Mbau, SSos, yang dikonfirmasi Rabu (18/10/2023) mengaku kalau polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara.

Hasil pemeriksaan oleh dr Natalia Yobeanto dan Febrina Tjung terhadap jenazah korban bahwa pada pinggang korban terdapat tali kain warna merah list putih terdapat kuas dan beberapa kain robek warna hitam.

"Terjadi pembekakan pada seluruh tubuh korban/jenazah karena terendam air laut dan sebagian kulit terkelupas" ujar Kasat Reskrim Polres Alor, Iptu Yames Jems Mbau.

Juga tidak terdapat lebam mayat karena korban terendam air laut. "Tidak ditemukan adanya tindakan kekerasan pada tubuh korban/jenazah," jelasnya.

Korban diketahui meninggalkan rumah sejak Kamis 12 Oktober 2023 pukul 08.00 Wita dan korban tidak kembali sampai jenazah ditemukan di pinggir Pantai Pailelang. Keluarga sudah mencari korban sampai ke kampung lama namun korban tidak ditemukan.

Korban juga sudah pernah hilang selama 5 hari pada tahun 2022 tapi korban ditemukan kembali oleh keluarga di Kampung Lama Desa Moramam.

Korban diketahui mengalami gangguan jiwa sudah sekitar kurang lebih 2 tahun dari tahun 2021-2023. Pihak keluarga yang diwakili oleh keponakan korba Markus Maroking yang juga penanggung jawab keluarga besar korban menyampaikan kepada pihak kepolisian bahwa pihak keluarga telah menerima kematian dengan iklas.

Keluarga menganggap kematian korban merupakan sebuah musibah dan tidak ingin memproses hukum lebih lanjut. Keluarga pun bersedia membuat surat pernyataan dan berita acara penolakan otopsi.

 

FOLLOW US