• Nusa Tenggara Timur

Sudah Menghilang, Tenny Konay Minta Erwin Lily Hadirkan Nikson Lily

Semy Andy Pah | Sabtu, 15/07/2023 10:47 WIB
 Sudah Menghilang, Tenny Konay Minta Erwin Lily Hadirkan Nikson Lily Tenny Konay

KATANTT.COM--Sempat menguasai obyek warisan Keluarga Konay dengan membawa sejumlah preman pada tahun 2016 silam, keberadaan Nikson Lily yang sudah menghilang membuat tanda tanya bagi ahli waris Esau Konay. Apalagi, dengan kemunculan Elisabet Konay dan Erwin Lily (adik Nikson Lily) bersama Hendrikus Djawa.

"Saya ingin tanya Erwin. Nikson sekarang di mana? Sejak tahun 2016, itu Nikson yang bawa preman dan kuasai obyek Keluarga Konay. Kok tiba-tiba menghilang dan sekarang muncul Erwin dengan Elisabet? Bawa Nikson datang sini supaya saya mau tanya, sudah berapa banyak obyek yang dia Nikson Lily) jual. Apakah PH (surat penyerahan hak atas tanah) diproses BPN atau tidak? Kenapa tiba-tiba Nikson menghilang tanpa sebab. Saya tunggu dan saya siap hadapi Nikson-nikson yang lain," kata Marthen Soleman Konay, salah satu ahli waris Esau Konay kepada wartawan, Sabtu (15/7/2023).

Tenny Konay merasa miris dengan manuver dan tindakan Elisabet Konay bersama Hendrikus Djawa dann Erwin Lily yang mengaku-ngaku sebagai Erwin Konay kemudian memutar balikkan fakta dan menyebar informasi bohong atas warisan Keluarga Konay. Elisabet Konay sendiri merupakan anak dari Tekung dan Santji Konay sedangkan Erwin Lily adalah anak dari Hendrik Lily dan Juliana Lily-Konay yang mana bukan bagian dari ahli waris yang sah atas warisan Keluarga Konay.

Karena itu, Tenny Konay mempertanyakan siapa yang sesungguhnya mengumpulkan preman-preman dan menduduki obyek warisan Keluarga Konay kemudian melakukan pengancaman? Sekarang mereka (Elisabeth Konay dan Erwin Lily) balik menuduh saya mengumpulkan preman dan melakukan pengacaman.

"Apakah Elisabet Konay lupa waktu dia bersama 5 ahli waris-nya melakukan pengrusakan terhadap dua mobil saya di lokasi dulu? Kasusnya masih ditangani Polres Kupang Kota sesuai LP yang dilaporkan driver saya Yanto Blegur. Kok tiba-tiba perbuatan ini mereka hilangkan dan balik menuduh saya. Saya akan tanyakan ke Polres Kupang Kota dan minta supaya kasus ini dibuka kembali," kata Tenny Konay.

Dengan demikianm mengapa Tenny Konay mengkategorikan perbuatan Elisabet Konay bersama Erwin Lily yang mengaku sebagai Erwin Konay bersama Hendrikus Djawa sebagai perbuatan extraordinary crime atau kejahatan luar biasa yakni sebuah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan hak asasi manusia.

Bahkan, Hendrikus Djawa dan Elisabet Konay mengeluarkan tuduhan keji kepada Kabid Propam Polda NTT, Kombes Pol Dominicus Savio Yempormase sebagai beking dan mendapat sebidang tanah dari Keluarga Konay. Padahal, obyek tersebut dibeli oleh yang bersangkutan semasa Ir Dominggus Konay masih hidup dan yang mengurus semua warisan Keluarga Konay.

Mau percaya dan tidak percaya, namun Tenny Konay menyebut Warisan Keluarga Konay memiliki nilai mistis karena tanah warisan ini panas. Setiap orang yang memiliki dan menguasai tanah warisan Keluarga Konay dengan cara tidak baik akan mendapat karma.

"Celaka ada-ada saja jika ada orang yang menguasai warisan Keluarga Konay secara tidak patut. Apalagi kalau hasil dari penjualan warisan secara tidak benar aliass untuk foya-foya. Banyak dari mereka kemudian yang mati celaka atau kena penyakit yang aneh-aneh," katanya.

Keluarga Konay sebut dia, sangat memegang teguh hukum adat Timor yang menganut sistem kekerabatan patrilineal. Dan hukum adat ini diakui oleh negara karena berlaku sebelum negara ini terbentuk. Sementara dalam hukum taurat (Alkibat) sendiri sudah diatur secara jelas dalam Kitab Kisah Para Rasul 5:11 yang mengisahkan Ananias dan Safirah yang meninggal dunia karena kebodohan mereka.

Yang perlu dimaknai dari Hukum Taurat ini kata Tenny Konay adalah bagaimana harta hasil penjualan tanahnya tidak diberikan seluruhnya sebagai persembahan. Suami istri ini berkomplot untuk berdusta. Lalu keduanya mati, yang pertama Ananias, lalu tiga jam kemudian Safira, yang bersaksi sama (dusta) dengan suaminya.

Sebagai orang percaya, Tenny Konay berkeyakinan apabila apa yang telah dibuat oleh Elisabet Konay dan Erwin Lily dengan Hendrikus Djawa akan mendapat karma. "Silahkan melaporkan kasus di Polda NTT yang dihentikan tidak perlu menyebar informasi bohong dan fitnah seolah-olah mereka adalah orang yang bersih," katanya. (advertorial)

FOLLOW US