• Nusa Tenggara Timur

Perbaiki Jaringan, Petugas PLN di TTS Malah Tewas Tersengat Listrik Tegangan Tinggi

Imanuel Lodja | Rabu, 24/05/2023 18:20 WIB
Perbaiki Jaringan, Petugas PLN di TTS Malah Tewas Tersengat Listrik Tegangan Tinggi Korban Yoksan Abimelek Sollo empat dibawa ke Puskesmas Oinlasi namun meninggal dunia karena tersengat arus listrik tegangan tinggi saat perbaikan jaringan, Selasa (23/5/2023).

KATANTT.COM--Yoksan Abimelek Sollo (27), petugas PLN SoE yang juga warga Talimin, RT 017/RW 006, Desa Bosen, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) meninggal dunia karena tersengat arus listrik tegangan tinggi saat perbaikan jaringan.

Korban tersengat arus listrik di lokasi Oepates, Desa Oinlasi, Kecamatan KiE, Kabupaten TTS pada Selasa (23/5/2023) petang. "Benar, terjadi kasus orang meninggal dunia akibat terkena strom saat sedang melakukan perbaikan jaringan oleh petugas PLN SoE," ujar Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Joel Ndolu, SH, saat dikonfirmasi Rabu (24/5/2023).

Disebutkan kalau jaringan listrik area Niki-Niki ke Oinlasi mengalami gangguan sejak Senin (22/5/2023). Pihak PLN melakukan perbaikan jaringan pada Selasa (23/5/2023) dengan jenis kerusakan yang tersebar di beberapa titik sesuai alat deteksi (ultrasonik).

Petugas PLN dibagi menjadi 3 tim. Tim I dikoordinator Yantri V Lassi melakukan perbaikan dari arah Oenai ke Oinlasi. Sedangkan tim yang lain melakukan perbaikan di bagian jalur Belle dan Kokoi.

Pada saat perbaikan dilakukan oleh tim I pada 3 titik kondisi aman sehingga pada titik terakhir (lokasi TKP Oepates, Desa Oinlasi) korban yang saat itu bertugas sebagai tenaga teknis jaringan langsung menggunakan perlengkapan (APD) siap untuk mengganti isolator yang rusak.

Saat Kren sudah dinaikan oleh operator kren (Yohanes Oscar Bayongraba), korban yang sudah berada di atas dan hendak melakukan pergantian isolator namun tiba-tiba terkena stom tegangan tinggi (2.000 KV).

Operator yang saat itu berada di bawah juga terkena strom karena arus listrik melalui kren dan terlempar sejauh 1 meter. Selanjutnya korban tetap di atas kabel dengan kondisi terbakar sekitar 30 detik.

Masyarakat bersama petugas PLN membantu untuk menyelamatkan korban dengan cara menarik alat pengontrol kren sehingga korban jatuh dari atas dengan kondisi tubuh korban hangus terbakar. Api juga sementara menyala serta mengakibatkan kaki kanan korban putus.

"Saat itu korban masih hidup sehingga langsung dibawa ke Puskesmas Oinlasi untuk diberikan pertolongan," ujar Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Joel Ndolu.

Oleh karena kondisi korban kritis maka langsung dirujuk ke RSUD SoE, Kabupaten TTS. Namun dalam perjalanan tepatnya di Nusa, Kecamatan Amanuban Barat, korban dinyatakan meninggal dunia.

"Korban diantar ke Puskesmas Oinlasi untuk dilakukan pertolongan pertama karena korban masih hidup. Selanjutnya berhubung korban kritis maka oleh dokter Puskesmas Oinlasi dokter Devi Muni langsung merujuk korban ke RSUD SoE menggunakan mobil ambulance, namun dalam perjalanan korban meninggal dunia," tambahnya.


Anggota piket jaga Polsek Amanatun Selatan yang mendapat laporan terkait petugas PLN yang terkena strom langsung ke lokasi kejadian. Polisi mengamankan barang bukti 1 unit mobil kren milik PLN jenis Toyota Rino nomor polisi H 1981 DF dan dibawa ke Polsek KiE. Sejumlah saksi mata dan para petugas PLN lainnya pun menjalani pemeriksaan oleh penyidik kepolisian.

Keterangan para saksi disimpulkan bahwa diduga kuat adanya kelalaian dari koordinator petugas perbaikan jaringan yang tidak efektif mengontrol arus pada titik perbaikan terjadinya peristiwa tersebut.

Kapolsek KiE, Iptu Sunaryo, SH yang dikonfirmasi secara terpisah pada Rabu (24/5/2023) mengaku kalau kasus ini telah diterima oleh piket regu I dengan laporan polisi nomor LP/20/V/2023/Sek KiE tanggal 23 Mei 2023. "Sudah dibuatkan laporan polisi dan kita amankan barang bukti serta menginterogasi saksi-saksi," tambahnya.

Disebutkan bahwa perbaikan yang dilakukan menggunakan metode manuver yang mana untuk mendeteksi kerusakan dengan menggunakan ultrasonik maka arus dipenggal untuk mencari tahu kerusakan. Pada jalur Patu - Oenai - Oinlasi terdapat pemutusan arus listrik namun di lokasi TKP (Oehani), arus listrik tetap hidup karena arus diambil dari jaringan Oe`ekam.

"Diduga kuat adanya kelalaian dari pada petugas perbaikan jaringan (koordinator) sehingga saat pada titik lokasi tersebut tidak sempat dilakukan koordinasi dengan tim eksekusi sehingga oleh korban dan petugas kren tidak mengetahui adanya arus aktif sehingga saat korban berada di atas kabel yang memiliki arus tegangan tinggi langsung terkena strom," jelasnya.

FOLLOW US