• Nusa Tenggara Timur

ST 2023 Secara Serentak Tanggal 1 Juni sampai 31 Juli 2023

Semy Andy Pah | Jum'at, 19/05/2023 07:04 WIB
ST 2023 Secara Serentak Tanggal 1 Juni sampai 31 Juli 2023 Kabag Umum BPS Provinsi NTT, Adi Manafe saat Sosialisasi ST2023 kepada wartawan dan petani di Kantor BPS Provinsi NTT yang mewakili Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira Kale, Selasa (16/5/2023).

KATANTT.COM--Para petani akan di Sensus Pertanian Tahun 2023 (ST 2023) yang dilaksanakan secara serentak di Indonesia pada 1 juni hingga 31 juli dan akan mencakup dalam tujuh Subsektor Pendataan nanti.

"Dalam ketujuh cakupan tersebut yakni pada tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan serta jasa petani," kata Kabag Umum BPS Provinsi NTT, Adi Manafe kepada wartawan dan petani saat Sosialisasi ST2023 di Kantor BPS Provinsi NTT mewakili Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira Kale, Selasa (16/5/2023).

Menurut Adi Manafe, dalam pelaksanaan ST2023 ini kolaborasi antara BPS dengan BKKBN dan Kementan, dengan melibatkan mitra eksternal sebagai petugas lapangan sensus maupun sebagai pemeriksa lapangan sensus.

"Dengan total para petugas ST2023 di Provinsi NTT ada sebanyak 6.063 Orang, dengan rinciannya 4.833 petugas lapangan sensus, 1.013 pemeriksa lapangan sensus, 217 Koordinator Sensus Kecamatan (Koseka). Semuanya melaksanakn tugas secara serentak nanti," katanya.

Ia mengatakan bahwa akan dilakukan pada Hasil ST2023 berupa pemanfaatan basis data pertanian di Indonesia, dari data tersebut ini akan dapat dibagi antar kementerian, lembaga, dinas, instansi baik di tingkat pusat maupun di daerah.

Sementara itu, I Gede Made Suwartana selaku Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi NTP menjelaskan, sejumlah isu strategis pertanian di NTT diantaranya dominan tenaga kerja disekitar pertanian berusia diatas 55 tahun.

Ia menambahkan rendahnya minat generasi muda menjadi petani tersebut, hal ini berdampak pada penurunan luas tanam, luas panen, volume produksi dan nilai produksi.

"Dengan adanya tingkat pendidikan petani di NTT juga masih relatif rendah, sehingga rendah dalam mengadopsi inovasi, luas tanam, luas panen, volume oroduksi dan nilai produksi,” ungkap Made.

Terbatasnya sarana transportasi kata dia, sehingga benih dan pupuk tifak tiba pada waktunya, akibatnya berdampak pada luas panen, volume produksi dan nilai produksi.

Ia menyebut membangun suatu sektor pertanian merupakan kunci pokok keberhasilan pembangunan, mengingat sektor pertanian masih memegang peranan yang sangat penting.

"Untuk membangun sektor pertanian diperlukan kebijakan yang tepat, yang berlandaskan pada data yang akurat, karena untuk itu ST2023 diharapkan mampu menghasilkan data pertanian secara lengkap sampai dengan level administrasi terkecil,” pungkas I Gede Made Suwartana.

FOLLOW US