• Bisnis

Hingga Mei 2023 Bank NTT Kucurkan Kredit Merdeka Tanpa Bunga Mencapai Rp 51 M, OJK Beri Apresiasi

Semy Andy Pah | Senin, 08/05/2023 11:11 WIB
Hingga Mei 2023 Bank NTT Kucurkan Kredit Merdeka Tanpa Bunga Mencapai Rp 51 M, OJK Beri Apresiasi Kepala Divisi Corsec dan Legal Bank NTT, Endri Wardono saat menyerahkan secara simbolis kredit Merdeka kepada OMK, di lokasi perkebunan contoh Secred Farming, Naen, Kefamenanu. (Foto: mediatorkupang.com)

KATANTT.COM--PT bBnk Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT terus menyasar kelompok kecil dalam memberikan kemudahan kredit. Salah satu produk unggulan Bank NTT adalah Kredit Merdeka yang hingga saat ini, atau terhitung 6 Mei 2023, Bank NTT sudah menyalurkan Kredit Mikro Merdeka, secara konsolidasi untuk 23 kantor cabang di NTT senilai Rp 51.025.407.500.

Yang membanggakan dari penyaluran kredit ini adalah, sudah ada 1.590 orang nasabah yang sementara mengelola kredit yang disalurkan tanpa bunga dan jaminan ini. Data ini terungkap saat penyerahan Kredit Mikro Merdeka kepada delapan orang warga penerima Kredit Mikro Merdeka, Sabtu (6/5/2023) di Kefamenanu.

Untuk diketahui, saat penanaman perdana 40.000 anakan tomat di kebun percontohan Secred Farming yang dikelola oleh Orang Muda Katolik (OMK) dan umat di tepian Kali Naen, sebuah lokasi yang berada di sekitar Kota Kefamenanu, kedelapan orang nasabah Bank NTT ini menerima kredit senilai Rp 5 juta.

Hadir dan menyaksikan momen itu, Uskup Atambua, MGR Dominikus Saku, Pr, Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu, Deputi Bank Indonesi Perwakilan NTT, Pratyaksa Chandratitya, Bupati Belu, dr Taolin Antonius, Wakil Bupati TTU, Eusabius Binsasi bersama isteri, Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Joas Bili Umbu Danga, anggota DPRD NTT, Dolfi Kolo.

Juga hadir Kadiv Corsec dan Legal Bank NTT, Endri Wardono dan Kadiv IT Support, Salmun Randa Terru, Pimpnan Cabang Bank NTT Kefamenanu, Frida Faturene dan Pimca Atambua, Adi Pontus.

Sementara Wakil Bupati TTU, Eusabius Binsasi saat itu menjelaskan bahwa di NTT ada 27 kelompok tani milenial yang saat ini mengelola lahan dengan potensi unggulan seperti aneka sayuran serta palawija, cabe dan tomat.

“Di Belu kami dengar, katanya segera eksport tomat tujuh ton ke Timor Leste dan mereka pun sudah untung Ro 40-an Miliar dan ini bukan sedikit. Kami di Kefa sini baru konsumsi tomat supaya jangan stunting. Ini memotivasi kami untuk bisa melakukan banyak hal demi kebaikan kita semua,”tegasnya.

Ia menyarankan agar para penerima kredit Mikro Merdeka mengelola dana ini secara baik sehingga memiliki portofolio yang bersih, dan besok lusa mendapatkan lebih besar lagi dana.

“Terimakasih pak Dirut Bank NTT dan jajaran yang sudah membantu dengan Kredit Merdeka. Memang selama ini kami selalu terbentur pada dana, namun Bank NTT sudah sangat membantu petani-petani kami,”tegas mantan Dirjen Bimas Katholik Kementerian Agama RI ini.

Ia juga berharap, jika kolaborasi antara pemerintah, gereja, dan Bank NTT dilakukan di seluruh wilayahnya maka dipastikan cita-cita pemerintah agar masyarakatnya hidup lebih layak bisa tercapai.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT, Japarmen Manalu, dalam sambutannya saat itu memberikan apresiasi kepada Bank NTT. “Kami perlu mengapresiasi teman-teman Bank NTT karena mereka konsisten berikan Kredit Merdeka,”tegasnya.

Masih menurut Japarmen Manalu, kredit Merdeka ini adalah bagian dari program OJK yakni KPMR. Atau Kredit Pemberantasan Melawan Rentenir.

“Ini tolong tetap dikembangkan sambil terus menghitung portofolio, sampai maksimal berapa KPMR tanpa bunga itu ya. Karena nggak mungkin juga Bank NTT memberikan terlalu banyak, tabungan, deposito dan giro bapak ibu harus dibayar. Nah kedepan tentunya Bank NTT akan lebih banyak lagi berbuat apabila dibantu, semakin meningkatkan tabungan, deposito dan giro di Bank NTT supaya bunganya mungkin lebih rendah sehingga bisa dijual di masyarakat,”harap mantan aktivis mahasiswa ini.

Kepada OMK yang sudah menerima Kredit Merdeka, Japarmen Manalu, berkali-kali meminta mereka agar harus taat dalam pengembaliannya sehingga dana ini bisa dikelola lagi oleh kelompok lain.

“Adik-adik OMK jika sudah diberikan fasilitas kredit ini, maka saya tegaskan harus, harus, harus. Jadi tiga kali saya tegaskan harus ya…, untuk membayar karena dengan ketaatan adik-adik OMK ini, disamping Bank NTT bisa memutar lagi bagi kelompok lain, ini juga nilai raport bagi adik-adik," katanya.

"Jika nilai raportnya biru akan naik kelas sehingga akan terus ditambah. Karena itu harus rajin mengangsur sesuai ketentuan dan rawat tanamannya supaya jangan rusak, dan lancar pembayaran kreditnya,”ujar Japarmen.

Ia pun memberi apresiasi kepada Bupati Belu yang jauh-jauh datang ke Kefamenanu untuk berbagi pengalaman. “Pak Bupati Belu jauh-jauh mau datang berbagi ilmu. Ini langkah yang sangat baik dan mudah-mudahan bisa ditularkan di
seluruh NTT tentang bagaimana membangun kolaborasi lintas kabupaten," jelasnya.

"Itulah harapan kami dari OJK, dan tentunya kita tetap melakukan pemantauan terkait perkemabngan di lapangan. Kami memantaunya lewat Bank NTT, bagaimana kredit Merdeka-nya. Jika ada yang gagal, kami akan memberikan review kembali. Jika sudah ada review, maka akan berdampak pada yang lain. Sebagai regulator itu yang bisa kami lakukan. Teman-teman Bank NTT di tingkat operasional agar tolong ini diperhatikan,”tegas Japarmen.

FOLLOW US