• Nusa Tenggara Timur

Pulang dari Kebun, Pasutri di Kupang Hilang Terseret Banjir

Imanuel Lodja | Selasa, 15/11/2022 13:39 WIB
Pulang dari Kebun, Pasutri di Kupang Hilang Terseret Banjir ilustrasi_terseret_banjir

KATANTT.COM--Pasangan suami istri (Pasutri) di Kabupaten Kupang, NTT hilang terseret arus banjir sejak Senin (14/11/2022) petang. Keduanya terseret arus banjir di Sungai Sumlili, Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang.

"Dua orang korban yang terseret arus banjir merupakan pasangan suami istri yang baru pulang dari kebun nya dan menyeberangi sungai Sumlili sehingga terseret banjir," ujar Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto, SIK MH saat dikonfirmasi Selasa (15/11/2022).

Pasangan suami istri yang terseret arus banjir yakni Atrohanis Malafu (43) dan istrinya Teresia Teti-Malafu (42), warga RT 008/RW 003, Dusun II, Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang.

Korban Teresia Teti-Malafu telah ditemukan meninggal dunia dan telah diantar ke rumahnya. Sementara Atrohanis Malafu belum ditemukan sampai dengan saat ini.

Kejadian ini berawal dari kedua korban baru pulang dari kebun yang berlokasi di Noitoko, RT 007/RW 004, Dusun II, Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang.

Sesampai di Sungai Sumlili, korban Atrohanis Malafu langsung menyeberangi sungai dengan cara berjalan perlahan. Sampai di tengah sungai, ia sempat mengukur kedalaman sungai yang setinggi pinggang.

Korban Atrohanis Malafu kemudian kembali dan mengajak istrinya dan para kerabat yang lain untuk menyeberangi sungai tersebut.

Akan tetapi para kerabat yang lain seperti Jublina Malafu (35), Yongki Raja Pono (21) dan Imanuel Kama (34) takut sehingga tidak mau ikut menyeberangi sungai. Sedangkan korban bersama istrinya menyeberangi sungai tersebut.

Sesampainya di pinggir sungai, korban Teresia Teti-Malafu terjatuh dan terseret arus banjir sehingga suaminya hendak menolong dan ikut terseret arus.

Sekitar pukul 18.00 wita, korban Teresia Teti-Malafu ditemukan warga di Oelanis, Desa Poto, Kecamatan Fatuleu Barat dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan suaminya belum juga ditemukan.

Terpisah, Kapolsek Fatuleu, Ipda Muslikhan Sara, MM, yang dikonfirmasi Selasa (15/11/2022) mengakui kalau jalan menuju Desa Barate belum bisa dijangkau karena terdapat sungai di Desa Pariti (dekat puskesmas Pariti) meluap sehingga menyebabkan akses jalan terputus.

"Keadaan cuaca yang masih hujan serta keadaan gelap di Desa Kalali sehingga proses pencarian terkendala," ujar mantan Kaur Bin Ops Satlantas Polres Kupang ini.

 

FOLLOW US