• Nusa Tenggara Timur

Tak Punya Alat Cuci Darah Khusus Anak, Pasien Anak Gagal Ginjal di NTT Dirujuk ke Bali

Imanuel Lodja | Rabu, 19/10/2022 17:20 WIB
Tak Punya Alat Cuci Darah Khusus Anak, Pasien Anak Gagal Ginjal di NTT Dirujuk ke Bali dr. Woro Indri Patmosiwi, Sp.A

KATANTT.COM--Satu anak di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur mengalami gagal ginjal akut. Dengan tambahan satu kasus baru ini maka sudah ada dua kasus anak yang mengalami gagal ginjal akut di NTT.

Tapi pasien anak laki-laki berusia 1 tahun 10 Bulan dengan gejala acute kidney injury (AKI) Atipikal akan dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Bali, karena NTT belum ada satu rumah sakit pun yang memiliki alat cuci darah khusus anak.

"Saat ini ada laporan dari Rumah Sakit Waikabubak (Sumba Barat) anak umur 1 tahun 10 bulan, laki-laki dengan gejala AKI Atipikal," ungkap Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) NTT, dr. Woro Indri Padmosiwi, Sp.A yang dihubungi, Rabu (19/10/2022) siang.

Dia menuturkan, bayi laki-laki tersebut dibawa oleh orangtuanya ke RSUD Waikabubak beberapa hari lalu.
Dari hasil observasi ditemukan gejala AKI Atipikal yang dialami oleh bayi tersebut.

Tetapi lanjut dokter Woro karena RSUD Waikabubak dan seluruh Rumah Sakit di NTT belum memiliki alat cuci darah khusus anak maka bayi tersebut akan dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah di Denpasar, Bali. "Iya belum ada (alat cuci darah khusus anak di NTT), sehingga kasus yang baru dari waikabubak akan di rujuk ke RS Sanglah," kata dokter Woro.

Ia menyebutkan, dengan adanya tambahan satu kasus baru, maka sudah ada dua anak yang dilaporkan mengalami gagal ginjal akut.

Sebelumnya IDAI NTT melaporkan seorang anak laki-laki di Kabupaten Rote Ndao juga mengalami nasib serupa.
Tapi nyawa anak laki-laki yang mengalami gagal ginjal akut misterius tersebut tidak bisa terselamatkan. Kasus tersebut terjadi pada akhir September 2022 lalu.

Diagnosa tenaga medis RSUD Rote Ndao menyebutkan gejala yang dialami anak laki-laki itu karena tidak kencing lebih dari 12 jam.

Anak tersebut meninggal saat menjalani perawatan selama enam jam. Ini karena saat dibawa ke Rumah Sakit sudah dalam kondisi kritis dengan gejala sesak napas.

FOLLOW US