KATANTT.COM--Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ingin rumah sakit milik pemerintah daerah dapat memiliki fasilitas cuci darah khusus anak. Hal tersebut diperlukan berkaitan dengan adanya kasus gagal ginjal akut pada anak selama ini di NTT.

Sebelumnya terdapat kasus gagal ginjal akut berujung kematian seperti satu kasus akibat gagal di tahun lalu. Sementara yang terbaru terjadi di Rote Ndao pada akhir September 2022 dilaporkan adanya satu kasus gagal ginjal akut denga penyebab yang belum jelas diketahui atau disebut sebagai gagal ginjal misterius.

Ketua IDAI NT, dr. Woro Indri Padmosiwi, Sp.A menyampaikan ini saat diwawancarai media di ruang kerjanya, Sabtu (15/10/2022). "Kendalanya untuk anak masih susah. Kalau cuci darah untuk orang dewasa bisa dilakukan cuci darah. Untuk anak-anak masih agak sulit karena itu khusus anak, alatnya beda," ungkapnya.

Misalnya bila terjadi infeksi atau hal yang dapat menyebabkan gagal ginjal akut pada anak maka tidak bisa dilakukan cuci darah di sini karena keterbatasan alat dimaksud. Sebelumnya juga terjadi seorang anak di Labuan Bajo menderita gagal ginjal akut dan terpaksa dirujuk ke Surabaya.

Selain itu ada satu kasus di tahun sebelumnya pun seorang anak yang meninggal karena keterbatasan alat cuci darah anak. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof WZ Johannes sebagai rumah sakit milik pemerintah daerah Provinsi NTT diharapkan dapat memiliki alat dimaksud. "Mudah-mudahan tahun ini atau awal tahun nanti kita dapat bantuan," harapnya.