• Nusa Tenggara Timur

ASN di Sumba Timur Ditemukan Tewas Gantung Diri

Imanuel Lodja | Minggu, 21/08/2022 14:41 WIB
ASN di Sumba Timur Ditemukan Tewas Gantung Diri Jenasah ASN di Sumba Timur teridentifikasi bernama Marten Tunga Retang saat dievakuasi dan dilakukan divisum dokter Imantika Christina DP dan Welem Hebi di lokasi kejadian perkara, Minggu (21/8/2022).

KATANTT.COM--Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Sumba Timur Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur ditemukan tewas dengan posisi gantung diri.

Korban teridentifikasi adalah Marten Tunga Retang yang juga warga Kampung Pahambur Wai, RT 004/RW 002, Kelurahan Temu, Kecamatan Kanatang, Kabupten Sumba Timur.

Korban pertama kali ditemukan oleh istrinya, Day Ana Yi (45) sekitar pukul 06.00 wita di belakang rumah korban. Korban ditemukab tewas gantung diri di dahan pohon jambu dengan tali nilon warna putih. Saat ditemukan korban dalam kondisi lidah korban menjulur keluar.

Kasat Reskrim Polres Sumba Timur, Iptu Salfredus Sutu yang dikonfirmasi pada Minggu (21/8/2022) menjelaskan kalau kasus penemuan mayat diduga mati tergantung ditangani polisi sesuai dengan laporan polisi nomor: LP/B/249/VIII/2022/SPKT/Polres Sumba Timur/Polda NTT.

Kasus ini dilaporkan Yance Heaha Unjar (32), warga Rappu, RT 003/RW 002, Desa Praimadita, Kecamatan Karera, Kabupaten Sumba Timur.

"Istri korban pertama kali menemukan korban dalam keadaan mati tergantung di pohon jambu, kemudian istri korban berteriak meminta tolong sambil menangis," ujar Kasat Polres Sumba Timur, Iptu Salfredus Sutu.

Saat itu istri korban mengambil ember untuk menyiram tanaman sayur di kebun. Namun ketika keluar dari pintu dapur, ia mendapati/melihat korban (suaminya) dalam keadaan tergantung pada pohon jambu.

Ia berteriak minta tolong dan memanggil anaknya Izna Kalita Mburu (13) yang masih tidur. Selanjutnya Yance Heaha Unjar yang mendengar suara teriakan tersebut langsung berlari ke arah suara teriakan meminta tolong tersebut.

Saat tiba di tempat kejadian perkara, melihat korban dalam keadaan mati tergantung di pohon jambu dengan menggunakan seutas tali nilon.

Pihak keluarga menghubungi pihak kepolisian Polres Sumba Timur sehingga polisi dan pihak medis Puskesmas Kanatang ke TKP melakukan olah TKP serta menurunkan korban.

Kepada polisi, istri korban mengaku kalau sejak tahun 2021 lalu, korban sering sakit dan batuk berdahak yang mengeluarkan darah.

Kemudian sekitar bulan Februari 2022, istri korban membawa korban untuk melakukan check up/berobat di rumah sakit tetapi belum dapat sembuh.

Sejak bulan Februari 2022 korban bersama istri bersepakat tidak tidur bersama karena mengantisipasi penyakit korban tertular pada anak yang berusia 2 tahun.

Istri korban juga mengaku masih melihat korban pada malam sebelum kejadian sekitar pukul 22.00 Wita sementara menonton televisi.

Sebelumnya korban sudah beberapa hari mengeluh sepeda motornya rusak sehingga tidak dapat melaksanakan ojek sebagai pekerjaan sampingan untuk membiayai kebutuhan makan dan minum serta membayar uang kuliah anak pertama yang sedang kuliah di Malang.

Korban diketahui merupakan ASN akitf pada kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Sumba Timur.
Istri korban juga menduga korban kemungkinan terbeban hutang karena memiliki pinjaman pada Bank BRI dan Bank NTT sehingga sisa gaji setiap bulannya diterima Rp 250.000.

"Sesuai pengakuan istri korban kalau korban tidak memiliki permasalahan dengan tetangga maupun dalam keluarga," ujar Salfredus Sutu.

Izna Kalita Mburu (anak korban) juga mengakui kalau korban sudah sering mengeluh soal kerusakan sepeda motor sehingga tidak dapat mengirimkan uang untuk kakak yang akan wisuda pada bulan Oktober 2022.

Dari olah TKP yang dipimpin Kanit SPKT III Polres Sumba Timur, Aiptu Suranto dan Kaur Identifikasi teridentifikasi jarak/tinggi kaki ke tanah 180 centimeter dan korban tergantung menggunakan seutas tali warna putih.

Jenazah korban pun sempat divisum dokter Imantika Christina DP dan Welem Hebi, A.Md.Kep. "Hasil pemeriksaan tim medis menjelaskan bahwa korban meninggal dunia karena murni garung diri dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," tandas Kasat Reskrim Polres Sumba Timur, Iptu Salfredus Sutu.

FOLLOW US