• Nusa Tenggara Timur

Hasil Panen Melimpah, Bank NTT Latih Masyarakat Besmarak Buat Saus Tomat

Semy Andy Pah | Jum'at, 05/08/2022 05:26 WIB
Hasil Panen Melimpah, Bank NTT Latih Masyarakat Besmarak Buat Saus Tomat Tim Juri Festival Desa Binaan dan PAD Bank NTT saat melakukan penilian di Desa Besmarak Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang, Kamis (5/8/2022).

KATANTT.COM--Rombongan Tim Juri Festival Desa Binaan Bank NTT dan Festival PAD 2022 mendapat sambutan luar biasa saat berkunjung ke Desa Besmarak Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang. Tim Juri disambut dengan Tarian Helong dan mendapat pengalungan selendang sebagai ucapam selamat datang di Desa Besmarak.

Kepala Desa Besmarak, Petrus Timate saat menerima Tim Juri, Kamis (4/8/2022) di Desa Besmarak mengatakan bahwa, hari ini kita berkumpul di tempat ini dengan melakukan suatu kegiatan yang sangat bermartabat bagi pembangunan di Desa Besmarak ini.

"Perlu saya sampaikan beberapa hal menyangkut dengan Desa Besmarak sehingga kepala cabang khusua Bank NTT dan dewan juri bisa mengathui kondisi kami di Desa Besmarak ini, teediri dari orang yang lebih banyak itu Suku Helong," katanya.

Petrus, ini Suku Helong yang bagian timur di kota kupang,ini desa terkhir baru setelah itu Desa Oben itu bukan Suku Helong lagi. Jadi kami pinggiran bagian timur Suku Helong di Kota Kupang.

"Kami ini desa yang tidak terlalu besar luas wilayah kita hanya 704 hektare dengan penduduk di sini berjumlah 926 penduduk dan jumlah KK 255. Itu kondisi kami," ungkapnya.

Pertanian kata Petrys menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Desa Besmarak termasuk perkebunan seperti kelapa, pisang, nagka dan tanaman lainnya.

Pada tahun 2017, pihaknya mulai melirik sektor hortikultura dan kenapa kami melirik hortikultura karean kita punya lokasi pertanian yang begitu besar tetapi selama ini lokasi pertanian ini, yang besar ini belum diolah secara baik sehingga bisa mendapatkan pendapatan bagi masyarakat.

"Di tahun 2017 kami mulai membangun pada sektor pertanian terkhusus holtikultura, untuk lokasi ini dulunya adalah lahan jambu mente dan tetapi di 2017 kami coba merubah lahan ini menjadi lahan hortikultura tantangan kitq adalah masalah air," katanya.

Menurut Petrus kalau masuk Desa Besmarak akan terlihat hijau tetapi air tidak ada. Namun mereka tidak pernah menyerah dengan kondisi ini.

"Kami berjuang untuk bagaimana lahan pertanian di tempat ini khusus hortikultura bisa berkembang. Sehingga lahan ini lahan jambu mente yang luasnya sekitar 35 hektare saat ini dari tahun 2017 sudah diolah sampai saat ini luasnya hampir 10 hektare," jelasnya.

Dari kondisi lahan ini memang kondiai lahan pertanian ini ada di tiga dusun terkhusus dusun 1 ini sudah 10 hektare yang diolah.

"Yang kami kelolah tapi terkadang terjadi over produksi umpamanya kita tanam tomat itu pada saat musim tertentu harga tomat bisa jatuh atau turun harganya," ujarnya.

Ia menyebut harga tomat itu per ember itu Rp 30.000 sampai Rp 35.000 tapi di saat terttentu bisa menjadi Rp 10.000 per ember denga per ember ukuran 16 itu biasanya 6 kg. Ini yang membuat kami pemerintah desa berpikir bagaimana bisa menjaga kestabilan harga agar petani tidak mengalami kerugian," ujar Petrus.

"Kita juga membuat pelatihan bagaimana cara membuat saus tomat. Kita mulai melakukan pelatihan bagaimana pembuatan bubuk cabe, bagaimana mengelolah kelapa itu menjadi minyak peseo, bagaimana meningkatkan pendapatan dari para petani, " katanya.

"Setelah kami lakukn pelatihan akhirnya Bank NTT masuk ke Desa Besmarak dan mendukung kami. Ini hal yang sangat luar biasa dan hadiah luar biasa bagi desa kami ini terima kasih Bank NTT," tambahnya.

FOLLOW US