• Nusa Tenggara Timur

Bencana Alam di TTS Telan Kerugian Rp 50 Miliar Lebih

Imanuel Lodja | Sabtu, 09/07/2022 09:29 WIB
  Bencana Alam di TTS Telan Kerugian Rp 50 Miliar Lebih Rumah warga yang roboh terbawa longsor akibat hujan deras dalam sepekan terakhir di Kabupaten TTS.

KATANTT.COM--Cuaca ekstrim di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur menyebabkan banjir dan longsor.

Banjir dan longsor tidak hanya merendam pemukiman masyarakat, tetapi juga merusak fasilitas umum seperti jalan dan irigasi.

Ada 17 titik ruas jalan di Kabupaten TTS, baik berstatus jalan kabupaten, provinsi maupun jalan nasional yang mengalami kerusakan akibat tanah longsor.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten TTS, Lens Liu Sabtu (9/7/2022) mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait ruas jalan dan irigasi yang rusak akibat longsor dan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
Sesuai data sementara, ada 17 titik ruas jalan yang rusak.

Ia memperkirakan kerugian akibat yang ditimbulkan akibat bencana tersebut mencapai Rp 50 miliar lebih.

“Dari 17 titik jalan yang rusak tersebut kerugian mencapai Rp 50 miliar lebih. Ini di luar kerusakan irigasi,” ungkap Lens.

Untuk penanganan dampak bencana tersebut lanjut Lens, hingga saat ini belum ada koordinasi dari Badan Penangggulan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten TTS. Seluruh peralatan dan petugas teknis sudah siap dan menunggu koordinasi dari BPBD.

“Alat dan petugas kita siap, tapi belum ada koordinasi dari BPBD. Karena ini dampak bencana, maka kita menanti koordinasi dari BPBD,” ujarnya.

Soal ketersedian bahan bakar untuk alat berat, Lens mengaku, pihaknya memiliki keterbatasan dalam hal bahan bakar.

Oleh sebab itu, pihaknya membutuhkan suport dari BPBD terkait bahan bakar. “ alat kita siap, cuma bahan bakar kita terbatas. Sehingga kita butuh dukungan dari BPBD. Kita menunggu saja koordinasi dari BPBD,” terangnya.

Data kerusakan ruas jalan akibat bencana sendiri dikatakan Lens, sudah disampaikan kepada BPBD. Namun hingga kini, belum ada koordinasi lebih lanjut.

“Data kerusakan jalan sudah kita sampaikan ke BPBD tapi belum ada koordinasi lebih lanjut,” pungkasnya.

Sebanyak 98 rumah warga Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), rusak akibat bencana yang melanda wilayah itu sepekan terakhir.

Bupati TTS Egusem Pieter Tahun mengatakan, 98 rumah warga yang rusak itu akibat angin, longsor, dan banjir.

"Puluhan rumah warga yang rusak itu berada di wilayah selatan dan timur Kabupaten TTS," ujar Egusem, Selasa (5/7/2022).

Menurut Egusem, pihaknya belum mendata secara detail lokasi desa dan kecamatan puluhan rumah tersebut.

Egusem menambahkan, staf dari sejumlah instansi terkait sedang menuju lokasi untuk melakukan pendataan.

Sejauh ini, data pasti yang dimiliki Egusem adalah 35 rumah warga rusak di Desa Belle, Kecamatan Kie.
Namun, kata dia, jumlah 98 rumah yang rusak itu masih data sementara.

"Hampir semua lokasi belum terjangkau karena masih hujan dan banyak jalan yang longsor dan licin," ungkap Egusem.

Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Kabupaten TTS sejak Selasa (28/6/2022), menyebabkan tiga warga setempat terseret banjir.

Satu warga Adrison Ngedo (13) asal Desa Netutnana, Kecamatan Amanatun Selatan, TTS, ditemukan tewas di Desa Nunkolo, Kecamatan Nunkolo, TTS, Minggu (3/7/2022) petang. Dia terseret banjir sejauh 18 kilometer.

Kemudian dua warga lainnya Foni Kase (17) dan Desi Kase (14), kakak beradik asal Desa Fotilo, Kecamatan Amanatun Utara, yang terseret banjir pada Minggu (3/7/2022).

Foni ditemukan tewas hari itu juga, sedangkan Desi masih hilang sampai saat ini.

Banjir di wilayah TTS juga membuat Jembatan Boking di Kecamatan Boking, putus sejak Kamis (30/6/2022) sore.

FOLLOW US