• Nusa Tenggara Timur

Gagal jadi Anggota TNI, Seorang IRT di Sikka Ditipu Oknum Perawat RS TNI AD WS Rp 180 Juta

Imanuel Lodja | Kamis, 14/04/2022 08:18 WIB
Gagal jadi Anggota TNI, Seorang IRT di Sikka Ditipu Oknum Perawat RS TNI AD WS Rp 180 Juta ilustrasi_penipuan

KATANTT.COM--Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Pepatah ini seakan cocok dialamatkan kepada MY dan anaknya AK, asal Kabupaten Sikka Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Mimpi MY melihat anaknya AK menjadi anggota TNI pupus sudah meski uang ratusan juta rupiah sudah disetor.

MY memiliki keinginan kuat agar putranya AK menjadi anggota TNI AD melalui jalur penerimaan Tamtama maupun Bintara TNI AD. Namun ibu dan anak ini malah ditipu seorang oknum perawat dari Rumah Sakit TNI AD Wira Sakti Kupang.

MY dan AK tertipu ratusan juta rupiah karena MKS alias Mery (28) menjanjikan kelulusan masuk TNI AD dengan membayar uang hingga Rp 180 juta.

Awalnya AK datang dari Maumere Kabupaten Sikka pada bulan Mei 2021 lalu untuk mendaftar mengikuti Tamtama TNI AD. Saat memeriksakan kesehatan di RS TNI AD Wira Sakti Kupang untuk suntik farises, AK bertemu dengan Mery.

Mery yang seorang perawat di rumah sakit itu menanyakan perkembangan pemeriksaan kesehatan yang diikuti AK dan Mery menawarkan bisa membantu kelulusan. AK pun memberikan nomor ibunya MY saat Mery meminta nomor MY untuk bisa berkomunikasi.

MY dan AK sendiri mengetahui kalau Mery adalah dokter ahli bedah sehingga MY mengirim uang Rp 20 juta sesuai permintaan Mery untuk kelulusan AK. Namun saat seleksi kesehatan, AK justru gugur dan tidak memenuhi syarat.

Pada bulan Juni 2021 ada pembukaan bintara TNI AD sehingga AK pun mendaftarkan diri. Mery pun berjanji akan mengawal dan menjanjikan kelulusan bagi AK. MY kembali mengirim uang Rp 35 juta kepada Mery.

Lagi-lagi AK gugur pada tahapan seleksi pemeriksaan administrasi awal karena nilai kurang. Mery tetap minta dikirimi uang Rp 2 juta untuk mengupayakan kelulusan AK namun AK tetap tidak bisa terakamodir dalam kelulusan.

Pada 17 Juni 2021, MY datang dari Maumere Kabupaten Sikka dan bertemu Mery di Hotel Charvita Kupang.

Kepada MY, Mery kembali minta uang dengan alasan hendak disetor ke panitia penerimaan agar AK bisa dikirim ke Kodam IX/Udayana guna mengikuti pendidikan TNI AD di Bali.

MY pun menyerahkan Rp 90 juta. Dua hari kemudian MY pulang ke Maumere dengan kapal laut. Mery pun menyusul MY ke pelabuhan membawa surat perjanjian penyerahan uang.

MY pun menandatangani surat itu di pelabuhan. Mery pun nampak tergesa-gesa dan meminta MY tidak perlu membaca isi surat perjanjian karena beralasan banyak anggota intel TNI yang memantau.

Dari Maumere, MY masih mengirimkan beberapa kali uang kepada Mery masing-masing Rp 10 juta, Rp 4 juta dan Rp 2 juta.

Mery beralasan kalau ia butuh uang karena orang tuanya meninggal di Sumatera Utara. Pada bulan September 2021, Mery kembali mengontak MY meminta tambahan uang Rp 10 juta.

Uang ini diakui Mery hendak dipakai untuk jamuan makan bagi tim dari Kodam Udayana karena AK segera dikirim ke Denpasar Bali mengikuti pendidikan TNI AD.

MY yang memang sangat berharap agar anaknya AK lulus menjadi anggota TNI AD kemudian memenuhi permintaan Mery tersebut. Pasca pengiriman uang ini, Mery malah hilang kabar.

Bulan Oktober 2021, MY yang datang ke Kupang mencari Mery dan bertemu di Pasar Kuanino Kota Kupang namun Mery memilih kabur.

Sejak saat itu Mery rupanya kabur ke Kabupaten Rote Ndao dan tinggal di rumah pacarnya di Kecamatan Rote Timur.

Akhir Maret 2022 lalu, anggota intel Kodim Rote Ndao menangkap Mery di Desa Lakamola, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao.

Mery pun dibawa ke Kupang dan diserahkan ke pihak Polres Kupang Kota untuk proses hukum lebih lanjut.

"Kita amankan Mery dan sudah diperiksa. MY selaku korban sudah melaporkan kasus penipuan dan penggelapan uang Rp 180 juta kepada polisi," ujar Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, AKP Hasri Manasye Jaha, SH di Polres Kupang Kota, Rabu (13/4/2022).

Polisi sudah menahan Mery di sel Polres Kupang Kota. Dari hasil pemeriksaan terungkap kalau Mery merupakan perawat dengan sistem kontrak di RS TNI AD Wira Sakti Kupang.

Selain MY, diduga masih ada korban lain yang diperdayai Mery. "Ada juga warga dari Kabupaten Manggarai yang sudah menyetor uang Rp 40 juta kepada Mery demi kelulusan anaknya masuk tes tentara," tambah Hasri Manasye Jaha.

Pihaknya juga menghimbau agar warga tidak mudah percaya dengan calo yang menjanjikan kelulusan.

"Kebetulan saat ini ada penerimaan anggota Polri jalur Akpol dan Bintara maka kami himbau kepada orang tua, wali dan peserta tes agar tidak percaya dengan pihak yang menjanjikan kelulusan dengan meminta imbalan uang," tegasnya.

Mery sendiri sudah ditahan di sel Polres Kupang Kota hingga 20 hari kedepan sambil menunggu proses hukum lebih lanjut.

FOLLOW US