• Nusa Tenggara Timur

Hilal di Kupang Tidak Terlihat, Kanwil Kemenag dan BMKG Tunggu Hasil Sidang Isbat

Imanuel Lodja | Jum'at, 01/04/2022 21:43 WIB
Hilal di Kupang Tidak Terlihat, Kanwil Kemenag dan BMKG Tunggu Hasil Sidang Isbat Tim Pemantauan Hilal Rukyatul untuk penentuan awal bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah di Kupang, NTT belum menampakkan hasil.

KATANTT.COM--Pemantauan hilal rukyatul untuk penentuan awal bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah di Kupang, NTT belum menampakkan hasil. Hal ini dikarenakan tinggi hilal mencapai 1 derajat 47 menit.

Tim Rukyatul terdiri dari BMKG Stasiun Geofisika Kupang dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Nusa Tenggara Timur.

Kasi Data dan Infromasi BMKG Stasiun Geofisika Kupang, Solakhudin, Jumat (1/4/2022) mengatakan, ketinggian hilal di Kupang 1 derajat 47 menit, 22 detik. Setelah matahari terbenam pukul 17.49 wita maka bulan akan tenggelam pukul 17.59 wita.

"Jadi hanya ada waktu sepuluh menit untuk pengamatan hilal baru untuk awal bulan Ramadhan ini. Karena tingginya 1°47 menit maka agak susah untuk kita mendapatkan awal bulan Ramadhan ini," jelasnya, Jumat (1/4/2022) petang.

Menurut Solakhudin, faksi iluminasi atau tingkat kecerahan dari bulan hari ini berada di angka 0,07 persen.

"Jadi kalau 100 persen itu saat bulan purnama, namun yang diamati ini hanya 0,07 persen, makanya kita mengamatinya setelah matahari tenggelam," ungkapnya.

Ia menambahkan, konjungsi geosentrik atau atatau sejajarnya matahari dengan bulan itu pukul 14.24 wita, lalu matahari akan meninggalkan bulan secara perlahan, sehingga matahari terbenam akan lebih dahulu dari bulan.

"Untuk Sabtu besok, data Hisab dari BMKG tinggi Hilalnya 11 derajat 1 menit 22 detik, dan fase iluminasinya 1,29 persen. Jadi besok kita tetap akan melaksanakan pemantauan Hilal, meskipun kemungkinan tingginya hilal 11 derajat itu tetap bisa terlihat, walaupun tanpa alat. Hasilnya akan kita kirimkan ke sidang Isbat yang ada di Jakarta," kata Solakhudin.

Ia menegaskan, pengamatan hilal di Kupang hari ini sulit ditemukan. Pihaknya akan menunggu hasil pengamatan di Indonesia Barat dan puasanya akan dilaksanakan Sabtu besok. Jika tidak maka akan dilaksanakan pada Minggu nanti.

"Untuk Kota Kupang tadi kita lihat pada 1 derajat 47 menit itu susah, jadi kemungkinan besar di Kupang tidak terlihat. Kita menunggu dari Indonesia Barat yang semakin bertambah 2 derajat lebih, siapa tahu terlihat disana maka kita puasanya Sabtu. Tapi dari Timur dari sampai Barat tidak ada yang terlihat, maka besar kemungkinan puasanya hari Minggu," tutup Solakhudin.

FOLLOW US