• Nusa Tenggara Timur

Seorang Ayah di TTS Dibacok Anak Kandung saat Melerai Perkelahian

Imanuel Lodja | Kamis, 17/03/2022 14:27 WIB
Seorang Ayah di TTS Dibacok Anak Kandung saat Melerai Perkelahian

KATANTT.COM--Kasus pembacokan dialami Arnoldus Djami, warga Desa Hoibeti, Kecamatan Kot`olin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang mengalami luka serius dibacok anak kandungnya, Jermi Arised Djami.

Korban dibacok dengan kapak sehingga mengalami luka serius di bagian dahi bagian kanan dengan kondisi luka terbuka.

Arnoldus saat itu hendak melerai perkelahian anaknya (Jermi Arised Djami) dengan sekelompok pemuda mabuk yang mengkonsumsi minuman keras di jalan raya. Kelompok pemuda mabuk ini menghadang Jermi Arised Djami ketika pulang ke rumah.

Selain membacok ayahnya, pelaku Jermi Arised Djami juga membacok dua pemuda lain yakni Ayub Bako dan Ido Fallo.

Ayub Bako mengalami luka robek dan terbuka di bagian bahu kiri. Sementara Ido Fallo mengalami luka robek di bagian belakang bahu kanan.

Peristiwa ini terjadi di Lasnati, Desa Hoibeti, Kecamatan Kot`olin, Kabupaten TTS.

Rabu (16/3/2022) petang, pelaku Jermi Arised Djami bersama ayah kandungnya (Arnoldus Djami) dan beberapa orang sekitar 20 orang menggunakan truk memuat sampan milik pelaku ke Pantai Oenikan, Kabupaten TTS.

Setelah menambatkan sampan tersebut maka sekitar pukul 21.00 wita, pelaku seorang diri kembali dari pantai ke rumah dengan menggunakan sepeda motor.

Sedangkan ayah kandungnya bersama puluhan warga lain pulang dengan truk yang tadinya dipakai untuk memuat sampan.

Ketika tiba di lokasi kejadian di Lasnati, Desa Hoibeti, Kecamatan Kot`olin mendapati korban Ayub Bako dan Ido Fallo bersama puluhan rekannya sementara duduk di jalan.

Saat itu Ayub dan Ido cs sedang mengkonsumsi minuman keras tradisional jenis sopi.

Begitu pelaku datang, korban Ayub Bako, Ido Fallo dan rekan-rekannya langsung berdiri dan menghentikan sepeda motor yang dikendarai pelaku.

Korban Ayub Bako dan Ido Fallo cs langsung menganiaya dan mengeroyok pelaku. Korban Ayub Bako malah menggigit pelaku tepat di bagian pipi hingga luka.

Karena sudah terpojok dan dikeroyok bersama-sama, pelaku pun membela diri dan melakukan perlawanan. Pelaku mengambil kapak yang dibawa dan diikat di atas sepeda motor.

Secara spontan pelaku melawan balik para korban tersebut. Ketika pelaku hendak membacok korban Ayub Bako bersamaan dengan itu truk yang ditumpangi ayah kandung pelaku pun tiba.

Ayah kandung pelaku yang melihat aksi pelaku segera turun dari truk dan hendak meleraikan aksi pelaku.

Namun malang bagi Arnoldus. Ia terkena bacokan kapak dari anak kandungnya tersebut mengenai dahi bagian kanan sehingga terluka parah dan akhirnya terjatuh.

Pelaku lanjut mengayunkan kapak yang dipegangnya ke arah belakang korban Ayub Bako.

Bacokan kapak tepat mengenai pada bahu kiri hingga Ayub mengalami luka robek dan terbuka.

Pelaku juga memotong dan membacok korban Ido Fallo tepat mengenai punggung bagian kanan dan mengalami luka robek yang serius.

Pasca kejadian tersebut, pelaku langsung kabur dan melarikan diri sambil memegang kapak.

Puluhan rekan korban Ayub Bako dan Ido Fallo yang saat itu sama-sama mengeroyok pelaku langsung mengejar pelaku.

Namun pelaku lolos dan lari ke dalam hutan. Kapak yang dipegang oleh pelaku dan dipakai membacok para korban juga dibawa dan dibuang.

Tengah malam, keluarga dan salah satu anggota Linmas, Yohanis Djami mengantar para korban ke Puskesmas Hoibeti untuk dilakukan penanganan medis dan ditangani oleh dokter Vivi Rumalatu.

Warga yang lain melaporkan kejadian ini ke Kepala Desa Hoibeti, Aris Eduar Nomleni yang kemudian melaporkan kejadian ke Kapolsek Ki`E.

Kapolsek Ki`E, Iptu Sunaryo, SH, beserta 6 anggota dan anggota TNI, Serda Wensensius F. Rahmat serta Pelda Alfonsus Suares (Danposramil Kot`olin) turun ke lokasi kejadian di Desa Hoibeti.

Polisi juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan BAP awal oleh Kanit Reskrim Polsek Ki`E.

Kapolsek Ki`E, Iptu Sunaryo, SH, yang dikonfirmasi Kamis (17/3/2022) menyebutkan kalau saat ini kondisi para korban sudah sadar pasca ditangani tim medis. "Anggota piket jaga membuat permintaan visum et repertum bagi para korban," ujarnya.

Polisi kemudian mencari barang bukti kapak di sekitar lokasi kejadian karena barang bukti kapak sudah dibuang pelaku.

Pelaku kemudian menyerahkan diri ke Kepala Desa Hoibet, Aris Eduar Nomlenii dan sudah diamankan langsung oleh aparat kepolisian.

"Dugaan awal bahwa pelaku melakukan aksinya karena hendak membela diri karena dikeroyok oleh para korban.

Sementara korban ayah kandung pelaku terluka karena hendak melerai aksi pelaku," urai Sunaryo.

Mantan Kanit Reskrim Polsek Alak, Polres Kupang Kota ini menyebutkan pula bahwa pada saat kejadian, para korban dalam keadaan mabuk minuman keras.

"Kasus penganiayaan sering terjadi di wilayah Kot`olin didominasi dengan sering mabuk dan sering adanya aksi pemalakan di wilayah jalur pantai selatan," tandas Sunaryo.

FOLLOW US