• Nusa Tenggara Timur

Siswa dan Guru Terpapar Covid-19, Pemkot Kupang Hentikan Pembelajaran Tatap Muka

Imanuel Lodja | Selasa, 22/02/2022 12:29 WIB
Siswa dan Guru Terpapar Covid-19, Pemkot Kupang Hentikan Pembelajaran Tatap Muka Dumul Djami

KATANTT.COM--Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Pendidikan Kota Kupang mengeluarkan kebijakan menghentikan aktivitas sekolah tatap muka dari PAUD, TK, SD hingga SMP.

Siswa di Kota Kupang kembali menjalani sistem pembelajaran secara online. Kebijakan ini diambil setelah sejumlah siswa, guru dan pegawai sekolah terpapar Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, Selasa (22/2/2022) di kantornya menjelaskan ada 9 taman kanak-kanak dan kelompok bermain di Kota Kupang yang terpapar Covid-19.

Dari sembilan PAUD di Kota Kupang, ada 10 siswa terpapar Covid-19," ujarnya.

Sementara itu untuk tingkat sekolah dasar, ada enam siswa dari lima sekolah dasar yang terpapar Covid-19.
Ada pula 16 siswa, 4 guru dan pegawai di 10 SMP di Kota Kupang juga terkena Covid-19.

"Data itu per Senin (21/2/2022) pagi. Sementara pada siang hari ada tambahan yakni di 9 PAUD ada tambahan 3 siswa. Sekolah dasar dari 5 SD ada tambahah 7 siswa dan guru serta dari 10 SMP ada tiga tambahan angka Covid-19," urai Dumuliahi Djami.

Ia mengakui kalau trend penyebaran Covid-19 bagi guru dan siswa di Kota Kupang mengalami kenaikan.

Disebutkan bahwa sesuai SKB 4 menteri, bila ada sekolah yang siswa nya terpapar maka perlu hentikan proses belajar tatap muka selama dua minggu.

Namun Dinas Pendidikan Kota Kupang memilih meliburkan siswa dan siswa menjalankan pembelajaran secara online selama satu bulan yakni sejak 22 Februari hingga 22 Maret 2022.

Hal ini atas berbagai pertimbangan. "Jika 1 siswa terpapar maka menularkan pada orang tua dan keluarga, juga ke teman-teman sehingga kami konsultasi dengan walikota maka disepakati pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama 1 bulan," tambahnya.

Langkah ini dilakukan untuk memotong mata rantai agar Covid-19 jangan berkembang.

Ia juga menggelar zoom meeting dengan kepala PAUD, Kepsek SD hingga SMP guna menjelaskan langkah antisipasi sebagai hal yang terbaik.

Jika sebelum tanggal 22 Maret trend penyebaran Covid-19 menurun maka bisa kembli pada proses belajar mengajar tatap muka.

"Tetapi jika trend penyebaran Covid-19 tidak menurun atau meningkat maka sekolah online diperpanjang," tegasnya.

Dinas pendidikan membantu pemerintah untuk memotong mata rantai penyebaran Covid-19.

Vaksin Disesuaikan

Dumuliahi Djami juga menyebutkan bahwa pelayanan vaksin dosis 1 bagi siswa di Kota Kupang sudah mencapai 60 persen dan masih terus berjalan.

Pelayanan vaksin dosis 2 pun sudah dilakukan bagi siswa yang sudah mendapatkan pelayanan vaksin dosis 1.

Terkait kelanjutan pelayanan vaksin saat pemberlakuan sekolah online, Dumuliahi Djami mengaku kalau pihaknya berkoordinasi dengan pihak lain untuk percepatan vaksinasi.

Pelayanan vaksin diatur jadwal nya agar jangan ada penumpukan siswa maupun guru.

FOLLOW US