• Nusa Tenggara Timur

Wakil Wali Kota Kupang Minta Sekolah Perketat Prokes Selama Tatap Muka Terbatas

Semy Andy Pah | Selasa, 21/09/2021 19:19 WIB
 Wakil  Wali Kota Kupang Minta Sekolah Perketat Prokes Selama Tatap Muka Terbatas Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man nampak berdialog dengan siswa saat berkunjung ke SMP Negeri 5 Kupang memantau pembelajaran tatap muka terbatas untuk secara ketat menerapkan protokol kesehatan.

katantt.com--Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man meminta sekolah-sekolah yang sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas untuk secara ketat menerapkan protokol kesehatan baik kepada para siswa maupun para guru dan pegawai.

Penegasan tersebut disampaikan saat melakukan pemantauan langsung kegiatan belajar mengajar tatap muka terbatas di dua sekolah, Selasa (21/9/2021). Ada 2 sekolah yang dikunjungi adalah SMPN 5 Kota Kupang dan SD Katolik St. Maria Assumpta Kota Baru Kupang.

Pemantauan dimulai sejak pintu masuk sekolah Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man Wawali memastikan adanya petugas khusus untuk mengukur suhu siapa saja yang hendak masuk ke dalam lingkungan sekolah.

Selain pengukur suhu, Hermanus Man mengecek tempat cuci tangan di tiap-tiap ruangan kelas dan ketersediaan air untuk mencuci tangan.

Para siswa dan guru diminta untuk tetap menjaga jarak dan selalu memakai masker selama jam pelajaran.

Dalam dialog dengan para siswa yang dikunjunginya di ruang kelas, Hermanus Man minta agar para siswa membawa bekal sendiri dari rumah dan tidak jajan di luar, karena menurutnya salah petunjuk teknis yang berlaku dalam penerapan pembelajaran tatap muka adalah sekolah tidak memperkenankan kantin dibuka.

Kepada wartawan usai melakukan kunjungan tersebut Hermanus Man menjelaskan dari hasil pemantauannya, sekolah-sekolah yang dikunjungi sudah menerapkan protokol kesehatan saat tatap muka terbatas secara baik.

Menurut dia, ini merupakan hasil dari kolaborasi yang baik antara orang tua siswa dengan para guru di sekolah sehingga menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.

Wawali optimis jika semua syarat dipatuhi secara baik, maka besar kemungkinan pada Oktober 2021 mendatang kegiatan belajar mengajar secara tatap muka bisa berlaku untuk semua kelas, meskipun masih menggunakan metode blended learning, artinya sebagian secara tatap muka sebagian lagi mengikuti pembelajaran secara virtual dari rumah.

Namun Wawali mengingatkan, jika dalam pelaksanaan tatap muka terbatas ditemukan satu saja kasus positif pada peserta didik atau ada sekolah yang kedapatan melanggar ketentuan yang berlaku, maka dipastikan seluruh kegiatan belajar mengajar tatap muka di semua sekolah di Kota Kupang akan dihentikan, siswa kembali belajar dari rumah.

Kepala Sekolah SMPN 5, Ferderik Mira Tade, S.Pd memastikan pihaknya sudah menjalankan semua ketentuan yang berlaku untuk pembelajaran tatap muka. Selain menyiapkan semua kelengkapan protokol kesehatan, sebelum memulai proses belajar mengajar dimulai sehari yang lalu, kepala sekolah bersama para guru terlebih dahulu memberikan arahan dan imbauan terkait ketentuan tatap muka terbatas kepada para siswa.

Saat ini ada 13 rombongan belajar yang melaksanakan tatap muka di SMPN 5. 11 untuk kelas regular, 2 kelas SMP Terbuka serta 1 kelas untuk anak-anak imigran yang tidak tercatat dalam Dapodik. Vaksinasi untuk para siswa menurutnya akan dilakukan dalam waktu dekat.

Sementara itu Kepala Sekolah SD Katolik St. Maria Assumpta, Sr. Petri Canisia, CIJ menjelaskan dalam pertemuan dengan para orang tua siswa sebelumnya yang dibagi dalam dua sesi, pihak sekolah meminta dukungan para orang tua siswa untuk membantu menertibkan anak-anak mereka untuk taati protokol kesehatan.

Dia optimis jika sekolah mereka lolos tahap pertama ini, dalam tahap kedua makin banyak kelas yang diizinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Sebelumnya Kepala Dinas Pedidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si, menjelaskan selama berlangsung tatap muka tahap pertama, tim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keseluruhan proses pembelajaran pada masing-masing sekolah.

FOLLOW US