• Nusa Tenggara Timur

Hancur Dihantam Badai Seroja, Anggota Polair Sponsori Transplantasi 150 Terumbu Karang

Imanuel Lodja | Senin, 06/09/2021 18:44 WIB
Hancur Dihantam Badai Seroja, Anggota Polair Sponsori Transplantasi 150 Terumbu Karang Inilah penyelamat terumbu karang yang terdiri dari anggota Direktorat Polair Polda NTT bersama PSDKP Kupang dan komunitas Au Manekat Tasi (beta/aku cinta laut) serta komunitas Underwater Kupang melakukan transplantasi dalam menyelamatkan terumbu karang di wilayah Kota Kupang yang rusak dihantam badai Seroja beberapa waktu lalu.

katantt.com--Badai Seroja yang menghantam beberapa wilayah di Provinsi NTT awal April lalu bukan saja berdampak di daratan. Selain korban nyawa dan rusaknya sejumlah fasilitas dan rumah serta sarana lain, ekosistem laut di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya hancur diterjang badai Seroja.

Sejumlah terumbu karang hancur karena badai Seroja. Proses pemeliharaan dan pemulihan terumbu karang yang rusak pun butuh waktu lama dan dana yang tidak sedikit.

Sejumlah anggota Direktorat Polair Polda NTT pun melakukan langkah nyata menyelamatkan terumbu karang tersebut.

Mereka menggandeng PSDKP Kupang dan komunitas Au Manekat Tasi (beta/aku cinta laut) serta komunitas Underwater Kupang menyelamatkan terumbu karang di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya.

Minggu (5/9/2021), 4 anggota Direktorat Polair Polda NTT, PSDKP Kupang dan perwakilan dua komunitas ini melakukan transplantasi terumbu karang di wilayah teluk Kupang.

Transplantasi merupakan teknik pelestarian atau rehabilitasi terumbu karang yang terdegradasi dengan teknik pencangkokkan.

Transplantasi karang ini berperan dalam mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak akibat badai seroja dan juga untuk membangun daerah terumbu karang yang baru yang sebelumnya tidak ada.

Aipda Joel Bolang dan rekannya mengawalinya dari wilayah rumah tujuh, Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT menggunakan RIB intercept.

Ada 150 terumbu karang di sekitar Teluk Kupang yang di transplantasi. "Kegiatan sosial ini dilaksanakan sebagai upaya pemulihan kembali terumbu karang yang hancur akibat badai seroja beberapa waktu lalu, mengingat pentingnya peran terumbu karang bagi ekosistem laut," ujar Aipda Joel Bolang, salah satu anggota Dit Polair Polda NTT yang menggagas kegiatan ini.

Cari Dana Sendiri

Keterpanggilan memelihara terumbu karang berawal pada tahun 2013 lalu. Saat itu ia mengajak rekannya melakukan snorkling. Rekannya berasal dari berbagai kalangan.

Di tahun 2016, Aipda Joel Bolang mengikuti pendidikan instruktur dan mulai aktif melakukan snorkling memantau terumbu karang. "Setiap akhir pekan kami menyelam dan terumbu karang di sekitar Nunhila hingga Tenau sangat bagus," ujarnya.

Namun sejak badai Seroja, terumbu karang mulai rusak. Kerusakan terumbu karang mencapai hinggal 80 persen.
"Untuk bisa normal kembali butuh waktu lama," tandasnya.

Sejak bulan April 2021 lalu mereka melakukan upaya pencarian dana. Salah satunya dengan mengumpulkan kertas dan koran bekas yang kemudian dijual.

Mereka juga menjual baju kaos dan keuntungan hasil penjualan dipakai untuk membeli bahan-bahan memelihara terumbu karang.

Hasil penjualan dipakai untuk membeli bahan-bahan transplantasi dan sewa alat selam untuk perbaikan terumbu karang.
"Kegiatan ini kami buat secara mandiri dan kebetulan kami juga instruktur menyelam sehingga kami ajak bekas murid dan rekan penyelam untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini," ujarnya, Senin (6/9/2021).

Teridentifikasi lokasi yang rusak disepanjang teluk Kupang mulai dari pantai Kelurahan Nunhila hingga ke Tenau, Kecamatan Alak.

"Tingkat kerusakan diperkirakan lebih dari 80 persen," tandasnya.

Pihaknya menarget perbaikan 1.000 bibit di sekitar perairan rumah tujuh Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Identifikasi dan Transplantasi

Saat melakukan transplantasi terumbu karang, Aipda Joel dan rekannya terlebih dahulu melakukan identifikasi terumbu karang yang direhabilitasi dan mencari sumber karang dari fragmen karang yang terlepas karena proses alami karena badai dan arus laut yang kuat.

Fragmen karang juga diambil dari donor koloni karang. Mereka harus ke Pulau Semau mencari bibit karang.

Ada 150 bibit karang yang dipilih. "Memilih bibit pun harus teliti. Tidak boleh lebih dari 10-15 centimeter karena banyak juga karang di semau yang rusak," ujar Joel Bolang.

Bibit yang diambil juga pada kedalaman 6-8 meter dan ditanam juga pada kedalaman yang sama.

Bibit yang ada diikat pada rangka dan langsung dipasang. Ada 8 orang yang turun ke laut menanam karang tersebut ditambah 10 orang yang melakukan snokling.

Aipda Joel Lolang tidak sekedar menanam. Namun ke depan mereka akan turun lagi ke lokasi untuk mengecek perkembangan dan kebersihan.

Kegiatan transplantasi bertujuan menunjang geliat ekonomi masyarakat pesisir, karena ketersedian karang yang tetap terjamin, mengundang wisatawan domestik maupun mancanegara karena dengan melestarikan terumbu karang, maka secara langsung akan mendukung peningkatan pariwisata di Indonesia.

Selain itu untuk pengelolaan perikanan karena ekosistem yang berada di sekitar karang juga cukup penting untuk dijaga.

"Pelestarian karang bermanfaat untuk menunjang pengelolaan perikanan. Habitat terumbu karang yang hancur akan menyebabkan ikan-ikan kecil di sekitarnya tidak memiliki tempat untuk berlindung, bertelur dan beregenerasi. Sehingga, secara mata rantai akan merusak ekosistem ikan besar berikutnya," ujarnya.

Usaha rehabilitasi karang berupa transplantasi terumbu karang juga membawa manfaat lain untuk mempercantik ekosistem laut perairan dan membuatnya lebih hidup, membantu kelestarian jenis ikan tertentu yang terancam punah dan menghidupkan kembali ekosistem ikan tersebut serta menjaga keseimbangan alam perairan mulai dari ikan kecil hingga ikan yang lebih besar.

"Termasuk mendukung industri pariwisata dan perdagangan ikan serta menjaga keanekaragaman hayati di perairan," ujarnya.

Terumbu karang sendiri merupakan ekosistem bawah laut yang terdiri dari kumpulan binatang karang yang kemudian membentuk batu kapur atau struktur karbonat.

Ekosistem terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai organisme laut dan tempat peneluran dan pembesaran anak-anak ikan.

FOLLOW US