• Nusa Tenggara Timur

Kapolda NTT Salurkan Bantuan Kemanusiaan Bagi Korban di Pelosok Amarasi Barat

Imanuel Lodja | Minggu, 25/04/2021 03:50 WIB
Kapolda NTT Salurkan Bantuan Kemanusiaan Bagi Korban di Pelosok Amarasi Barat Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif bersama Waka Polda NTT, Brigjen Pol Drs Ama Kliement Dwikorjanto, MSi melihat langsung lokasi longsor yang menenggelamkan 13 rumah warga di Desa Tunbaun Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang.

katantt.com--Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Lotharia Latif, SH MHum terus bergerak menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga yang berdampak bencana alam.

Kali ini Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif bersama Waka Polda NTT, Brigjen Pol Drs Ama Kliement Dwikorjanto, MSi membagikan bantuan kemanusiaan hingga ke pelosok Kabupaten Kupang.

Jenderal polisi bintang dua ini tak sendiri tetapi menggandeng IOF dan wartawan guna mendatangi warga terkena dampak badai Seroja awal April 2021 lalu.

Irjen Pol Lotharia Latif bersama Waka Polda NTT, Brigjen Pol Drs Ama Kliement Dwikorjanto bahkan mengendarai sendiri mobil offroad menuju lokasi bencana alam di Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang.

Butuh waktu hampir dua jam untuk sampai ke desa tersebut melalui medan yang cukup parah.

Lotharia Latif mendatangi 51 kepala keluarga yang mengungsi di gedung gereja GMIT Bethania Nefo, Desa Tunbaun.

Kepada Letua majelis GMIT Bethania Nefo, Pendeta Wim Nunuhitu, Irjen Pol Lotharia Latif mengakui pihaknya melakukan bakti sosial dengan menyalurkan bantuan ke gereja di Kabupaten Kupang dan masjid di Kota Kupang.

Bantuan ini merupakan kerjasama dengan berbagai pihak yang rutin dilakukan di hampir seluruh wilayah NTT.

Selama dua pekan pasca bencana alam ini, Lotharia Latif dan Ama Kliment Dwikorjanto berkeliling di beberapa wilayah di NTT seperti Pulau Adonara, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor, Kabupaten Rote Ndao hingga wilayah perbatasan Oepoli, Kabupaten Kupang-Timor Leste.

Bantuan yang disalurkan berasal dari Kapolri, Polda NTT dan relasi.

"Kami prihatin dengan musibah yang ada sehingga kami membawa bantuan sambil mendoakan bagi warga yang terkena bencana alam," tandas Lotharia Latif.

Diakui pula kalau kehadiran Polri di tengah masyarakat merupakan wujud negara hadir dan peduli pada warga yang berdampak bencana alam.

Kapolda mengingatkan agar warga tetap taat protokol kesehatan dan memakai masker.

Pada kesempatan tersebut, Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif menyerahkan bantuan 200 paket sembako, 1.000 masker, 200 paket selimut, alas tidur, biscuit dan perlengkapan mandi.

Orang nomor satu di Polda NTT ini pun meninjau lokasi longsor di RT 31/RW 04, Dusun 9, Desa Tunbaun.

Di wilayah ini, tanah longsor akibat hujan dan banjir menyebabkan 13 unit rumah ambruk dan hilang.

"Sampai saat ini tanah dilokasi ini masih bergerak dan rumah warga tidak bisa di bangun kembali di lokasi tersebut," ujar Camat Amarasi Barat, Chornelis Nenoharan.

Kapolda NTT Irjen Pol lotharia Latif menyarankan dilakukan relokasi dan warga dipindahkan.

"Lokasi ini berbahaya sehingga warga perlu direlokasi," ujarnya.

Warga menceritakan kalau dilokasi tersebut terjadi patahan dan longsor sehingga belasan rumah warga hilang.

Beruntung tidak ada korban jiwa namun belasan rumah warga terkubur dalam longsoran sedalam hampir 20 meter.

Ke-13 rumah yang hilang merupakan milik Bernabas Nitti, Yunus Kasse, Sipri Runesi, Benyamin Runesi, Bastian Runesi, Imanuel Timuneno, Yerus Tameno, Desminal Tasoin, Sarmolina Timuneno, Eklopas Bahas, Enjelina Runesi dan Solfasina Runesi.

Berbuka dengan Anak Madrasah

Dari Kabupaten Kupang, Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif bersama Waka Polda NTT, Brigjen Pol Drs Ama Kliement Dwikorjanto, MSi ke kampung nelayan di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang.

Kapolda Irjen Pol Lotharia Latif bertemu dengan warga di masjid Al Fitrah Oesapa serta berbuka puasa bersama anak-anak Madrasah Ibtidaiyah Al Fitrah Oesapa.

Di mesjid ini, Lotharia Latif kembali menyalurkan bantuan 200 paket sembako, 200 selimut dan 1.000 masker.

Selain itu, Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif meninjau rumah warga dan fasilitas yang rusak dihantam badai.

 

 

FOLLOW US