• Nusa Tenggara Timur

Usai Otopsi, Jenasah Kapten Kapal yang Tewas Dengan Tubuh Penuh Luka Diterbangkan ke Manado

Imanuel Lodja | Minggu, 28/03/2021 14:32 WIB
Usai Otopsi,  Jenasah Kapten Kapal yang Tewas Dengan Tubuh Penuh Luka Diterbangkan ke Manado Kapolsek Alak, Kompol Tatang P Panjaitan bersama anggotanya turun ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara serta memasang garis polisi.

katantt.com--Jenasah Kisman Kasehung (49), warga Lingkungan III, RT 05/RW 004, Kelurahan Sindulang Satu, Kecamatan Tumiting, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara sudah diotopsi, Rabu (24/3/2021).

Jenasah kapten kapal ini langsung diterbangkan akhir pekan kemarin ke Manado, Sulawesi Utara.

"Kita kirim jenasahnya ke Manado atas permintaan keluarga," ujar Kapolsek Alak, Kompol Tatang Panjaitan, Minggu (28/3/2021).

Istri sah korban pun menyusul pulang ke Manado setelah diperiksa penyidik Polsek Alak.

Pihak Polsek Alak masih berusaha mengungkap misteri kematian pelaut dan kapten kapal pandu ini.

Sejumlah saksi sudah diperiksa polisi termasuk istri sah dan istri kedua, ketua RT maupun saksi yang pertama kali menemukan korban.

Polisi juga sudah mengamankan barang bukti dua buah pisau yang ditemukan di lokasi kejadian di dekat tubuh korban.
"Kita masih selidiki pelaku dan motif kasus ini," tambah Kapolsek Alak.

Dari hasil visum tim dokter diketahui kalau ada 17 luka tusukan di sekujur tubuh korban.

Korban diduga meninggal sejak Minggu (21/3/2021) ditemukan di lahan kosong milik PT Pelindo III, RT 16/RW 05, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang dan baru ditemukan pada Selasa (23/3/2021) petang.

Korban memiliki istri sah Stefi Baliude (49), yang hanya merupakan ibu rumah tangga biasa.

Sementara di Kota Kupang, korban juga memiliki istri tidak sah Mieke Taghulihi (45), yang kost di RT 014/RW 005, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Saat korban ditemukan, terdapat belasan bekas luka tusukan pada bagian perut dan dada korban, luka sayatan pada tangan kanan dan luka robek pada bagian leher serta pendarahan pada bagian kepala.

Jenasah korban pertama kali ditemukan Safa Gisela (12), seorang pelajar yang juga warga RT 012/RW 005, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Saat itu Safa dan beberapa temannya hendak mencari belalang di lahan kosong milik PT Pelindo III.

Safa dan temannya mencium aroma bau busuk yang kemudian diketahui merupakan mayat manusia.

Karena takut, Safa dan teman-temannya meninggalkan lokasi kejadian dan pulang. Mereka memberitahukan Arjun, seorang nelayan di Kelurahan Alak.

Arjun dan Safa sempat ke lokasi kejadian untuk memastikan penemuan ini. Mereka menemukan mayat laki-laki yang sudah membusuk dan banyak lalat.

Arjun tidak dapat nengenali mayat korban tersebut karena sudah menghitam.

Kondisi korban dalam keadaan terlentang menggunakan celana pendek warna abu-abu dan baju kaos berkerah serta tubuh korban dalam kondisi membengkak, terdapat banyak lalat dan belatung serta mengeluarkan bau.

Disekitar lokasi kejadian dekat tubuh korban ditemukan 2 buah pisau dengan jenis yang sama.

Diperoleh informasi kalau pada Minggu (21/3/2021), pagi sekitar pukul 06.30 wita, Mieke Taghulihi (istri kedua korban) bersama korban masih olahraga jalan pagi.

Keduanya dari arah kost-kostan melintasi lokasi kejadian menuju kearah pelabuhan Tenau kemudian kembali ke kost-kostan melalui jalan umum.

Saat tiba di kost-kostan, Mieke masih memandikan korban karena korban sakit.

Selanjutnya Mieke keluar untuk membeli ikan di pasar Alak, Kota Kupang.

Saat kembali ke kostan, Mieke mendapati kamar kost dalam keadaan tertutup dan korban tidak ada di dalam kamar.

Mieke sempat meminta bantuan 3 orang anak-anak di sekitar tempat kostnya untuk bersama-sama mencari korban.

Mereka sempat mencari hingga ke lokasi kejadian di lahan kosong milik PT Pelindo III namun tidak menemukan korban.

Mieke kaget karena pada Selasa (23/3/2021) malam ia mendapat kabar kalau ada penemuan mayat di lahan kosong milik PT Pelindo III yang dekat dengan kost-kostannya.

Mieke ke lokasi kejadian karena kuatir jenasah itu adalah korban.

Ia kaget saat melihat jenasah yang ditemukan adalah korban.

Minggu (21/3/2021), Stefi Baliude (istri sah korban) terbang dari Manado…

FOLLOW US