• Nusa Tenggara Timur

GMIT Tiadakan Kebaktian di Gereja Hingga Januari 2021

Imanuel Lodja | Jum'at, 15/01/2021 19:49 WIB
GMIT Tiadakan Kebaktian di Gereja Hingga Januari 2021 ilustrasi

katantt.com--Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) mwngeluarkan surat edaran kepada seluruh umat Kristen di Kota Kupang terkait dengan angka Covid-19 yang makin meningkat dan mengkuatirkan.

Dalam suratnya yang ditanda tangani Ketua Majelis Sinode GMIT, Pendeta Dr Mery Kolimon ditegaskan bahwa ibadah di Kota Kupang ditiadakan hingga akhir bulan Januari 2021.

Dengan demikian ibadah pada Minggu (17/1) dan Minggu (24/1) di seluruh gereja di Kota Kupang ditutup.

Tidak hanya ibadah Minggu yang ditiadakan tetapi ibadah-ibadah lain pun dihentikan sementara hingga tanggal 29 Januari 2021.

Disebutkan, menyikapi perkembangan peningkatan jumlah orang terpapar Covid-19 secara sangat signifikan di beberapa wilayah pelayanan GMIT, majelis sinode harian (MSH) GMIT memandang perlu untuk menyampaikan beberapa hal.

Seluruh pelayanan gereja di tiga klasis di wilayah pemerintah Kota Kupang (Klasis Kota Kupang, Kota Kupang Barat, dan Kota Kupang Timur) diselenggarakan di rumah masing-masing anggota jemaat, mulai tanggal 15 Januari-29 Januari 2021.

Hal itu termasuk persidangan majelis jemaat dan persidangan majelis klasis di ketiga klasis tersebut.

Penentuan waktu ini berdasarkan pertimbangan waktu 14 hari efektif untuk menekan penularan virus Covid-19, sekaligus memperhatikan Surat Edaran Walikota Kupang No.004/HK.188.45.443.1/1/2021.

"Bagi jemaat-jemaat di kota kabupaten dan kota kecamatan di luar tiga klasis ini, jika kecenderungan angka paparan covid meningkat maka dapat menyesuaikan dengan melakukan ibadah di rumah-rumah jemaat. Hal ini termasuk pemberhentian semua kegiatan pelayanan gereja yang mengumpulkan orang selama 14 hari ke depan," himbau Sinode GMIT.

Meskipun semua bentuk pelayanan diberhentikan namun fungsi pendampingan pastoral dari presbiter (terutama pendeta) tetap dilaksanakan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD).

Bagi segenap jemaat GMIT di wilayah yang lain tetap menata pelayanan berdasarkan SOP yang dikeluarkan MSH pada Bulan Oktober 2020 (mengenai zona hijau, kuning, dan merah).

"Kami meminta segenap jemaat GMIT melanjutkan doa-doa keluarga setiap jam 7 malam ditandai dengan bunyi lonceng gereja. Para pendeta di tiap klasis melanjutkan doa bulanan setiap tanggal 10," tandas Sinode dalam surat tersebut.

Karena pemerintah Indonesia telah memulai vaksinisasi Covid-19, Majelis Sinode GMIT meminta majelis jemaat, majelis klasis, dan majelis sinode untuk melaksanakan edukasi, komunikasi, dan informasi bagi jemaat-jemaat di sekitar vaksinasi agar semua orang mendukung dan memberi diri guna vaksinasi pada waktu yang akan diatur oleh pemerintah.

"Kita perlu bersikap kritis terhadap berbagai informasi pro-kontra terhadap vaksin ini di tanah air," tambah Majelis sinode GMIT.

Ibadah penguburan bagi jenasah anggota jemaat yang terpapar Covid-19 tetap mengikuti protokol yang diatur pemerintah dan SOP yang dikeluarkan Majelis Sinode pada bulan Oktober 2020.

Namun setelah masa isolasi mandiri keluarga selesai, Sinode GMIT meminta majelis jemaat melakukan ibadah penguatan dan syukur bagi keluarga dengan mengikuti liturgi yang dikirim oleh majelis sinode.

Ibadah dimaksud dapat dilaksanakan di gedung kebaktian atau rumah keluarga duka.

Hal ini disesuaikan dengan ketersediaan ruangan/tempat dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Mengingat makin meningkatnya ancaman pandemi Covid-19, sinode meminta semua jemaat dan klasis GMIT yang belum membentuk tim tanggap Covid-19 agar segera membentuk.

Sementara bagi jemaat dan klasis yang sudah memiliki, tim minta untuk bekerja lebih serius untuk mendampingi jemaat-jemaat dalam masa yang sulit ini, baik untuk pastoral, edukasi, advokasi, pemberdayaan jemaat, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Bagi setiap jemaat yang anggota jemaatnya terkonfirmasi Covid-19 agar segera melaporkan ke dinas kesehatan atau fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas untuk mendapat pelayanan.

Juga perlu koordinasi dengan pihak kesehatan dibantu oleh tim tanggap covid di masing-masing jemaat.

"Mari kita terus berdoa meminta kemurahan Allah Tri Tunggal untuk menguatkan kita semua dan memberi kita hikmat untuk menata pelayanan gereja di masa-masa sulit ini agar kita tetap menjadi berkat bagi masyarakat, bangsa, dan semesta," tandas MS GMIT dalam surat tersebut.

 

FOLLOW US