• Nusa Tenggara Timur

Warga Sumba Timur Tewas Terseret Banjir

Imanuel Lodja | Senin, 11/01/2021 15:17 WIB
Warga Sumba Timur Tewas Terseret Banjir Salah satu anggota keluarga korban dan anggota Polres Sumba Timur menunjukkan surat pernyataan penolakan otopsi dari pihak keluarga.

katantt.com--Masyarakat di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan, Minggu (10/1).

Mayat yang teridentifikasi bernama Oktavina Yowa Anandhita,60, ini ditemukan di Irigasi Induk Marada, Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.

Korban yang juga warga RT 03/RW 02 Desa Kiritana, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur diduga tenggelam akibat terbawa arus sungai.

Salah seorang saksi, Marthen Pila Hambalaki (22), warga RT 02/RW 01, Kelurahan Maulumbi, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur mengaku sedang duduk di beronjong di Sungai Kamarujawa yang menghadap ke arah sungai irigasi dengan tujuan untuk menyusun kayu yang hanyut terbawa banjir.

Marthen kaget melihat mayat korban muncul dan terapung dari dalam sungai dengan posisi korban terputar oleh arus air sungai.

Karena kaget, Marthen langsung lari dan memberitahukan kejadian tersebut ke keluarga di kampung Marada kalau ada mayat di sungai.

Informasi tersebut di respon masyarakat Kampung Marada.

Marthen bersama masyarakat Kampung Marada ke tempat kejadian tersebut dan melihat ada mayat terapung di dalam air.

Saat itu posisi mayat korban terapung dan berputar di dalam sungai akibat pusaran air.

Secara tiba-tiba mayat korban bergeser sendiri mendekati pinggiran sungai kemudian ditarik oleh masyarakat.

Selanjutnya mayat korban dievakuasi di pinggir sungai, dan salah satu warga ada yang mengenali sosok mayat tersebut.

Warga kemudian menyampaikan hal tersebut kepada keluarga korban di Tanabata, Desa Kiritana, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.

Jhonson Dena Tona,50,, kerabat korban yang juga warga RT 03/RW 02, Kelurahan Maulumbi, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur mengaku mendapat kabar dari kerabatnya kalau korban hanyut terbawa banjir.

Ia pun langsung ke lokasi tempat penemuan mayat korban dan melihat bahwa kondisi mayat lorban sudah berada di pinggir sungai.

Ia dan warga membawa mayat korban ke rumah korban di Tanabata, RT 03/RW 02 Desa Kiritana, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.

Ia menjelaskan kalau keseharian korban sering pergi sendiri ke kebun nya di kampung Mondu untuk bercocok tanam sekaligus mencari ikan di sekitaran pinggiran Sungai Lambanapu-Tanabata.

Sementara anak kandung korban, Albersius Ndilu Oli Praing,25, menjelaskan saat kejadian sedang tidur di rumahnya bersama-sama dengan Jansen Huki Njuka Meha,14, Barnabas Bili Ngongo,59, dan Putiani,67, dan mereka tidak tahu kalau korban pergi ke kebun.

Selama ini kebiasaan korban pada sekitar pukul 06.00 wita sering pergi kebunnya dan kebun milik anaknya di seberang sungai.

Korban pun sering mencari ikan di pinggir sungai pada saat banjir menggunakan serok kecil.

Padahal, korban sedang sakit pinggang, sehingga Korban kesulitan berjalan.

Namun ia memastikan korban bisa berenang, tetapi karena korban sakit pinggang dan faktor usia sehingga kemungkinan korban kesulitan berenang pada saat kejadian.

Ia sendiri mendapat kabar dari Erson kalau korban ditemukan meninggal di sungai irigasi Kamarujawa, Kelurahan Malumbi, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.

Keluarga korban menerima peristiwa meninggalnya korban karena musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi sehingga dibuatkan surat pernyataan penolakan otopsi.

Anggota Polres Sumba Timur sempat ke lokasi kejadian melakukan olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan kondisi tubuh jenasah korban oleh inafis dan anggota Satuan Reskrim Polres Sumba Timur.

Diperoleh hasil bahwa pada tubuh korban tidak di temukan adanya tanda-tanda kekerasan.

Saat korban tenggelam tidak satu pun yang mengetahui kejadian tersebut serta arus banjir yang kencang sehingga korban tidak dapat menyelamatkan diri.

Korban terseret arus banjir kurang lebih 3 kilometer dari lokasi awal sebelum korban ditemukan.

 

FOLLOW US