• Nusa Tenggara Timur

Gubernur NTT Canangkan Tanam Jagung Panen Sapi di Pulau Sumba

Djemi Amnifu | Selasa, 08/09/2020 10:35 WIB
Gubernur NTT Canangkan Tanam Jagung Panen Sapi di Pulau Sumba Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Danrem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya melakukan penanaman benih jagung secara simbolis di atas lahan siap tanam di Desa Umbu Pabal Kecamatan Umbu Ratu Nggai, Kabupaten Sumba Tengah.

katantt.com--Setelah Pulau Flores, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) kembali melanjutkan kunjungan kerja ke Pulau Sumba. Di Pulau Sumba, Gubernur VBL melakukan pencanangan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Desa Umbu Pabal Kecamatan Umbu Ratu Nggai, Kabupaten Sumba Tengah.

Pencangan Program TJPN ini dihadiri Danrem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya, Bupati Sumba Tengah, Paulus Limu, Bupati Sumba Barat Daya, Kornelis Kodi Mete, Bupati Sumba Timur, Gidien Mbiliyora bersama tokoh adat/masyarakat dan tokoh agama, Senin (7/9).

Pada kesempatan tersebut Gubernur VBL mengatakan Pulau Sumba merupakan pulau terindah di dunia. Namun Sumba secara keseluruhan juga punya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah. Tingkat kemiskinan di Sumba seturut data statistik juga paling tinggi untuk NTT. Karenanya perlu upaya ekstra agar pulau ini maju menuju sejahtera.

"Ini tantangan buat Sumba. Saya tidak mau Sumba seperti ini terus. Tadi saya bersama dengan para bupati se-Sumba, minus kakak Niga (Bupati Sumba Barat, Agustinus Niga Dapawole) sepakat untuk bekerja lebih keras. Saya punya komitmen. Sebagai Gubernur, saya tidak mau Sumba miskin dan tertinggal seperti ini terus," tegas VBL.

Ia memotivasi para Bupati se-Sumba untuk bekerja sama dan bersama agar Sumba menjadi pulau yang sukses dan makmur. Hal ini jadi tanggung jawab gubernur dan para bupati untuk bekerja lebih serius dan dalam periode kepemimpinan masing-masing.

"Saya mau di bawah pemerintahan saya, tidak boleh Sumba alami masalah besar dengan kemiskinan, pendidikan dan kesehatan. Terima kasih pak Bupati Sumba Barat Daya, Bupati Sumba Barat, Bupati Sumba Tengah dan Sumba Timur. Kita akan siapkan kolaborasi yang baik di pulau ini," kata VBL.

Ia menambahkan berapa pun anggaran tiap kabupaten di Sumba, provinsi akan mendukung porsi anggaran yang lebih besar. KProgram apa yang akan dilakukan harus sampai berhasil terutama di bidang pertanian. Pulau Sumba harus memiliki kemandirian pangan tidak boleh kekurangan pangan.

VBL mengajak semua pemangku kepentingan harus menyatukan tekad untuk rubah keadaan di Sumba. Semua harus kerja. Para Maramba (tokoh masyarakat), TNI/POLRI, Gereja, anak-anak muda, semuanya harus terjun ke lapangan.

"Kita harus pastikan semua punya mimpi yang sama, dari timur sampai barat daya. Kita ingin bangun ini pulau. Jangan takut hitam turun lapangan. Supaya kalau buka data atau buku kemiskinan lagi, nama Sumba sudah tidak ada,` sambung VBL.

Namun semua ini harus dikerjakan dengan cara tidak biasa, bukan dengan cara biasa.Tidak mungkin dengan cara bupati lebih banyak di kantor selama 5 hari, tapi harus lebih banyak turun lapangan.

Menurut Gubernur Viktor, program TJPS adalah bagian penting untuk membebaskan Sumba dari kemiskinan. Jagung itu akan dijual, Sementara batangnya akan dibuat untuk pakan ternak Supaya jangan datangkan pakan ternak dari luar NTT lagi.

"Kita siapkan pabrik pakan ternak tahun depan. Tempatnya di Sumba Tengah. Tahun depan sudah ada pabriknya di sini dan sudah jalan. Lalu kita siapakan benih babi. Sampai tahun 2023 kita harus bisa mendatangkan anakan babi sampai 1 juta<` jelasnya.

"Kalau satu juta kali harga anakan babi seharga Rp 1 juta berarti kita butuh uang Rp 1 triliun. Kita anggarkan mulai tahun depan sampai tahun 2023, pemerintah provinsi berkolaborasi dengan seluruh pemerintah kabupaten di Sumba. Agar seluruh rantai pasok untuk pariwisata di Sumba berasal dari masyarakat di sini," sambungnya.

VBL mengaku telah mengajukan proposal kepada Presiden RI Joko Widodo dan bersurat ke Menteri Patiwisata dan Ekonomi guna pendirian Politeknik Pariwisata di Sumba Tengah.

"Nanti bapa bupati tolong siapkan lahan, supaya kita bangun politeknik ini. Kita ingin mendukung penyiapan dan pengembangan sumberdaya manusia berkualitas untuk pariwisata di Sumba yang sudah mendunia," kata VBL.


Sementara Bupati Sumba Tengah, Paul S.K Limu mengungkapkan kebijakan Gubernur NTT VBL untuk jadikan Sumba Tengah sebagai tempat pencanangan program TJPS di NTT menuju 40 ribu hektar merupakan motivasi dan energi besar bagi masyarakat dan pemerintah daerah empat kabupaten di pulau Sumba.

"Terima kasih karena Pemerintah Provinsi telah membantu 10 traktor besar untuk penyiapan lahan tanam ini. Kami telah menyiapkan grand desain untuk TJPS tahun 2021 dengan beberapa kegiatan yaitu identifikasi calon petani, calon lahan, kepastian titik air, pembangunan 100 titik sumur bor, optimalisasi sumber air seperti sungai dan embung. Ini semua bagian dari tekad kami untuk jadikan Sumba Tengah sebagai Kabupaten Benih," jelas Paul Limu.

Untuk diketahui luas lahan tanam yang sudah disiapkan adalah 10 hektar dari 3.500 hektar lahan yang ada di tempat tersebut. Untuk mengoptimalisakan pemanfaatan lahan seluruhnya akan dibangun 50 sumur bor oleh Pemerintah Provinsi di tempat tersebut.

Total alokasi lahan TJPS untuk Sumba Tengah seluruhnya adalah 11 ribu hektar dengan potensi produksi 500 ton. Pada kesempatan tersebut Gubernur VBL didampingi para bupati se-Sumba mendemonstrasikan cara mengendarai traktor dan melakukan penanaman simbolis benih jagung pada lahan siap tanam. (*/joy)

 

FOLLOW US