• Nusa Tenggara Timur

Menteri Edhy Prabowo Tanam Rumput Laut di Kupang

Djemi Amnifu | Sabtu, 29/08/2020 06:15 WIB
Menteri Edhy Prabowo Tanam Rumput Laut di Kupang Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo didampingi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat memberi keterangan kepada wartawan saat mengunjungi Pantai Oesina di Desa Lifueleo Kecamatan Kupang barat Kabupaten kupang, Jumat (28/8).

kataNTT--Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo melakukan kunjungan kerja perdana ke Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur selama dua hari 28-29 Agustus 2020. Kunjungan kerja ini dimanfaatkan Menteri Edhy Prabowo mengunjungi Pantai Oesina di Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Di Pantai Oesina, Menteri Edhy Prabowo bertemu petani rumput laut dan menyempatkan diri menanam rumput laut dan menanam terumbu karang bersama petani rumput laut.

Menteri Edhy mengaku akan memperkuat sektor perikanan budidaya di NTT, salah satunya rumput laut. Proses budidaya rumput laut di Pantai Oesina menurutnya perlu inovasi agar panennya lebih banyak.

"Rumput laut di sini butuh peremajaan dengan bibit-bibit yang baru dengan metode kultur jaringan misalnya. Sehingga hasilnya bisa lebih banyak. Yang saat ini hanya 1 kilogram, bisa menjadi 5 kilogram," kata Edhy.

Untuk memperkuat sektor perikanan budidaya ini, Edhy Prabowo berencana membangun kantor unit pelaksana teknis (UPT) baru di provinsi yang dipimpin Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat tersebut. Keberadaan UPT akan mempermudah bimbingan teknis dan transfer teknologi ke masyarakat.

Menurut Edhy, dengan adanya UPT, komoditas yang ditingkatkan produksinya pun tidak sebatas rumput laut, tapi juga ikan, udang, termasuk karang. NTT merupakan provinsi yang kaya akan hasil laut.

"Kita bikin UPT baru di sini, sekaligus tempat pemijahan dan tempat pembenihan dari ikan tawar sampai ikan laut. Termasuk dari rumput laut sampai karang," ujar Edhy.

Selain ingin memperkuat sektor perikanan budidaya, Menteri Edhy Prabowo juga mendorong percepatan ekspor dari Nusa Tenggara Timur. NTT punya pasar potensial yakni Australia dan Timor Leste yang lokasinya tidak begitu jauh.

Selama ini, ekspor perikanan dilakukan melalui Jakarta, Surabaya, atau Bali. "Ekspor ikan dari sini, tinggal ditentukan mau dari mana. Untuk ekspor melibatkan karantina (BKIPM) dan bea cukai. Karantina sudah siap, tinggal tentukan kapan dan dimana lokasinya," sambung Edhy.

Sementara, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengaku berterima kasih atas dukungan yang diberikan Menteri Edhy. Pihaknya memang tengah membangun sektor perikanan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat.

"Saya pikir kehadiran Pak Menteri akan mendorong kami. Karena saat ini kami sedang membenahi sektor ini, baik di industri garam, budidaya kerapu, rumput laut, dan komoditas lainnya," kata Viktor.

Dalam kunjungan ini Menteri Edhy Prabowo secara simbolis menyerahkan bantuan benih rumput laut eucheuma, bea siswa pendidikan kepada taruna/i Politeknik Kelautan dan Perikanan, serta penyerahan bantuan CSR kepada kelompok Sadar Wisata Desa Lifuleo.

Kunjungan kerja selama dua hari di NTT, Menteri Edhy didampingi oleh sejumlah pejabat eselon I KKP, anggota DPD RI Angelius Wake Kako dan Abraham Lianto. (*/joy)

 

FOLLOW US