Jenazah balita yang Jadi Korban Penganiayaan Pasutri di Desa Soba-Amarasi Barat Jalani Otopsi

Imanuel Lodja | Rabu, 15/01/2025 14:00 WIB

Tim medis dari Dokpol Biddokkes Polda NTT melakukan otopsi pada jenazah VKJB, Selasa (14/1/2025) malam.  Tim medis dari Dokpol Biddokkes Polda NTT terdiri atas dr. Edwin Tambunan, SpKF dibantu Bripka Samuel Demes Talan, Bripka Robert Yesua Mesakh, Briptu Saint Tefnai Amd.Kep dan Yefta Baitanu saat melakukan ootopsi jenasah balita korban penganiayaan di ruang Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ) Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.

KATANTT.COM--Tim medis dari Dokpol Biddokkes Polda NTT melakukan otopsi pada jenazah VKJB, Selasa (14/1/2025) malam. 

Otopsi terhadap jenazah dilakukan  dr. Edwin Tambunan, SpKF dibantu Bripka Samuel Demes Talan, Bripka Robert Yesua Mesakh, Briptu Saint Tefnai Amd.Kep dan Yefta Baitanu di ruang Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ) Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.

Tim medis melakukan visum dan pemeriksaan luar pada jenazah bayi perempuan ini setelah adanya permintaan dari penyidik Polres Kupang  Hasil pemeriksaan dibuatkan dalam visum et repertum secara tertulis dan  diserahkan kepada penyidik Polres Kupang.

Visum dan otopsi selama satu jam ini dihadiri penyidik Polres Kupang, tim inafis Polres Kupang dan perwakilan keluarga korban. VKJB merupakan korban salah sasaran pertengkaran ayah dan ibunya, Chornalius Marlon Bana dan DB di Desa Soba, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
 
Buntut dari perkelahian itu, DB mengambil parang dan hendak membacok suaminya Chornalius. Saat itu Chornalius sementara mengendong korban yang berusia satu tahun tujuh bulan.
 
Sabetan parang dari DB  mengenai kaki korban sehingga mengalami luka serius dan kemudian terjadi perdarahan. Korban dilarikan ke Puskesmas Baun, Kecamatan Amarasi.
 
Begitu  tiba di Puskesmas Baun, dilakukan penanganan dan korban pun meninggal dunia. Pihak keluarga melapor ke pihak kepolisian untuk menindak lanjuti kasus penganiayaan ini. Polres Kupang yang menangani kasus ini kemudian meminta dilakukan otopsi guna mengetahui penyebab kematian korban 
Baca juga :
TAGS : Polres Kupang Polsek Amarasi Kasus Penganiayaan