106 Kali Donor Darah Warga Amarasi Barat Raih Satyalancana Kebaktian Sosial dari Presiden, Jokowi

Reli Hendrikus | Selasa, 06/08/2024 18:12 WIB

Tak pernah terbayangkan bila aksi mulia Abrion Muni Rasi untk membantu sesame dengan mendonor darah secara sukarela justru berbuah manis. Abrion Muni Rasi usai menerima penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial dari Presiden RI, Joko Widodo yang diserahkan Wakil Presiden, Maruf Amin di Sahid Jaya Hotel, Senin (5/8/2024).

KATANTT.COM--Tak pernah terbayangkan bila aksi mulia Abrion Muni Rasi untk membantu sesame dengan mendonor darah secara sukarela justru berbuah manis.

Pria kelahiran Kupang, 3 Oktober 1965 ini berhasil meraih penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial dari Presiden RI, Joko Widodo atas kesediaan mendonor darah secara sukarela lebih dari 100 kali. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma`ruf Amin di Sahid Jaya Hotel, Senin (5/8/2024).

Abrion Muni Rasi, tak sendiri namun bersama 1.591 pendonor darah sukarela dari seluruh Indonesia yang menerima penghargaan serupa.

Dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Abrion Muni Rasi, SH, bersama lima pendonor darah lainnya yaitu dr. Samson Ehe Theron, SpPk, Nyoungky Kawengian, SKom, Nyoman Warisano, SH, Godefridus Raden dan Johanis Ratu Lemba.

Baca juga :

Kepada wartawan, Selasa (6/8/2024), Abrion Muni Rasi mengaku bila tujuan dirinya mendonor darah secara rutin adalah untuk membantu sesama yang membutuhkan darah.

Warga Desa Nekbaun Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang ini mulai mendonor darah sejak 1988 silam dan hingga kini sudah mendonor darah sebanyak 106 kali.

"Hampir setiap bulan atau dua bulan sekali saya donor darah. Selain untuk membantu sesame juga untuk menjaga Kesehatan dengan melancarkan peredaran darah dalam tubuh," kata Abrion Muni Rasi.

Donor darah mulai dilakukan berawal saat istrinya Lodya Muni Rasi-Ello hendak melahirkan anak mereka yang pertama (Ningsih Muni Rasi) mengalami pendarahan hebat sehingga membutuhkan darah.

"Waktu itu, istri saya masuk rumah sakit umum Prof WZ Johannes dan alami pendarahan sehingga butuh darah. Waktu itu sangat susah jadi mau cari darah di mana. Saya langsung daftar dan langsung donor untuk menyelamatkan istri saya," kisahnya.

Ayah empat orang anak ini mengaku baru akan berhenti mendonor darah bila sudah berusia 60 tahun demi menjaga kondisi kesehatannya. Namun dirinya telah menyiapkan anak laki-lakinya yang bungsu melanjutkan mendonor darah untuk membantu sesame.

"Saya sudah siapkan anak saya (Gerald Muni Rasi) yang masih duduk di bangku kuliah untuk rajin donor meneruskan apa yang sudah saya lakukan," pungkasnya.

Tentang Satyalancana Kebaktian Sosial

Acara Penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial (SLKS) digelar oleh Palang Merah Indonesia (PMI) bekerja sama dengan Kementerian Sosial. Satyalancana Kebaktian Sosial merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah kepada para donor darah atas dedikasinya mendonorkan darah 100 kali.

Dari total penerima tanda kehormatan, 1.523 adalah laki-laki dan 68 adalah perempuan. Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah donor 100 kali terbanyak, yaitu 601 orang.

Di antara para pendonor penerima tanda jasa kali ini adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono dan Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad. Adapun donor tertua adalah Darmopawiro, berusia 76 tahun dari Jawa Tengah. Sementara Yunus Effendi berusia 43 tahun dari Jawa Timur adalah donor termuda. Gindo Panggabean dari Sumatera Selatan tercatat sebagai donor terbanyak, yakni 164 kali.

TAGS : Wapres PMI Satyalancana Kebaktian Sosial