• Nusa Tenggara Timur

Sepekan Upaya Pencarian Warha Sikka yang Hilang saat Melaut Tak Membuahkan Hasil

Imanuel Lodja | Senin, 18/03/2024 08:18 WIB
Sepekan Upaya Pencarian Warha Sikka yang Hilang saat Melaut Tak Membuahkan Hasil Tim Gabungan Basarnas Maumere saat melakukan upaya pencarian terhadap Marius Sareng, warga Sikka yang hilang saat melaut.

KATANTT.COM--Upaya pencarian terhadap Makarius Sareng yang hilang karena tenggelam saat melaut terus dilakukan berbagai pihak. Hingga Minggu (17/3/2024) proses pencarian terus dilakukan. Hingga hari keenam pencarian tersebut, belum juga membuahkan hasil dan korban belum ditemukan.

Pencarian dipusatkan di perairan Pantai Lela dan Sikka dalam wilayah hukum Polsek Lela, Polres Sikka. Upaya pencarian tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas Maumere, Lanal Maumere, Pol Airud Sikka, Polsek Lela, Tagana Kabupaten Sikka, PMI Kabupaten Sikka. Juga melibatkan tim penyelam dari Waipare dan warga masyarakat Desa Watutedang.

Upaya pencarian tersebut dipimpin Ketua Tim Basarnas Maumere Arnol Ileng selaku koordinator lapangan menggunakan perahu karet rubberbBot / perahu dari Basarnas Maumere dan sampan milik nelayan warga Desa Watutedang.

Pencarian selain penyisiran di pantai maupun di laut, pencarian juga dilakukan dengan metode penyelaman yang disiapkan oleh pihak keluarga. Ada tiga orang penyelam yang disiapkan oleh keluarga.

Proses pencarian hingga hari keenam ini belum membuahkan hasil dan korban Makarius Sareng belum ditemukan. Kondisi cuaca di wilayah Kecamatan Lela cerah dan gelombang serta angin normal.

Kapolres Sikka AKBP Hardi Dinata yang dikonfirmasi Senin (18/3/2024) mengaku kalau pencarian masih dilanjutkan pada Senin pagi.

Keluarga korban juga meminta bantuan Pastor Paroki Lela, RD Arkadius Dhosa Ndo untuk memimpin misa di pesisir pantai lokasi kejadian.

Upaya pencarian dihentikan pada Selasa petang karena gelombang yang sangat tinggi dan mengakibatkan perahu karet milik Basarnas Maumere terbalik hingga mesin perahu kemasukan air laut dan mengalami kerusakan.

Kerusakan perahu karet ini telah diperbaiki oleh personil Basarnas Maumere. Pihak keluarga juga telah meminta bantuan tokoh adat dari Desa Watutedang untuk melakukan upacara adat.

Empat orang nelayan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) nekat melaut saat cuaca sedang tidak bersahabat. kibatnya satu orang nelayan hilang saat perahu yang ditumpangi dihantam gelombang. Sementara tiga orang rekannya berhasil selamat.

Keempat nelayan ini merupakan warga Dusun Tikang, Desa Watutedang, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka,. Keempat nelayan ini yakni Makarinus Sareng (70), Steventis Godefridus Suwandi (44), Guido Sakristi Palu (38) dan Anselmus Nong Luis (45).

Mereka menumpangi perahu berbeda saat melaut untuk mencari ikan. Perahu pertama ditumpangi Makarinus Sareng dan anaknya Steventis Godefridus Suwandi. Sementara satu perahu lain ditumpangi Guido Sakristi Palu dan Anselmus Nong Luis.

Senin (11/3/2024) petang sekitar pukul 17.00 wita, 4 orang nelayan ini melaut menggunakan 2 perahu. Perahu pertama menebar jala ikan, sedangkan perahu kedua memancing.

Sekitar pukul 19.00 wita, terjadi gelombang laut, angin dan hujan lebat. Perahu kedua langsung berusaha pulang dengan selamat. Perahu pertama pun berusaha mengangkat jala

Karena ombak cukup tinggi disertai angin dan hujan sehingga perahu pertama yang ditumpangi Makarinus Sareng dan anaknya Steventus Godefridus Suwandi kemasukan air. Makarinus dan Steventus berusaha menyelamatkan diri dengan masing-masing melompat ke luar dari perahu dan terpisah.

Hanya Steventis Godefridus Suwandi yang berhasil selamat sampai ke pantai Desa Watutedang. Saverius Eduardus (42), anak dari Makarius/adik dari Steventus mengetahui kalau bapak dan kakaknya melaut saat cuaca sedang buruk.

Ia segera ke pantai untuk mengecek karena cuaca hujan deras, angin dan ombak cukup tinggi Setelah tiba di pantai (tempat lokasi yang biasa nelayan menyimpan perahu), ia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan bapak dan kakaknya.

Ia pun kembali menggunakan sepeda motor dan pergi mencari bapak dan kakaknya di pantai seputaran Desa Du, Kabupaten Sikka.

Saverius sempat melihat ada cahaya di laut persisnya di pantai Ngapungna sehingga ia menuju pantai dan memanggil-manggil nama bapak dan kakaknya.

Saverius melihat ada cahaya senter yang terapung mendekati pantai. Ia kemudian mengambil senter tersebut karena menduga kalau senter tersebut dipegang oleh bapaknya.

Setelah mengambil senter atau sekitar 5 menit kemudian, kakaknya Steventis sudah selamat sampai di pantai Saverius dan Steventis pun berusaha mencari bapak mereka namun hingga Selasa (12/3/2024) belum juga ditemukan.

FOLLOW US