• Nusa Tenggara Timur

Sempat Jatuh ke Laut di Sabu Timur, ABK Kapal Lampara Tewas

Imanuel Lodja | Jum'at, 02/02/2024 17:34 WIB
Sempat Jatuh ke Laut di Sabu Timur, ABK Kapal Lampara Tewas ilustrasi

KATANTT.COM--Satu orang anak buah kapal (ABK) perahu ikan lampara Via Dolorosa ditemukan meninggal di dalam perahu, Kamis (1/2/2024) saat mencari ikan di laut wilayah perairan Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua. Korban adalah Paulus Raga (44), warga RT 015/RW 008, Desa Ramedue, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua.

Petrus Dimu (42), warga RT 020/RW 010, Desa Raedewa, Kecamatan Sabu Barat, rekan korban menyebutkan kalau pada Rabu (31/1/2024) malam, ia dan korban serta Yunus Rade Heba alias Ma Huda (70) sempat menarik pukat di atas perahu dan saat itu korban ada pada posisi di bagian haluan/depan kapal.

Saat menarik pukat tersebut, korban tiba-tiba saja jatuh ke dalam laut, dengan posisi terlentang dimana kakinya masih berada diatas kapal sedangkan kepalanya masuk kedalam laut.

Melihat kejadian tersebut salah seorang ABK lain, Cu`u membantu korban dan mengangkatnya ke dalam kapal. Korban pun ditolong dan diberi minum air gula Sabu. Kemudian korban dibawa oleh nakhoda ke Rumah Sakit Menia menggunakan mobil pick up milik Ma Lia.

Ma Huda sendiri menjelaskan kalau ia tidak mengetahui persis kejadian korban jatuh ke laut karena saat itu Ma Huda berada di bagian belakang.

Namun setelah kejadian ketika kapal mulai menepi, barulah ia mengetahui bahwa salah seorang ABK jatuh ke dalam laut. Ma Huda juga mengakui bahwa ia tidak mengetahui nama lengkap korban yang jatuh tersebut. Korban biasa dipanggil Ma Kori.

Ma Huda sendiri baru tiga hari bekerja sebagai ABK sehingga ia belum mengenal ABK yang lain. Ia juga tidak mengetahui kondisi korban pasca dilarikan ke rumah sakit.

Juragan kapal, Karel Tade (42), warga RT 016/RW 008, Dusun 4, Desa Ramedue, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua mengakui kalau ada 10 orang ABK di kapal Via Dolorosa termasuk korban Paulus Raga.

Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Natonis yang dikonfirmasi, Jumat (2/2/2024) menyebutkan kalau pada Rabu malam, juragan kapal Via Dolorosa, Karel Tade bersama pemilik yang juga nahkoda, Lazarus Riwu Kale dan 8 ABK melepas pukat di tengah laut.

Saat itu juragan Karel Tade bersama nahkoda/pemilik Lazarus Riwu Kale dan 8 awak kapal menarik pukat tersebut. "Saat menarik pukat, korban tiba-tiba jatuh saat menarik pukat dalam posisi duduk karena gelombang laut yang tinggi," ujar Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Natonis.

Kemudian juragan Karel Tade merangkul kepala korban dan menyuruh pemilik/ nahkoda Lazarus Riwu Kale menopang kepala korban dan membawa kapal ke pinggir laut.

Pada Kamis subuh sekitar pukul 02.00 Wita, juragan Karel Tade membawa korban dengan mobil pick up dan dibawa ke RSUD Menia. Setengah jam kemudian setelah korban dirawat, korban meninggal dunia.

Hasil pemeriksaan medis dari Rumah Sakit Umum Menia bahwa korban sudah meninggal dunia dan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban dan jenazah korban langsung dibawa ke rumah korban di Desa Remedue, Kecamatan Hawu Mehara," tambah Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Natonis.

Korban juga diketahui baru empat bulan bekerja sebagai ABK di kapal Via Dolorosa. Marten Raga (ayah korban) mengaku kalau selama ini korban sering mengeluhkan sakit asam lambung dan pernah jatuh pingsan saat sedang berbelanja di pasar Mingguan di desa-nya.

Korban juga diketahui memiliki riwayat sakit TBC kulit dan sempat dirawat di Puskesmas Hawu mehara, Kabupaten Sabu Raijua. Ayah korban juga menerima kematian korban sebagai musibah dan membuat surat pernyataan penolakan otopsi.

Kapal Perahu Motor Ikan Lamparan Via Dolorosa merupakan kapal ikan jenis perahu motor 35 GT menggunakan pukat. Kapal ini berasal dari Desa Ramedue Kecamatan Hawu Mehara Kabupaten Sabu Raijua yang melakukan pencarian ikan pada malam hari pada musim bulan gelap di perairan Sabu Raijua.

Kapal tersebut saat ini berlabuh di perairan Kecamatan Sabu Timur berhubung cuaca pada wilayah perairan Sabu Barat sampai Hawu Mehara dalam keadaan ekstrim.

FOLLOW US