• Nusa Tenggara Timur

Nelayan Oelua-Rote Ndao Ditemukan Tewas di Atas Perahu saat Melaut

Imanuel Lodja | Jum'at, 02/02/2024 16:47 WIB
Nelayan Oelua-Rote Ndao Ditemukan Tewas di Atas Perahu saat Melaut Seorang nelayant eridentifikasi bernama Maksi Hida asal Dusun Oedai Utara, Desa Oelua, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao ditemukan meninggal di atas perahu saat melaut.

KATANTT.COM--Maksi Bobbizon Hida (48), warga RT 010/RW 005, Dusun Oedai Utara, Desa Oelua, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao. NTT ditemukan meninggal di atas perahu saat melaut.

Ia ditemukan meninggal pada Kamis (1/2/2024) malam sekitar pukul 22.30 Wita di perairan Laut Saitongga, Desa Mboeain, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao.

Humas Polres Rote Ndao, Aiptu Anam Nurcahyo menyebutkan kalau pada Kamis (1/2/2024) siang sekitar pukul 14.30 Wita, korban mendatangi pantai Oelaba tempat perahu korban dilabuhkan.

"korban lalu menghubungi Bahrudin haji Latif dan mengajak untuk melaut/menyelam mencari ikan di perairan Saitongga," ujar Anam, Jumat (2/2/2024).

Bahrudin Haji Latif juga mengajak 5 orang rekannya yang lain untuk pergi bersama-sama menggunakan 2 perahu. "Salah satu perahu yang digunakan merupakan perahu milik korban," tambahnya.

Di perahu korban ditumpangi oleh Rahman Ila, Ashraf Husein Madimin, Suprino Idris Madimin. Sedangkan 1 perahu lainnya milik Bahrudin Haji Latif ditumpangi oleh Mardi Husein dan Leo Bolang.

Korban dan rekan-rekannya pergi melaut/menyelam mencari ikan dari Pantai Oelaba. Setelah sampai di perairan Saitongga dan sekitar pukul 20.00 wita, korban bersama rekannya turun dari atas perahu untuk memanah ikan dan perahu ditinggalkan kosong.

Pada saat memanah atau berselang setengah jam kemudian, korban mendahului naik ke permukaan dan mengatakan bahwa ia mengalami sesak nafas.

Korban pun minta izin ke Rahman Ila, Ashraf Husein Madimin dan Suprino Idris Madimin agar ia kembali ke perahu. Selanjutnya korban menaiki perahu kemudian mengambil posisi tidur di bagian belakang perahu dan rekannya melanjutkan menyelam untuk mencari ikan.

Sekitar pukul 22.30 Wita, setelah rekan korban merasa cukup melakukan pencarian ikan, mereka pun naik ke permukaan dan menuju ke atas perahu.

Kemudian Rahman Ila yang naik diatas perahu milik korban pada bagian depan memanggil-manggil korban karena ia hendak mengajak korban untuk pulang namun tidak ada tanggapan. Rahman Ila lalu memanggil Bahrudin Haji Latif yang perahunya berdekatan dengan jarak sekitar 20 meter dengan perahu korban.

Bahrudin Haji Latif mendekatkan perahunya ke perahu korban dan coba membangunkan korban, namun korban tidak ada respon sehingga Bahrudin Haji Latif mengatakan kepada rekannya yang lain bahwa korban sudah tidak bernafas lagi.

Rahman pun memberitahukan kepada Leo Bolang untuk menelepon kepala Dusun Husni Made Madi untuk memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak keluarga.

Husni mendatangi rumah kepala Desa Oelua Mikael Henuk untuk bersama menyampaikan informasi tersebut kepada pihak keluarga korban.

Kepala desa dan anggota Polsek Rote Barat Laut pun menyampaikan kepada keluarga kalau korban sudah meninggal diatas perahu. Korban dievakuasi menggunakan perahu miliknya sendiri dari perairan laut Saitongga menuju Pantai Oelaba.

Kasat Reskrim Polres Rote Ndao AKP Andre Robinson Fanggidae bersama tim identifikasi serta Kapolsek Rote Barat Laut dan anggota ke pantai Oelaba, Kecamatan Loaholu menunggu kedatangan korban guna melakukan identifikasi dan permintaan keterangan terhadap saksi-saksi.

Korban Maksi Bobbizon Hida tiba di pantai Oelaba kemudian dievakuasi dengan mobil Patroli Satuan Samapta Polres Rote Ndao ke RSUD Ba`a untuk dilakukan visum.

Dari hasil pemeriksaan disimpulkan sementara bahwa korban sudah meninggal dunia dan tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban. Usai visum korban dibawa kembali ke rumah duka di Dusun Oedai Utara, Desa Oelua, Kecamatan Loaholu.

Anam menjelaskan pula kalau korban sehari-hari biasa pergi melaut dan menyelam untuk mencari ikan menggunakan perahu miliknya. "Pada saat ditemukan, korban dalam keadaan berbaring dengan kepala menghadap keatas dan posisi tidur diatas perahu bagian belakang," ujarnya.

Diatas perahu korban ditemukan sepasang sepatu milik, kacamata selam korban serta dua buah alat panah. "Pada saat kejadian, arus gelombang, kedalaman air laut tempat korban menyelam tingginya 2 meter. Korban juga memiliki riwayat penyakit lambung," urai Anam.

Keluarga menerima kematian korban sebagai kecelakaan/musibah dan pihak keluarga membuat surat pernyataan atas meninggalnya korban

FOLLOW US