• Nusa Tenggara Timur

Kunker ke Kupang, Menkes Budi Gunadi Malah Bagi-bagi Nyamuk DBD

Imanuel Lodja | Rabu, 25/10/2023 06:41 WIB
Kunker ke Kupang, Menkes Budi Gunadi Malah Bagi-bagi Nyamuk DBD Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyerahkan bibit nyamuk demam berdarah dengue (DBD) kepada salah seorang penyuluh kesehatan saat kunker ke Kota Kupang kemarin.

KATANTT.COM--Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin melakukan kunjungan kerja ke Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kunker Budi Gunadi bukan untuk membagikan obat-obatan gratis kepada masyarakat Kota Kupang, namun Menkes membagikan bibit nyamuk demam berdarah dengue (DBD).

Pembagian bibit nyamuk ini merupakan pelaksanaan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Metode ini dipercaya bisa menurunkan angka terjangkitnya DBD.

Korlap Wolbachia, Jane Pandie menjelaskan, bibit nyamuk yang dibagikan kepada masyarakat untuk dibudidayakan adalah jenis Aedes Aegypti yang telah disuntikan bakteri Wolbachia.

Tujuannya, nyamuk dewasa yang sudah mengandung bakteri Wolbachia bisa melumpuhkan Virus Dengue di nyamuk Aedes Aegypti lokal saat terjadi perkawinan.

Menurut Jane Pandie, nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia ini tidak berbahaya bagi manusia. Jika terkena sengatannya, manusia hanya akan terasa gatal di permukaan kulit.

"Tujuannya katong (kita) membagikan telur nyamuk Wolbachia tadi supaya menggantikan secara alamiah populasi nyamuk Aides yang sudah ada di Kota Kupang," ujarnya.

"Dengan pergantiannya melalui pewarisan keturunan yaitu kawin mawin. Tujuannya katong kasi dewasa dong (mereka) lalu dilepas untuk bisa kawin dengan nyamuk lokal yang ada di katong pu rumah," tambah Jane Pandie.

Ia menjelaskan, jika terjadi perkawinan maka secara otomatis nyamuk Aedes Aegypti akan mengantarkan bakteri Wolbachia yang sudah ada di nyamuk Aedes, menggantikan Virus Dengue yang ada di dalam tubuh. "Jadi virus itu ada tapi dia sonde bisa berkembang," ungkap Jane Pandie.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, bibit telur nyamuk Aedes Aegypti ini hanya dibagikan di Kota Kupang sebagai pilot project, serta kota-kota besar di Indonesia.

"Nah biasanya daerah-daerah yang ada demam berdarah adalah di daerah perkotaan, bukan daerah daerah pedesaan. Jadi memang ini Wolbachia programnya untuk daerah kota kota besar, bukan daerah pedesaan yang jenis nyamuknya berbeda dan penyakitnya berbeda," ungkapnya.

Setiap warga akan dibagikan ember dengan jumlah 200 hingga 250 telur nyamuk Wolbachia, dengan jarak atau radius setiap embernya sekitar 75 meter. Pembagian Aedes Aegypti ini diharapkan bisa mencegah dan menekan angka penderita DBD yang terjadi setiap bulannya

FOLLOW US