• Nusa Tenggara Timur

Kapolda NTT Bantu Bangun Kembali Rumah Warga Sulamu yang Terbakar

Imanuel Lodja | Rabu, 13/09/2023 16:20 WIB
 Kapolda NTT Bantu Bangun Kembali Rumah Warga Sulamu yang Terbakar Kapolsek Sulamu, Ipda Berthoanus L. Apelaby menyerahkan perlengkatan rumah tangga bantuan Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma kepada Ronalias Tefa, warga Sulamu yang menjadi korban kebakaran, Rabu (13/9/2023).

KATANTT.COM--Kebakaran melanda kediaman Ronalias Tefa di dusun IV Kukak, Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, NTT akhir pekan lalu. Saat rumahnya terbakar, Ronalias Tefa dan istrinya Sarlin Tefa-Adu sedang tidak berada di rumah.

Pasangan suami istri yang memiliki 9 orang anak ini tidak memiliki pekerjaan tetap. Setiap hari, keduanya menjaga ternak warga. Otomatis baru pada sore hari mereka baru bisa pulang ke rumah setelah ternak yang dijaga masuk kandang.

Di rumah hanya ada 9 orang anak Ronalias dan Sarlin masing-masing Stenli Yohanis Tefa, Oya Susanti Tefa, Nofan Alberto Tefa, Mirna Sintia Diana Tefa Marfan Kristian Tefa, Jisan Thomas Tefa, Jitron Markus Tefa, Melani Julita Tefa dan Risna Jandrawati Tefa.

Ada pula menantu Marta Maria Here dan cucu Jemensen Ronalias Tefa yang saat itu sedang tidur. Rumah Ronalias berada tidak jauh dari lokasi kegiatan KKR, Bansos, Bankes bersama anggota Polri dan masyarakat yang digagas Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma.

Kebakaran rumah terjadi pada Jumat (8/9/2023) siang. Saat itu sebagian besar anggota Polsek Sulamu dipimpin Kapolsek Sulamu, Ipda Berthoanus L. Apelaby sedang mempersiapkan kegiatan Baksos Kapolda NTT yang digelar pada Sabtu (9/9/2023). "Saat itu ada warga yang memukul tiang listrik kalau ada kebakaran," ujar Kapolsek Sulamu, Ipda Berthoanus L. Apelaby, Rabu (13/9/2023).

Pada saat kebakaran, suami dan istri sementara menjaga ternak orang lain di padang, dan hanya anak-anak, menantu dan cucu di rumah. Polisi pun ke lokasi kejadian. Namun saat polisi tiba, api telah melalap sebagian rumah.

Angin kencang makin memudahkan api merambat ke seluruh atap dan dinding rumah apalagi rumah hanya beratapkan daun dan berdinding kayu bebak. Beruntung semua anggota keluarga termasuk satu orang bayi dapat diselamatkan.

Polisi dan warga membantu mengeluarkan barang-barang dari dalam rumah dan mematikan aliran listrik. Polisi dan warga kesulitan memadamkan api karena di lokasi tersebut hanya ada satu buah sumur dan tidak ada tangki air.

Polisi dan masyarakat berusaha maksimal memadamkan api namun upaya tersebut gagal karena kekurangan pasokan air. Bahan makanan (padi dan beras), surat-surat berharga, pakaian, dan semua peralatan rumah tangga habis terbakar. Hal ini terjadi karena ketika kebakaran terjadi, semua anak-anak dalam keadaan tidur.

Mereka baru tersadar ketika terasa panas karena sebagian rumah sudah terbakar. Kondisi rumah yang beratapkan daun dan berdinding bebak membuat api cepat sekali membesar. Ronalias hanya bisa mendapati puing-puing rumah karena saat pulang ke rumah, rumah sudah ludes.

Ia sempat emosi dan hendak memukul anak-anaknya. Beruntung ditenangkan oleh Kapolsek Sulamu, Ipda Berthoanus L. Apelaby dan dinasehati agar menerima kenyataan tersebut sebagai musibah.

Begitu pula dengan Sarlin Tefa-Adu. Ia histeris dan pingsan saat mendapati rumahnya rata dengan tanah. Ronalias dan Sarlin pun ditenangkan oleh pendeta dari GMIT Imanuel Kukak. Untuk sementara para korban ditampung sementara di rumah warga.

Kapolda NTT Bantu Bangun

Kebetulan pada Sabtu (9/9/2023), Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma dan Ketua Bhayangkari Polda NTT, Vera Johni Asadoma Sirait sedang menggelar bakti sosial dan KKR di wilayah tersebut.

Ketua Klasis Fatuleu, Pdt Yunus Kaytulang kemudian membisikkan ke Kapolda NTT soal musibah yang dialami korban.
"mau tinggal dimana mereka nanti," tanya Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma saat itu.

Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma dan Ketua Bhayangkari Polda NTT, Vera Johni Asadoma Sirait prihatin dengan kondisi yang dialami korban yang masih menanggung 9 orang anak dan 1 orang cucu.

Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma kemudian membantu bahan kebutuhan pokok, peralatan dapur, pakaian bekas layak pakai serta kebutuhan lainnya.

Tidak hanya itu, Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma juga membantu membangun rumah untuk korban. Mantan Kadiv Hubinter Polri ini kemudian mendrop material untuk membantu pembangunan rumah korban.

"Saya prihatin dan kasihan 1 keluarga tidak mampu dengan anak 9, rumahnya terbakar habis, jadi saya bantu bangun kembali rumahnya," ujar Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma, Rabu (13/9/2023).

Sebagai realisasi awal, Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma sudah menyalurkan bantuan material 50 zak semen, batu dan pasir agar rumah korban segera dibangun pekan ini.

Kapolda NTT NTT Irjen Pol Johni Asadoma minta agar rumah korban dibangun yang lebih besar dengan ukuran 5x6 meter karena banyaknya anggota keluarga.

Kapolda NTT NTT Irjen Pol Johni Asadoma juga minta agar bangunan rumah dibuat parmanen beratap seng, berdinding tembok dan berlantai semen.

Bantuan ini merupakan wujud kepedulian dan rasa kemanusiaan dengan harapan korban bisa memiliki rumah layak huni.
Selain itu, Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma juga sudah menyalurkan bantuan aneka perabotan rumah tangga bagi korban.

FOLLOW US