• Nusa Tenggara Timur

Selama Empat Tahun Terakhir, Angka Stunting di Kabupaten Kupang Turun 15 Persen

Semy Andy Pah | Senin, 04/09/2023 05:51 WIB
Selama Empat Tahun Terakhir, Angka Stunting di Kabupaten Kupang Turun 15 Persen Tim PASTI Indonesia dan rombongan saat audiensi dengan Asisten II Setda Kabupaten Kupang, Mesak Elfeto di ruang rapat Bupati Kupang, Kamis, (31/8/2023).

KATANTT.COM--Penanganan stunting terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Kupang di bawah kepemimpinan Korinus Masneno sebagai Bupati Kupang. Pada tahun 2019 angka stunting 33 persen dan dengan kolaborasi bersama semua pihak telah turun sampai 15 persen lebih atau tersisa 16,18 persen pada Februari 2023.

Sesuai RPJMD, target yang harus kami capai pada tahun 2024 adalah 9 persen. Karena itu, Pemkab Kupang telah menerapkan Program Orang Tua Asuh dan berkolaborasi dengan seluruh pihak/ para stakeholder terkait melakukan operasi penurunan stunting di seluruh pelosok demi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kupang.

Hal ini diungkapkan Asisten II Setda Kabupaten Kupang, Mesak Elfeto, saat audiensi bersama Tim PASTI Indonesia dan rombongan di ruang rapat Bupati Kupang, Kamis, (31/8/2023).

Mesak Elfeto mengucapkan terimakasih kepada Tim PASTI dan para stakeholder lainnya yang telah membantu Pemda dalam rangka penurunan stunting di NTT terkhusus di Kabupaten  Kupang yang kiranya dapat terwujud dengan baik. Besar harapan dukungan semua pihak upaya meningkatkan taraf hidup sehat masyarakat dapat terus dicapai.

"Kami berterima kasih atas dukungan Program PASTI yang masuk di Kabupaten Kupang dan diharapkan menambah daya gedor pelayanan kesehatan masyarakat," katanya.

Chief Of Party dari Program PASTI, dr. Maria Adrijanti mengatakan bahwa PASTI merupakan program kemitraan antara BKKBN Pusat dengan mitra pendanaan (USAID, Tanoto Foundation, PT. Amman Mineral Nusa Tenggara, Yayasan Bakti Barito, dan PT. BCA Tbk).

Maria menyebut kemitraan ini bertujuan untuk mengakselerasikan percepatan penurunan stunting, yang mana program ini akan dilakukan selama 4 tahun (2023-2026) dan diimplementasikan oleh mitra utamanya Wahana Visi Indonesia.

"Program ini diimplementasikan di 4 propinsi, termasuk di propinsi NTT dan tahun pertama ini dilakukan di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Sumba Barat Daya," jelasnya.

Maria menambahkan bahwa ada 3 pendekatan yang dilakukan dalam Program PASTI yakni mendukung perubahan perilaku pada keluarga yang beresiko stunting, meningkatkan perilaku remaja dan calon pengantin agar siap menghasilkan anak yang sehat dan menguatkan TPPS dari desa, kabupaten hingga propinsi.

Tidak hanya dengan penguatan TPPS dan mengikut sertakan para tokoh agama untuk bisa mendampingi para remaja dan calon pengantin agar bisa menghasilkan generasi sehat, namun kami juga menggunakan pendekatan spesifik yakni dengan Pos Gizi Dasyat dari PASTI dan BKKBN serta PMT dari Kemenkes," jelasnya.

Terkait pola pengukuran stunting, Maria mengaku pihaknya mengikuti dari data yang disediakan pemerintah untuk diintervensi pada pendekatan yang ada di Program PASTI.

"Tujuan kami, ingin belajar tentang penanganan stunting di kab. Kupang dan bagaimana program PASTI ini bisa turut serta berproses disini hingga angka stunting pada tahun 2024  bisa menurun demi generasi selanjutnya. Semoga kita bisa terus mengaplikasikan program PASTI di kab. Kupang," jelas Maria.

Turut hadir, Kepala BP4D Juhardi Selan, Kepala DP2KBP3A Yesay Lanus, Kadis Kesehatan dr. Robert Amaheka, Kadis Perikanan dan Kelautan Jakson Baok, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Amin Djuariah, perwakilan USAID Desy Sagala, Pperwakilan PT. Amman Mineral Nusra Dimas P. Purnama dan Perwakilan BKKBN Pusat Rina Windiasari.

FOLLOW US