• Nusa Tenggara Timur

Gandeng Alfamart, Disperindag Beri Pelatihan Manajemen Ritel untuk 25 UMKM di Kota Kupang

Semy Andy Pah | Senin, 24/07/2023 09:53 WIB
Gandeng Alfamart, Disperindag Beri Pelatihan Manajemen Ritel untuk 25 UMKM di Kota Kupang Corporate Communications Alfamart, Ame Dwi Pramesti bersama 25 pelaku UMKM saat pelatihan manajemen ritel dari yang digelar Disperindag Kota Kupang di aula rumah jabatan Wali Kota Kupang, Jumat (21/7/2023).

KATANTT.COM--Sebanyak 25 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Kupang mendapat pelatihan manajemen ritel dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang bekerjasama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart.

Untuk diketahui bahwa Alfamart adalah sebuah perusahaan perdagangan ritel yang berkantor pusat di Tangerang. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 32 pusat distribusi dan 15.400 minimarket yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk di Kota Kupang.

Corporate Communications Alfamart, Ame Dwi Pramesti mengatakan bahwa, kehadiran sejumlah produk UMKM di jaringan Toko Alfamart adalah merupakan satu komitmen dengan perusahaan terhadap para pelaku UMKM lokal di Kota Kupang.

"Dengan visi perusahaan ini yakni berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, maka kami ingin senantiasa bermitra dengan UMKM" ujar Ame Dwi Pramesti.

Menurut Ame, sejumlah produk-produk UMKM yang sudah dijual di Toko Alfamart Kupang saat ini kategori snack, stik sayur labu, jagung pedas asin, jagung pedas manis dan jagung pedas ebi.

Ia menambahkan bahwa dengan fokus produknya adalah snack atau makanan khas tiap daerah di mana Alfamart beroperasi. Namun untuk minuman segar dan kerajinan tangan seperti tenun masih belum bisa karena terkendala space dan chiller.

"Dengan Chiller yang ada di toko adalah milik suplier yang sudah terikat perjanjian dengan Alfamart, jadi tidak memungkinkan untuk diselipi produk lain,” katanya.

Ia menyebut produk UMKM Kota Kupang yang dijual di Alfamart tersebut memiliki dan direkomendasi oleh Disperindag Kota Kupang dan telah melalui seleksi serta sesuai standar jual produk dari  minimarket di Kota kupang.

Terkait mekanismenya jelas Ame, produk UMKM yang dijual di Alfamart, nantinya akan dievaluasi per tiga bulan. Apabila tiga bulan pertama bisa di terima pasar dan penjualannya bagus maka kerja sama akan dilanjutkan. "Apabila kurang diterima pasar akan digantikan oleh para UMKM yang lain," ujarnya.

Selain itu jelas Ame, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi apabila ingin menjadi bagian suplier produk yang dijual di jaringan Alfamart di Kota Kupang.

"Pertama UMKM tersebut merupakan produsen yakni bukan penyalur kedua tempat produksinya bersih dan sesuai standar dari pemerintah mengenai kebersihan dan kesehatan tempat produksi industri rumah tangga," jelasnya.

Ketiga lanjut Ame, skala produksi dapat mencukupi kebutuhan toko sehingga tidak akan terjadi out of stock (kekosongan produk) dan keempat adalah ragam barang yang ditawarkan sesuai dengan segmentasi pasar.

Sementara persyaratan kelima sambung Ame, UMKM tersebut harus memiliki izin legalitas usaha dan produk. Keenam memiliki jaringan distribusi yang baik. Ketujuh memiliki komitmen kuat terhadap kualitas produk.

"Yang kedepalan adalah harus memberikan harga terbaik agar bisa bersaing dengan produk lain, diutamakan menetapkan harga yang lebih murah dari pada item reguler sejenis," ujarnya.

Kesembilan, produk yang ditawarkan lolos uji laboratorium secara berkala dan kesepuluh, produk akan selalu dievaluasi dari sisi penjualan, tingkat pemenuhan permintaan dan akan diskontinyu jika tidak sesuai dengan standar yang ditentukan perusahaan.

Dengan adanya dukungan Alfamart terhadap para pelaku UMKM ini kata Ame, akan diwujudkan dalam bentuk kerja sama tenan di halaman toko. "Bagi para pelaku UMKM  nanti silahkan pengajuan untuk berjualan di halaman Toko Alfamart, tarifnya sangat terjangkau sebab hanya digunakan untuk membayar biaya listrik, air, dan kebersihan," katanya.

Ia menambahkan bahwa upaya ini dilakukan guna mendorong para pelaku UMKM lokal pemula yang ingin berwirausaha, kehadiran minimarket di suatu daerah merupakan salah satu indikator kemajuan ekonomi.

"Minimarket tidak saja menumbuhkan daya beli dan membuka lapangan pekerjaan, tapi juga memberikan ruang bagi pelaku UMKM lokal untuk tumbuh dan berkembang," paparnya.

Lebih lanjut Ame mengakui bahwa, kehadiran minimarket di suatu daerah sangat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari.

"Untuk itu barang dari produsen bisa sampai ke tangan konsumen (end user) pasti melalui ritel termasuk minimarket. Bisnis ini bisa tumbuh dan supply ada karena memang ada di pasar menjadi salah satu jaringan pemasaran produk dari konsumen juga bagi para UMKM juga produsen di tanah air," pungkasnya.

FOLLOW US