• Nusa Tenggara Timur

Hotline dan SKC, Terobosan Polda NTT Ciptakan Rekrutmen Polri yang BeTAH

Imanuel Lodja | Rabu, 14/06/2023 15:56 WIB
Hotline dan SKC, Terobosan Polda NTT Ciptakan Rekrutmen Polri yang BeTAH Ratusan peserta penerimaan terpadu Polri Panda Polda NTT saat mengisi kuisioner SKC usai pemeriksaan kesehatan tahap II di halaman Gedung Hemodialisa RS Bhayangkara Titus Ully.

KATANTT.COM--Pendaftaran penerimaan anggota Polri baik taruna/i Akademi Kepolisian (Akpol), Bintara gelombang II dan Tamtama gelombang II TA 2023 Panda Polda NTT dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Namun ada yang berbeda dalam seleksi penerimaan terpadu anggota Polri Panda Polda NTT tahun 2023.

Kali ini, panitia penerimaan menerapkan dan menjalankan Survei Kepuasan Calon siswa (SKC) Polri. Survei secara online ini disebarkan kepada para peserta seleksi terpadu penerimaan anggota Polri usai pelaksanaan setiap tahapan seleksi.

Panitia menyebarkan barcode kepada peserta setelah peserta menjalani tahapan pemeriksaan untuk di isi. Ada sejumlah pertanyaan yang perlu dijawab peserta dalam survei tersebut. Hasil survei pun dihimpun dan direkam pihak panitia dan menjadi bahan masukan serta evaluasi.

"Kita terapkan survei setelah peserta menjalani pemeriksaan kesehatan. Peserta bebas mengisi sesuai hasil penilaian mereka terkait pelayanan dan pelaksanaan tahapan seleksi," ujar Karo SDM Polda NTT, Kombes Pol Satria Yusada, SIK, melalui Kabag Dalpers Biro SDM Polda NTT, AKBP Sajimin, SIK, MH, Rabu (14/6/2023).

Diharapkan peserta mengisi form survei secara jujur sesuai yang dialami sehingga menjadi masukan dan evaluasi bagi penyelenggara. Survei ini dilakukan sejak hari pertama pelaksanaan pemeriksaan kesehatan tahap I, ujian psikologi, ujian akademik CAT dan pemeriksaan kesehatan II. "Survei ini untuk mendapatkan respon dari peserta terkait pelayanan dan pelaksanaan seleksi," tandas Sajimin yang juga sebagai sekretaris panitia penerimaan daerah Polda NTT.

Ia mengapresiasi respon peserta serta berbagai saran dan masukan. "Saran dan masukan menjadi bahan evaluasi dan kita bertekad memberikan pelayanan secara baik sesuai prinsip Bersih, transparan, akuntabel dan humanis serta clear and clean," tambahnya.

"Kita juga menyebarkan form survei saat ujian psikologi, ujian akademik, ujian jasmani dan antropometri, pemeriksaan kesehatan II, wawancara psikologi, PMK dan pemeriksaan administrasi akhir," ujar Kabag Dalpers Biro SDM Polda NTT, AKBP Sajimin.

Para peserta pun secara sukarela mengisi form survei kepuasan calon anggota Polri. Mereka memberikan penilaian yang positif atas berbagai terobosan dan perbaikan dalam proses seleksi tahun ini. "Saya sudah tiga kali ikut seleksi Polri dan kali ini kita diberikan kebebasan memberikan pendapat tentang proses seleksi. hal ini sangat baik dan kita berikan masukan jika memang ada hal yang kurang tetapi kami memberi apresiasi dengan terobosan ini," ujar Maria Kobe (20), salah satu peserta seleksi Polwan Bintara Polri.

Proses seleksi pemeriksaan kesehatan dan tahapan lain dilakukan secara one day service dimana seluruh hasil seleksi langsung diumumkan secara transparan kepada peserta. Mereka yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan dinyatakan gugur tahapan pemeriksaan kesehatan tahap I diberikan kesempatan melakukan konsultasi kesehatan mulai pekan depan di lantai II Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang. Sementara peserta yang tidak lulus ujian psikologi tidak diperkenankan lagi mengikuti ujian tahapan selanjutnya.

Hotline Panitia

SDM Polri dan juga Biro SDM Polda NTT menyiapkan hotline whatsapp kepada masyarakat sebagai sarana pengawasan digital yang memberi wadah bagi masyarakat untuk curhat dan memberikan pengaduan terkait proses rekrutmen. Hotline ini menjadi ruang saran, kritik, masukan dan pengaduan masyarakat melalui facebook, instagram, twitter, youtube.

Sebagai bentuk transparansi maka panitia membuka hotline whatsapp pada nomor 085773760016 untuk tingkat pusat dan hotline pengaduan 082312430553 untuk Polda NTT. Peserta bisa dan bebas memberi masukan, kritik dan saran sehingga penerimaan Polri berjalan dengan bersih dan jujur.

Polri terbuka menerima kritikan dan masukan terkait proses rekrutmen dengam menerapkan pengawasan digital dalam berbagai platform media sosial untuk menampung aspirasi, keluhan dan aduan terkait penerimaan terpadu. Setiap tahapan pemeriksaan diawasi pengawas internal dari Itwasda dan Bid Propam Polda NTT.

Ada pula pengawas eksternal dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kupang dan pengawas lainnya. Panitia daerah menerapkan sistem Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (BeTAH) serta clean and clear. Hasil seleksi pun dilakukan dengan pola one day service yakni seluruh hasil seleksi langsung diumumkan dan peserta bisa mengakses hasil seleksi.

Polri juga berkomitmen moral agar rekrutmen mengedepankan pola yang bebas KKN dengan menganut prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis (BETAH) serta clear and clean sehingga diperoleh anggota Polri yang unggul, kompetitif dan bermoral.

Di tingkat Panda Polda NTT sendiri, sebanyak 5.486 orang mendaftarkan diri secara online mengikuti seleksi terpadu penerimaan anggota Polri (Akpol, Bintara dan Tamtama) Polri TA 2023 di Polda NTT. Jumlah ini terdiri dari 4.655 orang pria dan 831 orang wanita.

Namun dalam verifikasi oleh panitia di tingkat Polres jajaran, tersisa 4.137 orang pendaftar terdiri dari pendaftar pria 3.618 orang dan wanita sebanyak 519 orang. Pendaftar online Bintara Polair sebanyak 34 orang pria namun hanya 13 orang yang terverifikasi.

Ada pula 566 orang pendaftar online untuk Bintara Brimob namun hanya 398 orang yang terverifikasi. Selanjutnya bintara tenaga kesehatan (Nakes), pendaftar online sebanyak 18 orang terdiri dari 8 orang pria dan 10 orang wanita.

FOLLOW US