• Nasional

ILO Luncurkan Program Transformasi Digital untuk Tingkatkan Daya Saing UMKM Indonesia

Djemi Amnifu | Kamis, 02/03/2023 15:58 WIB
ILO Luncurkan Program Transformasi Digital untuk Tingkatkan Daya Saing UMKM Indonesia Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) saat meluncurkan pelaksanaan tahap kedua Program Mempromosikan Usaha Kecil dan Menengah melalui Akses Pelaku Wirausaha terhadap Jasa Keuangan (Promise II Impact) hari ini di Jakarta (2/3/2023). Program ini diluncurkan secara resmi oleh Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ferry Irawan, Pjs Deputi untuk Mikro Ekonomi dan Koordinasi Keuangan, Kementerian Keuangan, Philippe Strub, Wakil Duta Besar Kedutaan Swiss di Indonesi

KATANTT.COM--Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) meluncurkan pelaksanaan tahap kedua program “Mempromosikan Usaha Kecil dan Menengah melalui Akses Pelaku Wirausaha terhadap Jasa Keuangan (Promise II Impact) hari ini di Jakarta (2/3/2023).

Program ini diluncurkan secara resmi oleh Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ferry Irawan, Pjs Deputi untuk Mikro Ekonomi dan Koordinasi Keuangan, Kementerian Keuangan, Philippe Strub, Wakil Duta Besar Kedutaan Swiss di Indonesia dan Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia.

Program Promise II Impact, didanai oleh Sekretariat Negara Swiss untuk Bidang Perekonomian (SECO), bertujuan untuk memperkuat lingkungan yang mendukung sektor keuangan inklusif bagi UKM yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesempatan kerja, terutama di masa pascapandemi. Program ini juga mendukung prioritas pemerintah Indonesia untuk mempromosikan ekonomi digital serta sejalan dengan kebijakan dan program pemerintah untuk pemulihan ekonomi pascapandemi dengan mendorong transformasi digital dan meningkatkan inklusi keuangan, termasuk pendanaan UKM.

Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, program ini mendukung UKM untuk memanfaatkan Layanan Keuangan Digital dan meningkatkan nilai ekosistem rantai nilai baru UKM dengan pengadopsian teknologi digital yang khusus dikembangkan oleh UKM di sektor produktif. Selanjutnya, program ini membangun kapasitas dan memberikan dukungan teknologi digital bagi Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai sasaran utama, dengan sasaran tambahan kepada pelaku UKM dan pemberi layanan pengembangan usaha.

Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia, mengatakan UKM memainkan peran penting dalam menciptakan pekerjaan yang layak dan produktif di negara ini. Namun, UKM masih menghadapi tantangan dalam mengakses pasar dan jasa keuangan. “UKM berperan penting dalam mencapai pekerjaan yang layak dan produktif mengingat mereka mencakup dua pertiga dari total pekerjaan dan menciptakan banyak pekerjaan baru. Karenanya mempromosikan UKM telah
menjadi salah satu prioritas ILO untuk mendukung mereka meningkatkan daya saing dan produktivitas serta mempercepat pemulihan bisnis melalui digitalisasi,” ujarnya.

Untuk memberikan akses yang lebih besar kepada UKM untuk berdigitalisasi, Promise II Impact terfokus pada empat strategi sebagai berikut:
1. Mendorong penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan skala usaha UKM;
2. Mendukubg adopsi teknologi digital oleh BPD dan BPR;
3. Meningkatkan ekosistem yang terikat dalam mata nilai UKM melalui digitalisasi, perluasan pembeli dan akses yang lebih baik terhadap keuangan; dan
4. Melibatkan pemerintah daerah dalam mendukung kebijakan dan program pemulihan ekonomi yang disasarkan pada UKM
dan penyedia jasa keuangan.

Djauhari Sitorus, Manajer Program Promise II Impact, mengatakan bahwa melalui teknologi digital, akses terhadap layanan keuangan dapat menjangkau masyarakat di pedesaan dan wilayah terpencil, termasuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan UKM. “Kita membutuhkan proses transformasi digital yang baik dan efektif dari para pelaku jasa keuangan dan UKM. Program Promise II Impact bertujuan membantu memuluskan proses ini guna meningkatkan akses UKM terhadap keuangan digital melalui jasa keuangan,” ujar Djauhari.

Program Promise II Impact, yang akan dilaksanakan hingga tahun 2025, merupakan kelanjutan dari tahap pertama Promise Impact yang berupaya mempromosikan pengembangan UKM dan memberikan mereka akses yang lebih besar kepada jasa keuangan. Juga didanai oleh SECO, tahap pertama ini dilaksanakan selama empat tahun dari tahun 2015 hingga 2019 bekerja sama dengan OJK, BPD and BPR.

“Pemerintah Swiss berkomitmen untuk mendukung pengembangan UKM di Indonesia – tulang punggung perekonomian negara melalui membuka akses terhadap keuangan dan mendorong transformasi digital. Kami meyakini bahwa Promise II Impact akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi agenda inklusi keuangan Indonesia dan mendukung UKM mewujudkan potensi pertumbuhan mereka,” kata Philippe Strub, Wakil Duta Besar, Kedutaan Swiss di Indonesia.

FOLLOW US