• Nusa Tenggara Timur

Pengerukan dan Pembersihan Longsor di Kupang Butuh Waktu Sepekan

Imanuel Lodja | Minggu, 19/02/2023 17:44 WIB
Pengerukan dan Pembersihan Longsor di Kupang Butuh Waktu Sepekan Alat berat dikerahkan untuk melakukan pembersihan tanah longsor di Kabupaten Kupang guna membuka akses jalan jalur Trans Timor yang tertutup longsoran, Minggu (19/2/2023).

KATANTT.COM--Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur memperkirakan proses pengerukan dan pembersihan jalan akibat tertimbun tanah longsor di Kilometer 73, Jalan Timor Raya, Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, memakan waktu sekitar satu pekan.

"Targetnya ini kita bisa segera tuntaskan, tapi belum bisa memastikan berapa lama, dilihat dengan kondisi ini sekitar satu minggu baru bisa selesai," kata Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto, Minggu (19/2/2023) usai meninjau lokasi longsor di Takari.

Menurut Agustinus dengan melihat kondisi timbunan material longsor yang lebih dari sepuluh meter proses pembersihan dan pengerukan jalan bisa mencapai satu minggu. "Lokasi yang longsor ini sekitar 200 hingga 300 meter kedepan dan ketebalan longsor diatas 10 meter ini tidak bisa kita pastikan (waktu pengerukan dan pembersihan," ujarnya.

Ia menyampaikan BPJN NTT, telah menurunkan empat unit eksavator untuk mengeruk longsor yang menimbun jalan di KM 73 yang merupakan Jalan Nasional Trans Timor sejak Jumat (17/2) malam.

Tapi empat unit alat berat tersebut baru mukai dioperasikan pada bersama sejak Sabtu (18/2) sore pukul 15.00 wita. Pengerukan dan pembersihan kata Agustinus dimulai dari sisi kiri jalan dari arah Kupang menuju ke Kabupaten Timor Tengah Selatan.

"Empat unit alat berat tersebut beroperasi bersama-sama sejak pukul 15.00 Wita dan mulai mengeruk sisi bagian kiri jalan dari arah kupang," jelas Agustinus.

Dia menyebutkan Longsor yang menimbun jalan nasional ini diperkirakan bisa dikeruk dalam waktu satu pekan kedepan untuk bisa membuka kembali akses transportasi. Dia mengatakan, BPJN nantinya akan megerahkan delapan alat berat untuk proses pengerukan. "Minggu (19/2/2023) akan ditambah dua eksavator dan dua alat berat loder," ungkap Agustinus.

Saat ini kata Agustinus untuk kendaraan roda empat belum bisa melintas. Hanya kendaraan roda dua saja yang bisa melintas melalui bawa bukit yang longsor. Disebutkan Agustinus, pihaknya masih melakukan survey di beberapa ruas jalan yang bisa digunakan untuk dilintasi oleh kendaraan roda empat.

"Sebentar kami akan turunkan tim untuk survey jalan alternatif yang paling dekat. Karena kalau beri akses jalan terlalu jauh juga kasian masyarakat, harapan kami masyarakat bersabar dengan kondisi ini," ujarnya.

FOLLOW US