• Nusa Tenggara Timur

11 KK Terdampak Longsor di Kupang, Dievakuasi

Imanuel Lodja | Minggu, 19/02/2023 17:24 WIB
11 KK Terdampak Longsor di Kupang, Dievakuasi Alat berat dikerahkan untuk melakukan pembersihan tanah longsor di Kabupaten Kupang guna membuka akses jalan jalur Trans Timor yang tertutup longsoran, Minggu (19/2/2023).

KATANTT.COM--Sebanyak 11 kepala keluarga yang berada di sekitar daerah longsor di KM 73, Jalan Timor Raya, Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang yang telah dievakuasi.

"Ada 11 Kepala keluarga yang terdampak akibat longsor berada di Desa Noelmina 2 KK dengan tujuh jiwa, dan 9 KK dengan 56 jiwa di Kelurahan Takari," kata Kapolres Kupang, AKBP Irwan Arianto, Minggu (19/2/2023).

Irwan Arianto menjelaskan dari 11 kepala keluarga yang terancam akibat longsor terdapat 63 jiwa dengan 11 orang balita. Ia mengungkapkan, 11 kepala keluarga telah dievakuasi karena rumah mereka teramcam oleh longsor yang terjadi sejak Jumat (17/2) malam sekitar pukul 22.30 wita.

Untuk keselamatan, seluruh kepala keluarga tersebut telah mengungsi dengan membawa barang-barang berharga. "Mereka juga membuka beberapa bahan bangunan yang masih bisa diselamatkan," kata Irwan Arianto.

Mereka diungsikan oleh tim gabungan TNI, Polri dan BPBD dibantu masyarakat setempat ke rumah warga lainnya yang dianggap lebih aman pada Sabtu (18/2) pagi. Diakui Irwan Arianto, untuk keamanan masyarakat, maka telah dibangun posko bencana di Polsek Takari.
"Sehingga masyarakat yang membutuhkan bantuan atau informasi tentang bencana tanah longsor dapat menghubungi petugas di Posko tersebut," ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ini petugas dari Dinas PUPR Kabupaten Kupang telah menurunkan tiga alat berat untuk membantu pembukaan akses jalan yang masih lumpuh total akibat longsor di Jalan Timor Raya Kilometer 73, Desa Noelmina, Kecamatan Takari.

Kepala BPBD NTT, Ambrosius Kodo mengatakan akses jalan masih tertutup dan arus lalu lintas Trans Timor lumpuh total akibat material longsor yang menutup seluruh badan jalan.
Dia mengungkapkan, akibat bencana tanah longsor tersebut ada 11 kepala keluarga yang harus mengungsi karena rumah mereka berdekatan dengan lokasi longsor.

"Dampak terhadap penduduk disekitar lokasi (longsor) ada 11 kepala keluarga yang mengungsi dibantu tim gabungan TNI, Polri dan BPBD. Apa yang mereka bisa buka untuk dibawa mereka (warga) sudah lepas dan bongkar," kata Ambrosius.

Dia menjelaskan sampai dengan Sabtu (18/2) sore arus lalu lintas Trans Timor masih lumpuh total karena belum ada jalur alternatif. "Saat ini masih diupayakan untuk mencari pembukaan jalan alternatif sehingga arus lalu lintas bisa kembali nornal," ujarnya.

Ambrosius menjelaskan akibat terjadinya longsor yang menutupi seluruh badan jalan di KM73 Jalan Timor Raya telah mengakibatkan lumpuhnya transportasi darat yang menghubungkan Kupang dan empat kabupaten lainnya di Pulau Timor hingga ke Timor Leste.

Keempat Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Timor Terngah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Belu dan Malaka. Ia menghimbau agar masyarakat baik dari Kupang yang hendak bepergian keempat kabupaten tersebut untuk sementara waktu ditunda perjalananya.

Begitupun sebalik dari keempat kabupaten tersebut yang hendak ke Kupang untuk tidak melakukan perjalanan untuk sementara waktu hingga jaluar alternatif dibuka. Diakui Ambrosius, pembukaan akses jalan di lokasi longsor masih sangat beresiko bagi petugas. Hal ini karena guguran tanah masih terus terjadi dan juga labilnya tanah sehingga tidak memungkinkan petugas melakukan pembukaan akses jalan.

Sebelumnya tanah longsor terjadi pada Jumat (17/2) malam sekitar pukul 22.30 Wita di Jalan Timor Raya KM-73, Desa Noelmina, Kecamatan Takari. Material longsor tersebut menutupi seluruh badan jalan sejauh satu kilometer dengan timbunan tanah lebih dari enam meter.

Akibat bencana tanah longsor tersebut ratusan kendaraan pun tidak bisa melewati lokasi tersebut dan mengantri lebih dari tiga kilometer baik dari arah Kupang maupun dari arah Kabupaten Timor Tengah Selatan.

FOLLOW US