• Nusa Tenggara Timur

Kepala Sekolah SMA St Klaus Ruteng Ditemukan Tewas Gantung Diri

Imanuel Lodja | Kamis, 16/02/2023 19:47 WIB
Kepala Sekolah SMA St Klaus Ruteng Ditemukan Tewas Gantung Diri Ilustrasi bunuh diri (Foto: Google)

KATANTT.COM--Rd Gregorius T. Sukur, S.Fil MPd (54), tokoh agama yang juga kepala sekolah SMA St Klaus Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT ditemukan tewas gantung diri, Kamis (16/2/2023). Korban yang juga warga Poco Likong, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai ditemukan tewas di SMAK St. Klaus Kuwu, Desa Poco Likang, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai.

Korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang pelajar, Isnoari Grafiano Jadu alias Yano (16). Saat itu Yano datang ke rumah Pastoral Romo hendak membersihkan meja makan.
Namun di meja makan masih terdapat piring korban masih berisi nasi yang belum di makan oleh korban sehingga Yano tidak berani mengangkat piring tersebut.

Saat yang bersamaan, Yano melihat rekannya Paulus Gerak Lino Depanggur alias Gerak sedang bercermin. Kepada Gerak, Yano menanyakan keberadaan korban. Namun Gerak menjawab kalau ia baru tiba dan tidak melihat korban.

Yano dan Gerak langsung ke kamar korban dan membuka pintu kamar dengan tujuan ingin menanyakan apakah korban telah selesai makan atau belum. Saat membuka pintu kamar, Yano tidak melihat korban di atas tempat tidurnya. Yano hanya melihat pakaian korban yang berserakan di lantai.

Yano melihat di belakang pintu kamar. Ia kaget menemukan korban telah gantung diri dalam keadaan berdiri dan bersandar membelakangi dinding kamar. Leher korban terikat dengan tali rafia warna hitam dengan ujung tali yang diikatkan pada besi terali jendela kamar korban.

Melihat korban dalam keadaan gantung diri, Yano panik dan keluar dari dalam pastoral kemudian memanggil guru yang sedang berada di halaman sekolah. Saat itu juga Nikolaus Taman, salah seorang guru bersama Yano dan Gerak datang ke kamar korban untuk memastikan keadaan korban.

Mereka mendapati korban telah gantung diri dalam keadaan berdiri dan bersandar membelakangi dinding kamar dengan leher yang terikat tali rafia warna hitam dan ujung tali diikatkan pada besi terali jendela kamar.

Nikolaus Taman minta tolong sehingga saat itu juga anak sekolah keluar dari ruangan sekolah dan mau melihat kejadian tersebut. Gerak (16), salah seorang pelajar mengakui kalau setelah tiba di sekolah menyempatkan diri ke Pastoral Romo untuk mencari cermin guna merapikan diri.

Saat sedang bercermin, Gerak didatangi Yano yang menanyakan keberadaan korban. Gerak mengaku kalau sarapan pagi belum disentuh korban sehingga ia dan Yano mencari korban ke dalam kamarnya.

Gerak kaget melihat korban sudah terbujur kaku di belakang pintu dengan posisi menyandar di jendela kamar dan tali sedang terikat di leher korban.

Polisi dari Polres Manggarai dipimpin Kasat Reskrim Polres Manggarai Iptu Hendricka R. A. Bahtera, STK SIK MH dan Kasat Intelkam Polres Manggarai Iptu M. Ale Djendo ke lokasi kejadian melakukan olah TKP.

Saat olah TKP ditemukan sebilah parang tanpa sarung di bawah tempat tidur, dua) botol aqua sedang berisikan madu dan dua unit handphone. "TKP dalam kondisi kamar berantakan," ujar Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy, SIK,saat dikonfirmasi Kamis (16/2/2023).

Saat ditemukan, posisi tubuh korban tergantung menggunakan tali rafia yang diikat pada leher. "Sedangkan ujung tali diikatkan pada besi terali pintu kamar, panjang tali dari besi terali pintu kamar ke leher 85 centimeter," tambah Kabid Humas, Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy.

Kaki korban juga menyentuh lantai kamar. Korban dibawa ke RSUD Ben Mboi Ruteng Kabupaten Manggarai untuk dilakukan visum luar oleh dr Anjelina Kristina Mogi dan unit Inafis Polres Manggarai. "Dari hasil visum, tidak terdapat tanda kekerasan pada tubuh korban," ujar Ariasandy.

Jenazah korban dibawa ke Vikepan Ruteng di Desa Poco Likang, Kecamatan Ruteng untuk disemayamkan dan selanjutnya akan dimakamkan pada Jumat (17/2/2023) di Pekuburan milik Kevikepan Ruteng.

FOLLOW US