• Nusa Tenggara Timur

Kakek di Kabupaten TTS Ditemukan Tewas di Kebun

Imanuel Lodja | Senin, 06/02/2023 16:14 WIB
Kakek di Kabupaten TTS Ditemukan Tewas di Kebun ilustrasi_

KATANTT.COM--Seorang kakek teridentifikasi bernama Aleksander Manao (76), warga Nifu RT 019/RW 008, Desa Batnun, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT ditemukan tewas dalam kebunnya akhir pekan lalu.

Korban ditemukan di kebun miliknya di Boen RT 019/RW 008, Dusun III, Desa Batnun, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS. Di dekat jenazah korban ditemukan 1 kantong daun dengan pisau di bawah pohon kelapa tepatnya di belakang korban.

Di bagian kaki kanan korban ditemukan topi warna merah. Saat ditemukan, korban meninggal dunia dalam posisi tidur menyamping dan kedua tangan di bawah dan kaki terlipat. Jarak dari korban ke kelapa 39 centimeter.

"Korban meninggal di kebun sendiri dan diperkirakan korban meninggal dunia lebih dari 12 jam," tandas Kapolsek Amanuban Selatan, Ipda Maks Tameno, SH, Senin (6/2/2023).

Saat ditemukan, korban menggunakan baju kaos berwarna abu-abu dan hitam serta kain bercorak kotak-kotak loreng yang diikat dengan kopel Linmas. Korban juga menggunakan celana pendek motif loreng.

Pada mata sebelah kiri terdapat lebam mayat kebiruan. Pada bagian kepala tidak di temukan tanda-tanda kekerasan serta pada bagian lubang hidung sebelah kiri mengeluarkan darah.

Terdapat luka lecet pada bagian lutut. Terdapat bekas tanah atau lumpur di bagian betis.
Akhir pekan lalu, sekitar pukul 15.30 Wita korban bersama istri korban Lodiah Tefbana pergi ke kebun di Oeneke Desa Batnun, Dusun 3, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS untuk memotong daun gewang.

Setelah itu korban menyuruh istri korban untuk pulang ke rumah terlebih dulu karena korban ingin pergi ke Kebun Boen untuk membakar api di rumah kebun.

Hingga keesokan hari-nya, korban belum pulang kembali ke rumah. Keesokan harinya Lodiah Tefbana pergi ke kebun untuk memotong pisang.

Sesampainya di kebun, istri korban tidak menemukan korban dan hanya menemukan tas korban.
Istri korban, Lodiah Tefbana langsung pulang dan memberitahukan kepada keluarga bahwa korban tidak ada di kebun.

Setelah itu keluarga korban langsung pergi mencari korban. Jemi Manao, salah satu kerabat korban ditemukan di Kebun Boen milik korban tepatnya di bawah pohon kelapa.

Dari hasil olah TKP, pemeriksaan interogasi para saksi dan hasil visum luar jenasah yang dilakukan oleh dokter Mersy F. Langko bersama perawat Jeki Mbuik menerangkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Korban meninggal wajar dan diduga akibat hipotermi. lebam di mata sebelah kiri diduga akibat tekanan tumpuhan berat badan saat jenasah ditemukan," kata Kapolsek Amanuban Selatan, Ipda Maks Tameno.

Setelah berkoodinasi dengan pihak keluarga memutuskan bahwa pihak keluarga menerima kematian korban serta tidak bersedia kasus tersebut diproses secara hukum. Pihak keluarga bersedia membuat pernyataan penolakan otopsi atau bedah mayat.

"Keluarga menerima kematian korban karena kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa dan menolak untuk dilakukan otopsi atau bedah mayat serta tidak akan melanjutkan ke proses hukum. Pihak keluarga menerima kematian korban dan bersedia memakamkan korban secara agama dan tata cara adat keluarga. Pihak keluarga juga tidak akan melanjutkan ke proses hukum dan bersedia membuat pernyataan penolakan korban dilakukan otopsi atau bedah mayat," kata Maks Tameno.

Korban dievakuasi ke rumah korban yang jarak-nya 2,5 kilometer dari lokasi penemuan jenazah korban.

FOLLOW US