• Nusa Tenggara Timur

Jembatan Bipolo Miring dan Berbahaya, Arus Lalu Lintas Dialihkan ke Jalur Alternatif

Imanuel Lodja | Selasa, 10/01/2023 08:40 WIB
Jembatan Bipolo Miring dan Berbahaya, Arus Lalu Lintas Dialihkan ke Jalur Alternatif Jalan alternatif yang dibuka oleh PT HMN saat dilalui sejumlah kendaraan dengan tetap dipantau oleh anggota Polsek Sulamu guna memastikan keamanan para pengendara yang melewati ruas jalan, Selasa (10/1/2023).

KATANTT.COM--Curah hujan yang tinggi masih terjadi di wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak bulan November 2022 silam maka mengakibatkan Jembatan Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang mengalami kemiringan.

Padahal Jembatan Bipolo ini menjadi urat nadi transportasi yang menghubungkan ruas jalan dari Oelamasi ke Kecamatan Sulamu, Kecamatam Fatuleu Batat dan wilayah Amfoang, Kabupaten Kupang mengalami kemiringan.

Hal ini membahayakan pengendara yang melewati jembatan tersebut hingga perlu dilakukan perbaikan untuk meminilisir terjadinya kecelakaan sewaktu-waktu jembatan ambruk.

Akibat terjadi kemiringan jembatan tersebut, dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kupang, BKSDA, Camat Sulamu dan Kepala Desa Bilolo bersama Polsek Sulama bersama - sama meninjau lokasi. Dengan bantuan PT HMN maka dikerjakan perbaikan jembatan tersebut berupa pengangkatan badan jembatan yang miring.

Warga juga melakukan pengecoran untuk menopang badan jembatan yang miring sehingga dapat dilalui kembali oleh kendaraan yang melintasinya. Sejak Senin (9/3/2023) dilakukan pengerjaan badan jembatan tersebut selama waktu hingga beberapa hari ke depan.

Berkenaan dgn proses pengerjaan tersebut, untuk sementara akses jalan ditutup dan melewati jalan alternatif yang sebelumnya telah dibuka/dikerjakan oleh PT HMN melewati sekitar lokasi hutan konservasi Bipolo maupun melewati lahan warga sekitar.

Pihak Polsek Sulamu mengamankan lokasi pengerjaan jembatan serta mengatur arus lalu lintas untuk dialihkan melewati jalan alternatif yang dikerjakan oleh PT HMN.

"Kami juga memantau para pekerja yang berada di bawah jembatan sekaligus memberikan peringatan untuk selalu berhati-hati dalam pengerjaan jembatan karena dikhawatirkan sewaktu - waktu terjadi reruntuhan badan jembatan yang ada diatas badan jalan," ujar Kapolsek Sulamu, Ipda Defri Wee, SH, Selasa (10/1/2023).

Sesuai rencana, jika selama pengerjaan jembatan, hujan tidak terkendali yang
mengakibatkan banjir maka dalam beberapa hari ini akan selesai dikerjakan.

Setelah dilakukan pengecoran jembatan maka untuk menjaga badan jalan tetap kuat maka sekitar 1 minggu ke depan setelah mengerjakan, kendaraan belum diperkenankan melintasi jembatan untuk menjaga pengerjaan yang dilakukan mendapatkan hasil yang maksimal.

Anggota Polsek Sulamu melakukan pemantauan di lokasi jembatan/jalan alternatif untuk memastikan keamanan para pengendara yang melewati ruas jalan dimaksud.

 

FOLLOW US