• Nusa Tenggara Timur

Kunker ke Kabupaten Kupang, Gubernur NTT Berdialog dan Bantu Korban Banjir

Semy Andy Pah | Kamis, 05/01/2023 07:34 WIB
Kunker ke Kabupaten Kupang, Gubernur NTT Berdialog dan Bantu Korban Banjir Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat berdialog dengan masyarakat korban banjir di Desa Pariti Kecamatan Sulamu saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kupang meninjau lokasi bencana banjir, Rabu (4/1/2022).

KATANTT.COM--Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) melakukan kunjungan kerja di awal tahun 2023 ke Kabupaten Kupang. Gubernur NTT, VBL meninjau lokasi bencana banjir di Kabupaten Kupang diantaranya di Desa Nunkurus Kecamatan Kupang Timur, Desa Pariti Kecamatan Sulamu dan Desa Naitae Kecamatan Fatuleu Barat, Rabu (4/1/2022).

Kehadiran Gubernur NTT, VBL ini guna melihat secara langsung dampak, kondisi lingkungan serta kondisi para korban banjir juga dampak kerusakan yang ditimbulkan karena bencana banjir.

Kunker ini dilanjutkan dengan pertemuan bersama masyarakat korban banjir Desa Nunkurus, meninjau Jembatan Nefopal yang putus dan dialog bersama masyarakat Desa Pariti. Dilanjutkan pula dengan mengunjungi para korban banjir di Desa Naitae serta meninjau lokasi luapan air Sungai Siumate akibat tersumbatnya gorong-gorong jembatan.

Ikut hadir, Anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat, Bupati Kupang Korinus Masneno, Wabup, Jerry Manafe, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo, Kadis Sosial NTT Yosef Rasi, Kadis PUPR NTT Maxi Nenabu, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Lecky F. Koli, Kepala BPAD NTT Alex Lumba, dan Karo Adpim Setda NTT, Prisila Parera serta Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengatakan pentingnya pengendalian yang dilakukan bersama terkait dengan bencana banjir.

"Bencana banjir ini merupakan tantangan bagi kita. Saya harapkan dengan kerja bersama maka dapat kita lakukan penanggulangan bencana yang baik. Nanti kita akan bersama membantu melakukan relokasi tempat tinggal dari para korban terdampak dan saya tegaskan untuk jaga alam kita ini," bebernya.

"Terkait dengan pengendalian terhadap curah hujan yang menyebabkan banjir maka ke depannya Pemerintah Provinsi dan Kabupaten bersama Pemerintah Pusat akan melakukan perencanaan pembangunan bendungan di sungai-sungai di bagian Utara Pulau Timor ini sehingga aliran sungai dapat dibendung bersama juga dengan mengantisipasi luapan air pada saat musim hujan sehingga tidak menyebabkan banjir," ungkapnya.

Dengan demikian kata Viktor, NTT akan memiliki tampungan air yang melimpah dan juga selain mencegah banjir pada musim hujan maka tidak kesulitan air pada musim kemarau. Air yang ditampung tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sektor pertanian. Pembangunan bendungan bermanfaat bukan hanya mencegah banjir tetapi juga untuk pertanian.

"Jadi ke depannya jembatan tidak dibangun lagi, melainkan kita membangun bendungan. Pembangunan jembatan akan kita sesuaikan pada kondisi dan kebutuhan tertentu," ujarnya.

Orang nomor satu di NTT ini mengapresiasi kinerja semua pihak yang telah membantu mengevakuasi masyarakat, hingga pembangunan posko bencana serta perbaikan jembatan secara darurat untuk dapat dilalui kendaraan sepeda motor.

Gubernur NTT, Viktor Laiskodat juga meminta masyarakat agar setelah penanganan banjir selesai maka masyarakat harus kembali memulai aktifitas diantaranya untuk sektor pertanian harus terus dikerjakan.

"Saya minta agar setelah masalah banjir selesai maka masyarakat dapat kembali beraktifitas seperti biasa. Beliau juga meminta agar pemanfaatan lahan pertanian dapat dimaksimalkan mungkin juga melalui penanaman jagung. Nanti Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pertanian akan memberikan bantuan seperti bibit dan lainnya untuk mendukung hal tersebut seperti," ungkapnya.

Sementara itu Bupati Kupang Korinus Masneno menyampaikan apresiasi kepada Gubernur NTT Viktor Laiskodat yang telah terjun langsung ke lokasi bencana.

"Terima kasih atas kehadiran Pemerintah Provinsi NTT dengan bapak gubernur bersama rombongan yang meninjau bencana di sini. Dan juga terima kasih atas arahan dan bantuan yang diberikan," kata Korinus.

Dalam kegiatan peninjauan bencana juga dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis kepada masyarakat korban bencana yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo dan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT Yosef Rasi.

Bantuan yang diberikan antara lain yaitu beras, selimut, tenda gulung, penjernih air, kasur, kidsware, makanan anak, makanan siap saji dan lauk pauk siap saji.

Korban tiga desa yang terdampak banjir adalah Desa Nunkurus, Desa Pariti dan Desa Naitae di mana Desa Nunkurus terdapat 156 KK, Desa Pariti terdapat 196 rumah terendam banjir, dan Desa Naitae terdapat 23 rumah rusak berat serta 8 rumah dinyatakan hilang terbawa banjir serta 36 KK terdampak.

FOLLOW US