• Nusa Tenggara Timur

Dokpol Polda NTT Otopsi Korban Penganiayaan Hingga Tewas di Manggarai

Imanuel Lodja | Rabu, 04/01/2023 14:33 WIB
Dokpol Polda NTT Otopsi Korban Penganiayaan Hingga Tewas di Manggarai Dokter kepolisian (Dokpol) dari Bid Dokkes Polda NTT yakni AKBP dr Edi Syahputra Hasibuan, SpF MHKes (Kasubbiddokpol Biddokkes) dan Briptu Dian Nofitasari Umbunay, SKM serta Briptu Saint Valenthino Tefnai melakukan visum dan otopsi jenazah korban penganiayaan hingga tewas di Kabupaten Manggarai, NTT, Selasa (3/1/2023) malam.

KATANTT.COM--Dokter kepolisian (Dokpol) dari Bid Dokkes Polda NTT melakukan visum dan otopsi jenazah korban penganiayaan hingga tewas di Kabupaten Manggarai, NTT, Selasa (3/1/2023) malam.

Otopsi dilakukan di kamar mayat RSUD Ben Mboy Ruteng, Kabupaten Manggarai oleh AKBP dr Edi Syahputra Hasibuan, SpF MHKes (Kasubbiddokpol Biddokkes) dan Briptu Dian Nofitasari Umbunay, SKM serta Briptu Saint Valenthino Tefnai, AMd, Kep.

Otopsi juga dihadiri Kasat Reskrim Polres Manggarai, Iptu Hendricka R. A Bahtera, tim Inafis Polres Manggarai serta penyidik Polres Manggarai dan tim pengamanan lokasi dari Propam dan Sabhara.

"Tim Dokpol Biddokkes Polda NTT melaksanakan otopsi korban mati seorang mayat laki-laki atas permintaan penyidik Polres Manggarai," ujar AKBP dr Edi Syahputra Hasibuan saat dikonfirmasi Rabu (4/1/2023).

Tim medis menemukan luka pada kepala bagian kanan dengan kondisi wajah sembab dan membiru dan keluar darah dari mulut. Waktu kematian sekitar 12 jam dari sejak dilakukan otopsi.

Dokter menemukan resapan darah pada tulang, tengkorak kepala dan otak sehingga menyebabkan penekanan pada otak. Tulang tengkorak kepala bagian atas juga pecah.

"Saat pemeriksaan dalam atau otopsi ditemukan resapan darah pada tulang iga dan tulang scapula, terdapat luka pada puncak kepala bagian kanan, resapan darah pada tulang scapula dan tulang iga, tengkorak kepala dan pada otak bagian kanan atas sehingga menyebabkan penekanan pada otak, tulang tengkorak kepala bagian atas nampak," urai dokter Edi Syahputra Hasibuan.


Ferdinandus Habu (31) meninggal dunia usai dianiaya oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (1/1/2023). Warga asal kampung Garang Desa Manong, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini tewas akibat dianiaya di Kampung Ndao, Desa Satar Loung, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai.

Pada Minggu (1/1/2023) siang sekitar pukul 11.00 Wita, korban bersama empat rekannya menumpangi mobil pik up Suzuki Carry nomor polisi L 9249 yang dikemudikan Arnoldus Bambang.
Mereka menuju Pantai Tilir, Desa Wewo, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai. Tiba-tiba dalam perjalanan mobil tersebut mogok sehingga korban bersama empat rekannya turun dan melanjutkan dengan berjalan kaki.

Di dekat sungai kering yang berada di pinggir jalan raya di Kampung Ndao, Desa Satar Loung, tiba-tiba korban bersama empat rekannya dihadang sekelompok orang tak dikenal.

Para pelaku langsung memukul dan melempar korban cs menggunakan batu serta kayu sehingga korban dan keempat rekannya lari terpencar untuk menyelamatkan diri.

Saat itu di dekat pantai Tilir tersebut ada sebuah mobil dump truk warna kuning dan dalam mobil tersebut ada banyak orang yang tidak dikenal oleh korban dan rekannya.

Karena ada mobil dump truk tersebut sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan lain. Korban cs pun turun dari mobil pick up yang digunakan dan berjalan kaki hingga ke mobil dump truk warna kuning tersebut.

Korban dan rekan langsung diserang dengan batu dan kayu dari arah mobil dump truk warna kuning tersebut. Saat itu korban lari menuju pantai sehingga rekan korban tidak mengetahui keberadaan korban.

Sesaat kemudian korban pulang dari arah Tilir menuju Puskesmas Iteng menggunakan pick up utk dirawat di Puskesmas Iteng. Tetapi setelah sampai di Puskesmas, korban tidak mau dirawat oleh perawat sehingga korban langsung pulang ke rumahnya.

Senin (2/1/2023) pagi sekitar pukul 05.30 Wita, korban dilarikan ke Puskesmas Iteng tetapi belum sempat dirawat korban sudah meninggal dunia.

Polres Manggarai, sudah mengamankan 20 orang warga yang diduga terlibat dalam kasus penganiyaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Ada 20 orang itu diamankan untuk dimintai dimintai keterangan seputar kasus ini. "Sudah 20 orang diamankan, masih dimintai keterangan," ujar Kasat Reskrim Polres Manggarai, Iptu Hendricka R. A Bahtera.

Ia belum membeberkan hasil pemeriksaan 20 orang tersebut, termasuk pelaku utama penganiayaan korban Ferdinandus Habu. Usai otopsi, jenazah korban dipulangkan ke rumah duka di Garang, Desa Manong, Kecamatan Rahong Utara. Korban meninggalkan seorang istri dan dua putra yang masih berstatus siswa sekolah dasar dan berusia 8 bulan.

FOLLOW US