• Nusa Tenggara Timur

Terbanyak Kasus Asusila, 18 Anggota Polda NTT Kena Pecat

Imanuel Lodja | Jum'at, 30/12/2022 16:49 WIB
Terbanyak Kasus Asusila, 18 Anggota Polda NTT Kena Pecat Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma didampingi Wakapolda NTT, Brigjen Pol Hery Sulistianto, Kombes Pol Zulkifli dan Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy saat jumpa pers akhir tahun di Mapolda NTT, Jumat (30/12/2022).

KATANTT.COM--Sebanyak 18 anggota Polri dan 1 ASN di Polda NTT dan Polres jajaran dipecat setelah menjalani sidang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari institusi kepolisian. Kebanyakan mereka yang dipecat dari Polri karena kasus asusila.

Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma, MHum kepada wartawan di Polda NTT Jumat (30/12/2022) mengakui kalau ada ratusan pengaduan masyarakat yang diterima Bid Propam Polda NTT terkait pelanggaran oleh anggota Polri.

Pelanggaran anggota Polri Polda NTT pada tahun 2021 sebanyak 317 pelanggaran. Sedangkan pada tahun 2022 sebanyak 206 pelanggaran. "Terjadi penurunan pelanggaran sebanyak 111 pelanggaran atau turun 35.01 persen," ujar Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma.

Pelanggaran disiplin tahun 2021 sebanyak 192 dan tahun 2022 sebanyak 181 atau ada trend penurunan 11 pelanggaran. "Trend pelanggaran disiplin tahun 2022, turun sebesar 5,7 persen," tambah Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma.

Pelanggaran kode etik profesi (KKEP) tahun2021 sebanyak 12 dan tahun 2022 sebanyak 36 atau ada trend naik 24 pelanggaran. "Trend pelanggaran KKEP pada Tahun 2022, naik sebesar 50 persen," ujar mantan Wakapolda Sulawesi Utara ini.

Sebanyak 36 kasus pelanggaran kode etik Polri tahun 2022, dengan rincian 36 kasus sudah diselesaikan yakni menurunkan citra Polri 18 kasus, asusila 10 laporan dan disersi 8 kasus.

Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma menyebutkan kalau anggota Polri yang di PTDH pada Tahun 2022 sebanyak 18 personel. Perwira yang dipecat 2 personel yakni 1 perwira berpangkat AKP dan 1 perwira pangkat Ipda.

Ada 14 personil bintara dan satu personel Tamtama serta satu ASN yang dipecat. "Mayoritas pelanggaran yang dilakukan oleh anggota yang dipecat melakukan pelanggaran asusila," tambah mantan Kadiv Hubinter Polri.

Pelanggaran pidana pada tahun 2021 sebanyak 1 orang. "Tahun 2022 tidak ada anggota melakukan pelanggaran pidana, atau trend pelanggaran pidana turun 0 persen," tambah Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma.

FOLLOW US