• Nusa Tenggara Timur

Korban Banjir di Kupang dapat Trauma Healing dari Polda NTT

Imanuel Lodja | Kamis, 29/12/2022 12:11 WIB
Korban Banjir di Kupang dapat Trauma Healing dari Polda NTT Anggota Biro SDM Polda NTT memberikan penguatan psikologi dan trauma healing serta relaksasi psikologi memanfaatkan mobil trauma healing di Desa Pariti, Rabu (28/12/2022).

KATANTT.COM--Hujan intensitas sedang dan besar masih melanda wilayah Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sejumlah warga masih mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman dan ke lokasi lain.

Warga belum bisa kembali beraktivitas normal karena air masih menggenangi tempat tinggal maupun lahan pertanian dan fasilitas lainnya. Kondisi ini terjadi karena sungai meluap akibat limpahan air hujan.

Anggota Polri di Polda NTT pun peduli dengan kondisi yang dialami warga akibat bencana banjir. PS Kabag Psikologi Biro SDM Polda NTT, Kompol Dwi Chrismawan, M.Psi dan anggota melakukan trauma healing kepada korban bencana alam di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang pada Rabu (28/12/2022).

Kabag dan staf Bagian Psikologi Biro SDM Polda NTT melakukan pendataan jumlah korban bencana banjir serta pengecekan kondisi fisik dan psikis korban di Kukak, Desa Pariti, Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang.

Selanjutnya dilakukan pemberian penguatan psikologi dan trauma healing serta relaksasi psikologi. Petugas juga memanfaatkan mobil trauma healing untuk memberikan penguatan psikologi kepada korban terutama perempuan dan anak-anak.

Kepada para korban yang terdampak banjir juga diberikan bantuan Sembako sebagai tanda simpatik. "Semoga apa yang kami lakukan bisa membantu warga korban bencana banjir dan warga tidak trauma dan panik dengan kondisi banjir yang dialami," ujar Kabag Psikologi Biro SDM Polda NTT, Kompol Dwi Chrismawan, M.Psi.

Antonius (39), salah satu warga korban banjir di Desa Pariti berterima kasih dengan kepedulian anggota Polda NTT terhadap ia dan warga lain. "Kami merasa terhibur atas bencana yang kami alami dan kami dibantu karena rumah kami dan sawah masih tergenang air sehingga kami belum bisa beraktivitas secara normal," ujarnya.

FOLLOW US