• Nusa Tenggara Timur

Jelang KONAS FK-PKB PGI, Panitia Gelar Turnamen Catur Antar Gereja

Imanuel Lodja | Sabtu, 15/10/2022 10:41 WIB
Jelang KONAS FK-PKB PGI, Panitia Gelar Turnamen Catur Antar Gereja Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh saat membuka turnamen catur antar gereja selama tiga hari, 14-16 Oktober 2022 di GMIT Center Kota Kupang dalam rangka kegiatan Konsultasi Nasional (KONAS) Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak (FK-PKB) Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) XV tahun 2022.

KATANTT.COM--Kegiatan Konsultasi Nasional (KONAS) Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak (FK-PKB) Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) XV tahun 2022 segera digelar di Kota Kupang. Panitia pun menggelar turnamen catur antar gereja selama tiga hari, 14-16 Oktober 2022 di GMIT Center Kota Kupang.

Ketua tim teknis turnamen catur, Frit Tonubesi, S.Sos mengatakan, kegiatan itu merupakan salah satu acara dari keseluruhan kegiatan KONAS ke XV.

Ia menyebut, lomba catur itu diikuti 191 kategori perorangan dan 22 beregu, yang merupakan antar gereja. "Yang membuat kami bangga itu adalah bahwa seluruh proses hari ini, itu menggunakan regulasi terbaru dari Percasi. Memang baru tapi teman-teman sudah berkomitmen untuk berjuang," katanya, Sabtu (15/10/2022).

khusus untuk kategori beregu hanya diundang gereja-gereja yang berada dinaungan PGI. Peserta berasal dari berbagai dari daerah, termaksuk dari luar NTT. Ada pula master catur nasional yang diundang akan memeriahkan acara itu. Nantinya master catur itu melawan sejumlah peserta dalam sebuah pertandingan secara simultan.

Pendeta Petrus selaku perwakilan GMIT, menyebut turnamen ini dengan peserta terbanyak. Menurut dia, kegiatan itu untuk memeriahkan KONAS FK-PKB PGI XV dengan tempat di Kota Kupang. Ia berharap agar bapak-bapak yang ada digerja bisa bangkit dalam keimanannya.

Selain itu, ia juga berharap agar turnamen itu dapat memacu kehidupan dalam bergereja maupun iman oleh para bapak. Semangat profesional perlu ditampakkan dalam kegiatan tersebut.

Penjabat Wali Kota, George Hadjoh, dalam kesempatan itu, mengatakan pertandingan catur itu bisa menghasilkan atlelt terbaik untuk iven selanjutnya.

Ia menyebut, mestinya turnamen catur bisa diisi oleh kalangan anak muda. Sisi lain, ia mengomentari mengenai kerapian peserta turnamen. George ingin agar peserta bisa menggunakan pakaian seragam. Sebab, tiap turnamen merupakan hal sakral.

Penyelenggaraan turnamen, kata dia, bisa berlangsung dengan disiplin, dan para peserta bisa mengimani tiap olahraga dengan campur tangan Tuhan. Apalagi turnamen itu digelar tanpa henti atau berkesinambungan. "Kita bangun olahraga sebagai alat peraga membangun Kota Kupang, NTT," sebutnya.

Dia menyebut, kompetisi menjadi media dalam melahirkan atlet catur bertaraf internasional. Kelemahan selama ini karena tidak ada standardisasi yang ada didunia olahraga, khususnya catur.

Penjabat Wali Kota, George Hadjoh meminta agar ada standar di tiap jenjang waktu pendidikan. Dengan pola seperti ini, ia meyakini akan tumbuh atlet dengan kemampuan yang mumpuni.

Dia berkaca pada pengalamannya membawa atlelt kempo menjadi juara dunia di California, Amerika Serikat beberapa tahun lalu.

Adanya standarisasi membuat timnya mampu bersaing dikancah internasional. Baginya ini membuktikan bahwa atlet asal NTT punya potensi yang sangat baik.

Untuk itu, gereja maupun kaum bapak, wajib mendorong turnamen tersebut dalam sebuah even tetap. George juga mengingatkan agar anak-anak perlu dilibatkan dalam turnamen seperti ini. Dengan begitu maka akan tumbuh jiwa dan mental yang sportivitas. "Akan memiliki nilai ksatria, salah ya salah, benar ya benar. Itu yang harus kita bangun," ucap George.

FOLLOW US